• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sejuta Kenangan dari Tokoh Inspiratif Indonesia, Selamat Jalan Bapak B.J. Habibie

srinamiAvatar border
TS
srinami
Sejuta Kenangan dari Tokoh Inspiratif Indonesia, Selamat Jalan Bapak B.J. Habibie
B.J. Habibie



Presiden ke-3 Republik Indonesia Bapak B.J. Habibie baru saja meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019 kemarin, Gan-Sis.

Beliau adalah sosok yang sangat bersahaja dan juga inspiratif. Memimpin Indonesia sebagai presiden periode 1998-1999.


Bacharuddin Jusuf Habibie


Pak Habibie juga dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia, lo, Gan-Sis, karena beliau adalah seorang Ilmuan. Salah satu penemuan beliau yang terkenal dan diakui dunia adalah rumus Faktor Habibie.

Rumus ini sangat berguna dalam perancangan dan pembuatan suatu pesawat terbang dan masih digunakan sampai sekarang.

Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih sering disapa Eyang Habibie, lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936.

Ketekunan beliau dalam dunia kedirgantaraan, sudah pasti tak dapat diragukan lagi, Gan-Sis.

Terbukti setelah pulang ke Indonesia, karena mengenyam pendidikan dan sukses berkarir di Jerman, beliau menciptakan pesawat buatan dalam negeri, salah satunya pesawat N-250 Gatotkaca, yang diproduksi oleh PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang sekarang dikenal dengan PT. Dirgantara Indonesia.


Pesawat N-250


Ya, Gan-Sis, Eyang Habibie, setelah lulus SMA, beliau melanjutkan kuliah ke ITB, dan baru saja beberapa bulan Eyang Habibie berkuliah di sana, beliau mendaftar tes seleksi sekolah teknik penerbangan di Jerman. Itulah awal mula beliau lebih mekuni ilmu dalam pembuatan pesawat terbang.

Saya sendiri dulu sewaktu masih kecil sering mendengar kisah-kisah beliau dari Kakek atau Bapak. Tiap kali melihat pesawat terbang yang melintas di atas rumah pasti bapak bilang "Itu pesawat buatan Pak Habibie, Nak."

Nah, yang bikin saya penasaran juga, siapa sih yang sebenarnya mencetuskan ide untuk memanggil nama beliau dengan sebutan Eyang?

Setelah saya seaching di google, ternyata Pak Habibie sendirilah yang menetapkan panggilan Eyangitu.

Dilansir dari mediaindonesia.com Pak Habibie yang saat itu sudah berusia 81 tahun, pernah di panggil dengan sebutan Oom oleh Melani Subono yang merupakan anak dari keponakan beliau yaitu Adrie Subono.


Eyang Habibie & Melanie Subono


Panggilan Oomdari Melani Subono yang seorang penyanyi itu membuat Pak Habibie merasa terkejut campur geli. Gimana nggak geli Gan-Sis, kalo seandainya kita sendiri yang dipanggil dengan sebutan Oom oleh seorang yang umurnya jauh puluhan tahun di bawah kita wkwkw.

Beliau pun memutuskan, bahwa orang yang berumur 41 tahun ke bawah untuk memanggil Pak Habibie dengan sebutan Eyang, yang berusia 61-65 tahun boleh menyebut beliau Oom, sedangkan yang memiliki usia 65 tahun ke atas boleh memanggil dengan sebutan Mas.

Beda halnya dengan Pak Presiden Jokowi, Pak Jokowi memiliki sebutan spesial untuk Eyang Habibie, yaitu memanggil dengan sebutan Pak De.


Eyang Habibie & Eyang Ainun


Eyang Habibie memang disayangi dan dicintai oleh banyak orang, tak hanya karya pesawat terbang yang Eyang ciptakan. Eyang Habibie juga menuangkan kisah perjalanan hidupnya dalam bentuk karya sastra atau buku. Buku hasil karya beliau ini pun mampu menggugah hati banyak orang. Banyak kisah inspiratif yang tersurat di dalamnya. Eyang Habibie adalah sosok suami yang bertanggung jawab dan penyanyang.



Buku yang Eyang Habibie tulis itu berjudul Habibie dan Ainun, buku ini pun difilmkan, dengan judul yang sama yaitu Habibie dan Ainun. Film yang disutradarai oleh Faozan Risal dandibintangi oleh Reza Rahardian sebagai pemeran Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai pemeran Ainun ini, dirilis pada tanggal 20 Desember 2018. Gan-Sis uadah pada nonton belum filmnya?

Semangat juang dan cinta tanah air dari Eyang Habibie pun tidak dapat diragukan lagi.

Dikutip dari REPUBLIKA.co.idbeliau pernah mengatakan "'Soldier never dies'. Bukan untuk perang-perangan, bunuh-bunuhan. Musuh kita adalah kemiskinan. Saya dan Anda adalah 'soldier'. 'We will never die'," kata profesor yang membangun pesawat terbang CN 235 ini. "Kita tidak pernah mati, paling menghilang pelan-pelan," kata suami almarhumah Ainun ini.

Selamat jalan Eyang Habibie, kami anak cucumu dan juga seluruh Bangsa Indonesia, akan selalu mendoakan dirimu agar mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. Semoga kami sebagai penerus bangsa, bisa mengikuti jejakmu, untuk kebaikan dan keberlangsungan anak cucu kami juga kelak, untuk Indonesia.

Penulis : srinami

15/09/2019

Sumber referensi :
1 2
Diubah oleh srinami 15-09-2019 06:31
anasabila
Gresta
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThreadā€¢81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.