Aboeyy
TS
Aboeyy
Taat Peraturan Kok Dianggap Aneh? Pengendara Ini Contohnya!


Ilustrasi SPBU

Beberapa waktu lalu, viral berita seorang polisi yang membantu nenek-nenek menyeberang jalan. Viral pula polisi yang membantu membersihkan sampah sisa sebuah acara.

Ada pula berita viral tentang seorang pengendara yang berhenti tepat sebelum garis lampu merah. Dan banyak lagi berita viral lainnya, mengenai kebaikan atau heroisme seseorang, baik warga sipil, maupun aparat negara.

Tujuan memviralkan berita tersebut tentu sangat baik, sebagai motivasi bagi setiap orang untuk berbuat baik, dan taat peraturan.

Hanya saja, bagi Ane itu justru terasa aneh, sebab hal-hal yang diviralkan itu seolah-olah ‘hal yang langka dan aneh’, sehingga perlu diviralkan.

Seorang aparat menolong warga, apa anehnya, coba? Bukankah itu sudah kewajibannya sebagai pengayom masyarakat?

Seorang pengendara berhenti sebelum garis, itu memang sudah kewajiban, apa yang aneh sehingga harus diviralkan?
****
Dari fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa tampaknya seolah-seolah ‘perbuatan baik’ sudah menjadi hal yang aneh, sedangkan perbuatan buruk sudah dianggap lumrah.

Dan akhir-akhir ini viral lagi seorang pengendara motor laki yang turun dari motornya saat mengisi bahan bakar di sebuah SPBU. Menurut peraturan yang terpampang di SPBU itu, setiap pengendara roda dua, wajib turun dari motor saat pengisian bahan bakar, apapun jenis motornya.



Seorang pengendara motor laki segera turun dari motornya saat tiba gilirannya. Melihat perilaku ‘taat peraturan’ pengendara tersebut, pengendara lain memandangnya dengan pandangan ‘aneh’, seolah-olah bertanya atau bahkan protes:

“Ngapain mesti turun, tuh tangki BBM-nya di depan. Beda dengan kami yang pakai bebek dan metik ini, harus turun karena tangki berada di bawah jok.”

Ya, barangkali begitulah terjemahan bebas dari ekpresi aneh para pengendara itu, meski mereka juga melihat papan pengumuman yang menyuruh semua pengendara turun dari motor yang terpampang di sana.

Peristiwa itu dialami oleh Andre Parlindungan, saat mengisi BBM dengan motor laki di sebuah SPBU, seperti yang diceritakannya di akun FB-nya pada 4 September 2019.

Menurut Andre, semua pengendara melihat kelakuannya turun dari motor laki itu sebagai perbuatan aneh. Dan akhirnya postingan Andre ini juga menjadi viral.
*****
Kalau kita cermati, apa sih yang salah dan aneh, ketika seorang Andre turun dari motornya saat pengisian BBM, meski pengisian bisa dilakukan tanpa turunnya pengendara?

Di sini tampaknya warga gagal paham, bahwa tujuan ‘harus turun’ itu bukan untuk kemudahan pengisian BBM, melainkan untuk keselamatan.

Misalnya kalau terjadi kebakaran, pengendara bisa langsung lari menyelamatkan diri. Kalau masih duduk di jok dan terjadi musibah, tentu pengendara tidak bsia cepat menyelamatkan diri.

Selain itu, dari sisi keamanan keuangan SPBU, andai ada pengendara yang curang mau kabur setelah pengisian BBM, barangkali ia tak bisa langsung tancap gas jika ia turun saat pengisian BBM.

Adik Ane dulu pernah ngisi BBM dengan motor Thunder yang tangkinya dimodif. Rupanya ada bocor pada tangki, sehingga saat motor dihidupkan langsung api menyambar. Untungnya petugas SPBU sigap memadamkam api, dan standar motor masih terpasang, sehingga adik Ane itu bisa cepat menyelamatkan diri.

Dengan demikian, aturan itu memang dibuat untuk keselamatan dan keamanan, bukan masalah lancar tidaknya pengisian BBM jika tidak turun dari motor.(*) {No.451}
****
Baca juga:
Catatan Seorang Odapus: Pasrah

Ketika Burung Jatuh Cinta

****
Ref 1, Ref 2.
Diubah oleh Aboeyy 16-09-2019 18:31
Gresta4iinchangganarotama
angganarotama dan 33 lainnya memberi reputasi
34
18.8K
161
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.