i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Ketika Pelet dan Santet Masuk Dalam Ancaman Pidana


Ketika Pelet dan Santet Masuk Dalam Ancaman Pidana

"Mbah, saya disakiti oleh laki-laki. Saya disia-sia....," kata seorang wanita suatu ketika disebuah rumah kecil yang aromanya bikin eneg.

"Oh, gampang itu Nduk. Nduk mau diapakan laki-laki itu," kata si Dukun yang mukanya cabul banget. Dari tadi air liurnya hampir menetes, tapi ditahan karena tak mungkin seorang dukun yang terkenal koq ngeces dihadapan pasiennya. Dan kebetulan perempuan pasiennya ini datang dengan pakaian yang agak terbuka, berbodi sintal, montok, bahenol, sekseh, macam gitar spanyol, atas bawah nonjok, depan belakang nendang. Coba lu pikirin, kayak gimana tuh cewek?

"Saya ingin keluarganya berantakan, seberantakan hati saya. Saya ingin dia hanya mengingat saya, memberi apapun juga yang saya minta. Mobil, rumah, tanah, apartemen, semuanya," kata si cewek menggebu-gebu dengan mata menerawang liar dan gerakan tangan yang semangat seperti tengah berorator.

"Anak nggak mau?" tanya sang dukun memancing.

"Nggak mau! Nggak butuh. Saya cuma butuh cintanya," jawab si cewek ketus!

"Jabatan gitu? Pimpinan KPK? Menteri? Pimpinan DPR? Lagi ramai lho pada rebutan," kata si dukun sambil pura-pura menyalakan kemenyan, gembaladomba13,azhuramasda,pretelin, dan lain-lain. Nampaknya sang dukun ini Kaskuser juga, nyatanya dia hafal beberapa moderator dan Adminnya, bukan cuma kemenyan aja. Dia bakar kemenyan itu, tapi matanya sesekali melirik aset si cewek yang menggugah selera. Tiba-tiba dia menjerit!

Sontak si cewek yang lagi berkhayal ikutan kaget sampai loncat dari duduknya yang rada ngangkang.

"Kenapa Mbah? Ada apa?" tanya si cewek beruntun.

"Nggak ada apa-apa, ini jari saya kebakar api. Ngelamun saya ini," kata si dukun yang tiba-tiba wajahnya terlihat sedih.

"Memangnya ada apa Mbah?" si cewek malah penasaran dengan mimik wajah heran.

"Saya ditinggal istri saya. Dia lebih tertarik dengan yang lebih muda, gagah, dan ganteng." Si dukun matanya menerawang. "Padahal saya cinta mati sama dia, rela jadi bucin, pengcin,mecin, segalanya.

"Ooooooh.... Co Cwiiiiiiiiit........" puji si cewek. Sesaat kemudian dia berdiri tergesa-gesa.

"Lho, mau kemana Nduk?" tanya si dukun heran.

"Pulang! Nggak jadi! Sampeyan aja nelangsa ditinggal bini koq mau nolong saya."

Si dukun melongo macam macan ompong, tapi nyengirnya kayak harimau Cisewu!

The End.


Ini gambar cewek lagi gerah kena asep!

Ya, begitulah cinta. Cinta ditolak, dukun bertindak. Padahal udah tahun 2019, tapi masih aja ada orang yang pergi ke dukun untuk merebut hati seseorang yang bisa jadi memang tidak mencintainya. Mereka bukannya berpikir ulang tentang dirinya sendiri, introspeksi, inspeksi, konspirasi, ini malah pergi ke dukun. Kadang-kadang ngintip ke forum Supranatural Kaskus buat cari-cari amalan mahabah, ajian semar nyengir, ajian jaran gila, atau nyari buluh perindo yang ditenggarai bisa membuat lawan jenisnya sekarat, eh jatuh cinta.

Mereka ini, tak pernah belajar arti cinta tulus macam Habibie, Dilan, Romeo. Atau yang ceweknya nggak pernah menjadikan Juliette, Ainun, dan wanita-wanita lain yang punya cinta yang sangat tulus untuk pasangannya.

Mereka, yang laki, lebih memilih pelet lokal dibanding pelet Jepang atau pelet eropa. Yang perempuan lebih memilih bunga bank dibanding bunga mawar. Cinta tulus? Cuih! Makan tuh cinta! Emang bisa kenyang dengan hanya cinta?

Tapi sekarang, tidak lagi!

Segera catat semua para paranormal yang biasa memberi solusi tanpa otak, menawarkan pelet, teluh, tenung, dan lain-lain. Mau itu berupa ajian, amalan, doa, alat perantara, dan lain-lain. Kenapa?

Karena Senin harga naik!

Eh bukan. Karena sekarang sedang digodok oleh Pemerintah dan DPR, bahwa praktek paranormal dan perdukunan akan kena sangsi pidana. Lho, koq bisa? Ya bisa dong. Wong lagi digodok. Kalau udah digodok kan tinggal matengnya. Tapi kan katanya nggak jadi? Oh bukan nggak jadi, tapi ditunda. Sampai kapan? Sampai anggota-anggota DPD yang baru selesai dilantik. Yang sekarang mungkin sudah afkir!


Ini gambar cewek yang stess gara-gara mikirin skripsi!

Semua praktek perdukunan yang membuat orang lain menderita, akan disangsi dengan ganjaran pidana, karena dianggap membahayakan dan merugikan orang lain. Mungkin efek dari praktek itu sulit dicerna akal dan logika, juga sulit dibuktikan dengan ilmu medis. Tapi si pelaku bisa dijerat dengan bukti-bukti yang ditemukan dilapangan.

Dan yang namanya rancangan, pasti ada yang menerima, ada juga yang menolak. Yang menolak pastinya para Kaskuser yang doyan menyebar klenik, menjual ayat-ayat, menjual doa-doa, menjual benda-benda, termasuk juga para pasiennya yang jomblo, yang berharap dapat cewek canyik tapi nggak mau kerja dan berusaha, atau cewek yang ingin pacar atau suami mapan dan tajir tapi sikapnya macam kuda liar. Ya nggak bisa dooooong.

Yang setuju?

Mereka yang menganggap hal itu memang merugikan dan membahayakan. Ini termasuk yang pernah kena guna-guna, padahal nggak berguna. Yang pernah kena pelet, santet, teluh, tenung, macam-macam. Mereka pasti pernah merasakan dampaknya. Nangis malam-malam tanpa sebab. Ngeliat kucing kayak ngeliat si dia. Ngeliat tembok jerit-jerit. Ketawa sendiri lalu tiba-tiba nangis.

Stop semua itu!

Kami ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang!

Ya kalau jalang jangan ajak-ajak orang lain kali....



Nah, bagi gan dan sis yang setuju atau tidak setuju pasal-pasal paranormal masuk dalam ranah KUHP, silakan deh komen di bawah. Rahasia dijamin. Sama Kaskus tentunya.
Salam.

Gambar diambil dari Google.

Tulisan hasil pikiran sendiri.


*****************


Diubah oleh i.am.legend. 21-09-2019 11:57
sebelahblog
infinitesoul
zafinsyurga
zafinsyurga dan 26 lainnya memberi reputasi
27
11.2K
172
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.