londo.046Avatar border
TS
londo.046
Masa Depan "Suram" Olahraga Nasional

Sedih, itulah yang saya rasakan saat menuliskan judul di atas. Sengaja kata suram saya berikan tanda petik, karena saya masih sangat berharap ada perbaikan dan masa depan indah dari dunia olahraga kita. Namun, harapan kadang "jauh panggang dari api."  Apalagi jika melihat fakta yang terjadi hari-hari ini. Olahraga apa sih yang masih "sehat" dari semua sisi? Bukan hanya dari sisi prestasi, namun juga kompetisi dan pembinaan usia dini.

Sepakbola? Yakin olahraga ini sehat? Tidak usah bicara soal kerusuhan suporter Indonesia dengan suporter Malaysia deh, kita lihat berita penyerangan bus pemain Persib. Jika dengan saudara se-tanah air saja bisa saling "bunuh"  apalagi dengan suporter dari negara lain? Ini baru dari sisi suporter. Dari sisi kompetisi, Liga 1 yang konon katanya profesonal, bisa tidak PSSI dalam hal ini komisi disiplin menjelaskan ke mana uang denda yang dibayarkan klub pelangar ke sana? Ada tidak laporannya? Monggo yang tahu, saya dikasih tahu. Hehehe.


Mungkin 20.000 karakter tidak akan cukup untuk membahas bobroknya dunia sepakbola Indonesia. Dua hal di atas hanya contoh, yang lain banyak. Saya beri contoh lagi, di negara mana ada pengurus federasi yang punya saham di klub? Di negara mana di mana ada klub yang bebas dan seenak jidatnya memundurkan jadwal pertandingan tanpa mendapat sangsi? Di negara mana ada klub dengan kandang berpindah-pindah tanpa ada teguran dan peringatan?

Masih mau berharap prestasi dari sepakbola Indonesia? Saya sih sudah tidak. Lima tahun lagi tidak disalip Timor Leste saja sudah bagus. Saya meremehkan kemampuan pesepakbola Indonesia? Iya! Wong faktanya mereka manutsaja diatur oleh orang-orang yang menjalankan sistem dengan bobrok kok. APPI yang katanya asosiasi pemain profesional juga mana suaranya untuk perkembangan sepakbola Indonesia? Tidak ada!


Stop bahas sepakbola ya, ujungnya hanya ingin ngomong kasar. Lha prestasi tidak ada, berantem nya melegenda kok. Mari kita lihat bulutangkis. Olahraga yang dari dulu membanggakan negeri ini di kancah dunia. Juara dunia? Sudah biasa dan bukan cerita istimewa bagi atlet-atet bulutangkis. Saking seringnya angkat thropy sih ya. Dan semua tentu paham, bahwa hasil gemilang seperti itu tidak didapatkan dengan cara instant. Ada pembinaan panjang dari semua pihak yang terlbat di dalamnya.

PB Djarum.Apa yang terlintas dalam benak anda saat nama itu disebut? Pabrik rokok? Produk rokok? Atau usaha dalam bidang rokok? Jika iya, sebaiknya anda menambah literasi bacaan dan cari tahu apa itu PB Djarum. Jika sudah, coba cari juga sejarah PT Djarum. Jika anda sudah belajar soal itu, sekarang anda bisa tidak menemukan perbedaan dari keduanya? Mengapa saya menulis ini, karena minggu-minggu lalu ada yang usil mengurus hal yang sebenarnya tidak penting untuk diurus.


Adalah sebuah lembaga yang katanya ngurusanak-anak menganggap PB Djarum melakukan eksploitasi terhadap anak. Nama PB Djarum dianggap sebagai produk yang merepresentasikan produk rokok Djarum. Hingga anak-anak yang ikut audisi dan memakai kaos Djarum, dianggap melakukan promosi terhadap produk rokok Djarum. Luar biasa perhatian sekali ya lembaga itu pada anak-anak. Sampai anak-anak yang diurus dan dibiayai hidup-sekolah-dan karirya saja diawasi. Pasti mereka juga care pada anak-anak jalanan dan anak-anak yang diajak bapaknya demo di monas dulu.

Singkat cerita, PB Djarum pun berniat menghentikan audisi pencarian bakat tersebut karena setiap rapat dan duduk bersama dengan komisi yang ngurus anak-anak itu selalu meminta lebih. Intinya tidak ada kesepakatan, gitu lah. Gegerlah jagad dunia maya dan nyata di Indonesia. Swasta yang puluhan tahun begitu "care" pada bulutangkis, akan undur diri hanya karena lembaga pelindung anak-anak yang prestasinya tidak jelas. Kalau ada yang mau memperjelas, saya akan sangat berterima kasih.

Keriuhan yang pada akhirnya memancing pemerintah turun tangan. Tidak cukup lewat Menteri Pemuda dan Olahraga, Kamis pekan lalu, Kepala Staf Kepresidenan pun datang ke PB Djarum. Dan kita patut bersyukur karena dari pertemuan-pertemuan itu, agenda audisi pencarian bakat calon atlet bulutangkis akan tetap berjalan. Lepas dari beberapa hal yang harus disesuaikan untuk audisi ke depannya.

{thread_title}

Konflik dan kisruh yang menimpa PB Djarum kemarin, bisa menjadi cermin betapa "rapuhnya" Pembinaan olahraga di Indonesia tanpa keterlibatan swasta. Akui saja, negara belum mampu kok memfasilitasi pembinaan olahraga, apalagi jika harus melakukan pencarian bakat sampai ke pelosok negeri. Banyak contoh pembinaan olahraga ambruk, saat swasta mulai meninggalkan perannya. Mau contoh? Lihat tenis setelah Wismilak enggan terlibat lagi. Lihat juga tenis meja saat Gudang Garam tidak mensuport lagi. Adakah yayuk Basuki yang dulu mampu nembus ranking 20 besar dunia lagi?

Memprihatinkan? Tapi inilah faktanya. Maka ketika ada pihak-pihak yang ingin memajukan olahraga, mbokjangan dicari-cari salahnya. Jika memang ada regulasi yang dilanggar, sampaikan denagan baik. Dicari kesepakatan final mana saja yang harus diperbaiki. Bukan saat ketemu ngomong A, di media ngomong B. Jangan menjual harga diri bangsa demi keuntungan pribadi lah. Bangga banget sih jadi anteknya asing. #eh Salam Damai.

Merdeka!

Sumber Referensi : sini

Sumber Video dan Foto : sini, sini, koleksi pribadi

wcx26
anasabila
Gresta
Gresta dan 16 lainnya memberi reputasi
17
10.3K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.