Topik terhangat yang sedang di pergunjingkan rakyat Indonesia inilah yang menjadi pembahasan trid kali ini.

Nggak tau deh, sampai kapan akan berakhir pembahasan ini. Kayaknya bakalan panjang, ruwet dan bikin pusing kepala. Kalau ane boleh berpendapat sih, sebenarnya dari sudut pandang orang yang paling awam sekali dalam bidang politik, juga tidak begitu mengerti perkembangan jalur pemerintahan di negeriku, Indonesia ini. Yaitu tentang pemindahan Ibukota. Ane sangat prihatin.

Dalam hati, ane juga punya ketakutan yang besar soal pindahnya pusat pemerintahan, karena ane pada dasarnya juga orang Kalimantan, sekalipun bukan tempatnya tanah kelahiran yang dijadikan pusat Ibukota. Namun rasa gelisah itu ada kepada hutan untuk kedepannya nanti.

Yang paling ane takutkan adalah nanti hutan-hutan Kalimantan akan di garap secara perlahan-lahan dan akhirnya menghilang, menjadi serupa duplikat Jakarta yang sumpek dan tidak nyaman. Sekarang saja, ane sudah cukup sedih melihat banyaknya perusahaan asing yang masuk ke tanah Kalimantan untuk membangun perkebunan kelapa sawit.

Coba lihat dari ketinggian, hampir seluruh hutan telah bertransformasi menjadi pohon-pohon kelapa sawit. Hutan mulai terbabat habis oleh robot-robot raksasa yang mengolah tanah. Di musim kemarau banyak terjadi kebakaran. Apa jadinya nasib Kalimantan sang paru-paru dunia ini? Akankah berubah menjadi kota metropolitan yang di mana-mana ada tol, mol dan gedung pencakar langit?

Ane sih cuma menyeruakan pendapat dari hati nurani ane yang paling terdalaaammm. Nggak bisa ngapain juga. Mengeluarkan unek-unek sebelum meledak didalam dada ini, eakkkk.
Yang penting ane nafas nggak bayar, sekalipun oksigen tercemar asap dari kebarakan hutan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Ane ini cuma rakyat jelata yang hidup di dusun terpencil.

Sesama orang yang terlahir di tanah Kalimantan, kami menolak keras wacana untuk perpindahan pusat pemerintahan. Kalau semuanya dinaikkan, bagaimana nasib para yatim, janda dan fakir miskin? Pekerjaan semakin hari kian sulit. Apalagi di Kalimantan semuanya serba mahal. Transportasi, bahan pokok dan lain-lainnya. Pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang sekalipun kita berhemat. Ini pendapat ane pribadi dan tadi juga ada pendapat teman ane.

Mau dibawa ke mana, ane ngikut ajalah. Sedih, miris, prihatin, kecewa, cukup ane yang rasain.