rizkidota2511Avatar border
TS
rizkidota2511
Miliarder Senior: Kerja Sama dengan China Menambah Kemiskinan
Sejumlah pengunjung berjalan di Forbidden City atau Kota Terlarang di Beijing, (7/3). Kota Terlarang, merupakan istana terisolasi kaisar Qing dan Dinasti Ming China untuk tempat wisata utama yang terletak di pusat ibu kota. (AP Photo/Aijaz Rahi)
Miliarder senior Eduardo Eurnekián (86) asal Argentina memperingatkan tokoh politik di negaranya agar jangan mendekati China demi uang. Ia menyebut hal itu justru menambah kemiskinan.

Dilansir Buenos Aires Times, Eduardo mengatakan itu pada Alberto Fernandez, capres populer yang diprediksi akan menang pada pilpres bulan Oktober. Alberto Fernandez diperkirakan akan meminta dana ke China untuk menjaga keuangan pemerintahan.

Sementara, miliarder Eduardo menyebut kerja sama dengan AS lebih menguntungkan Argentina.

"Meninggalkan AS lagi dan membuat aliansi dengan China untuk mendapat pendanaan adalah sebuah kesalahan besar," ujar Eduardo. "Membangun aliansi dengan China hanya akan menciptakan lebih banyak kemiskinan," lanjutnya.
Antara 2005 dan 2017, para pemimpin politik sayap kiri di Amerika Selatan kerap mendapat utang dari China. Total utang adalah sebanyak USD 75 miliar, 91 persen dari dana itu diterima Venezuela, Brasil, Argentina, dan Ekuador.
Eurnekian yang terkenal kritis pada pemerintahan berkata alinasi dengan Amerika Serikat (AS) justru lebih baik, karena gaya liberal AS berdasarkan pada prinsip yang menghasilkan progres dan kesejahteraan. Kesalahan memilih sekutu dipandang fatal bagi Argentina.
"Jika negara berkomitmen pada kesalahan geopolitik baru seperti yang terjadi beberapa kali dalam 80 terakhir karena salah memilih sekutu politik, maka Argentina akan menjadi gagal," ujar sang miliarder.
Eduardo Eurnekian berasal dari keluarga Armenia yang berimigrasi ke Argentina. Perusahaannya, Corporacion America, mengoperasikan lebih dari 50 bandara di seluruh dunia. Forbes mencatat hartanya sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 16,8 triliun (USD 1 = Rp 14.065).

Muak dengan Kelakuan Politikus, Miliarder Taiwan Ini Batal Jadi Capres

Miliarder Terry Gou asal Taiwan masuk ke daftar miliarder yang mengurungkan niat untuk jadi capres. Gou mengaku tak tahan dengan kelakuan politikus yang mengejar ambisi lewat kebencian.

"Setelah saya ikut bagian di kampanye, semua yang saya lihat adalah para politikus memantik kebencian, konfrontasi, dan popularisme," demikian pernyatan Gou seperti dikutip Business Insider.
Pernyataan Gou pada Senin malam, 16 September 2019, membuat terkejut kancah politik dan media massa. Pekan lalu, ia diketahui baru saja hengkang dari Partai Kuomintang yang pro-China sehingga menambah spekulasi bahwa Gou serius ingin menjadi Presiden Taiwan.
Sang miliarder diprediksi akan maju lewat jalur independen karena kalah di pemilihan capres Partai Kuomintang. Walikota Kaohsiung, Han Kuo-yu, terpilih menjadi capres partai tersebut.
Gou berkata urung menjadi capres atas perenungan pribadi, tanpa intervensi pihak mana pun. Ia berjanji tetap akan menyuarakan gagasannya demi kepentingan publik dan negara.
Miliarder Terry Gou merupakan bos dari perusahaan elektronik Foxconn, serta orang terkaya di Taiwan. Menurut Forbes kekayaannya kini mencapai USD 6,6 miliar atau Rp 92,9 triliun.
Pilpres Taiwan akan diadakan pada 11 Januari 2020. Calon petahana Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrat akan melawan Han Kuo-yu.  



0
1.9K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.