Surabaya - CCTV berbasis face recognition akan mulai beroperasi bulan November di Surabaya. Seperti yang disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Jika terwujud, maka Kota Pahlawan akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan kamera berteknologi tinggi itu.

"Insya Allah tahun ini sudah kelar. Kita akan menjadi kota mungkin itu. Aku nggak ngomong nanti dikira sombong. Tapi insya Allah iya (pertama kali)," kata Risma kepada detikcom di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Surabaya, Sabtu (21/9/2019).

Karena teknologi ini yang terbaru, bukan hanya di Indonesia. Kemarin, aku bicara di Wina juga ngomong terbaru," tambah alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.

Penambahan CCTV face recognition, lanjut Risma, untuk melengkapi kamera yang sudah terpasang. Saat ini pemkot sudah memasang sekitar 1.200 CCTV. Maka pada akan ditambah sekitar 280 kamera serta memutakhirkan teknologinya.

Jadi kan gini, yang lama-lama itu kita tambah kita jadikan kualitasnya untuk face recognition. Jadi bisa untuk nangkap wajah. Terus kita tambah 280 titik. Jadi dari Kominfo 150, dari Dishub 130 titik ada 280 kamera. Itu nanti kita konekan di data kependudukan," papar Risma.

"280 titik itu banyak. Coba sekarang ini kita punya 1.200 kamera di Surabaya. Jadi kalau tambah 280 itu kan sesuatu," pungkas wali kota perempuan pertama Surabaya itu.

https://m.detik.com/news/berita-jawa...from=wpm_nhl_4

Itulah. kalo pemimpin tidak diganggu, hasilnya maksimal.
Kl kayak bang anies, mau merapikan trotoar, diganggu kabel tanpa izin.
Mau mengatasi banjir, disabotase