Anies: Formula E di Jakarta, Kampanye Kendaraan Ramah Lingkungan

Jakarta - Memasuki era kendaraan listrik, Pemrov DKI Jakarta berusaha mengenalkan mobil ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggelar balapan jalan raya Formula E.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat berkunjung di Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/9/2019) kemarin.

Ia berharap kompetisi balap mobil dengan tenaga listrik tingkat dunia ini bisa menjadi ajang kampanye untuk menggugah masyarakat menggunakan kendaraan ramah lingkungan.

"Formula E, karena itu kita bekerja keras mendatangkan Formula E dalam rangka mengkampanyekan kita membutuhkan kendaraan ramah lingkungan, formulanya juga formula elektrik," kata Anies.

Kendati demikian ia belum bisa mengungkap secara detail jalan mana yang bakal menjadi lintasan balap, namun ia hanya berujar Indonesia akan menjadi tuan rumah balapan single seater Formula Epada tahun 2020 mendatang. "Insya allah tahun depan," ungkap Anies.
sumber
☆☆☆☆☆☆

Mungkin banyak yang belum tahu, berapa sih biaya penyelenggaraan balap mobil Formula E?
Ini bocorannya seperti yang TS kutip dari carvaganza.com :

Quote:

Menurut website www.cbc.ca, kota Montreal di Kanada harus merogoh kocek US$ 24 juta untuk menjadi tuan rumah balapan mobil single seater listrik tersebut pada tahun 2017. Belum ada keterangan apakah itu sudah termasuk annual fee balapan atau belum.

Balapan diselenggarakan di bagian timur pusat kota Montreal dengan panjang street circuit 2,745 km melewati Jalan René-Lévesque Boulevard, Papineau Avenue, Viger Avenue and Berri Street. Dengan jumlah 35 lap atau 96,075 km.

Lantas kemana duit 24 juta dollar Amerika itu larinya?

Membangun dan merenovasi trek: US$ 9 juta
Nomination fees untuk Kota Montreal: US$ 151.000
Approval of the track: US$ 226.000
First payment race fees: US$ 1,5 juta
Salary dan biaya-biaya lain yang menjadi tanggung jawab penyelenggara event: US$ 250.000
Biaya pengamanan dan perlindungan trek: US$ 7,5 juta
Kompensasi parkir untuk warga: US$ 80.000
Biaya pekerjaan jalan: US$ 4,4 juta
Engineering services: US$ 450.000
Work inspection: US$ 250.000

USD 24.000.000,- !
Kalau dikonversi ke nilai mata uang Indonesia itu sekitar 335.160.000.000,- Rupiah. Dan catat baik-baik. Nilai itu BUKAN nilai selama grand prix! Itu per sekali balapan. Jadi kalau dalam ajang balapan mobil Formula E ini ada 2 atau 3 kali, ya silakan dihitung sendiri berapa besarnya.

Itu tahun 2017. Tahun 2019 ini pastinya lebih besar lagi. Apalagi Pemprov DKI Jakarta terkesan mengemis penyelenggaraan tersebut. Bukan penunjukan. Ini permintaan. Dan siapa yang meminta pastinya harus membayar.

Jadi, kalau alasan Anies bahwa ajang balap mobil Formula E ini sebagai edukasi masyarakat agar menggunakan kendaraan ramah lingkungan, kenapa tidak menyelenggarakan ajang balap sepeda? Atau kuda mungkin? Onta? Burung Onta? Atau keledai? Lebih murah, meriah, muntah!

Nilai uang sebesar 335.160.000.000,- itu teramat besar dan tidak sebanding untuk kampanye kendaraan ramah lingkungan.

Sementara Anies sendiri berkata bahwa kendaraan listrik masih mahal! Lantas kalau mahal, kenapa memaksakan mengadakan ajang balap mobil listrik ini?

Bicara soal kampanye kendaraan ramah lingkungan, kenapa Pemprov DKI Jakarta tidak mengimplementasikan secara langsung ke seluruh jajarannya? Belilah mobil listrik. Kenapa? Mahal? Beli kuda! Masih mahal? Beli keledai. Nah, pakailah itu.

Makin kesini penggunaan APBD DKI Jakarta makin tidak akuntable.Semuanya serba tertutup.
Apa Anies berani buka-bukaan, berapa nilai yang digelontorkan Pemprov DKI Jakarta untuk penyelenggaraan balap mobil Formula E ini?

Padahal Anies saat kampanye bilang "Maju Kotanya, Bahagia Warganya."
Apa warga Jakarta bahagia uang APBD dipakai untuk hal yang prestisius tanpa guna? Yang tidak menyentuh kehidupan seluruh warga Jakarta?

Ini BUKAN narasi kebencian!!!!
Ini kritik!!!!
Bodoh andai ada Anies Lover yang menuduh bahwa semua narasi ini adalah narasi memojokan, membully, atau menyebar kebencian!

Coba TS lempar pertanyaan berikut ini :

APA KIRA-KIRA HAL YANG BERMANFAAT BAGI WARGA JAKARTA DENGAN UANG SEBESAR 335.160.000.000?

Jawablah dengan nurani.

Buat KPK, tolong 1 penyidik yang jadi tameng dan guru bagi mereka yang ingin mensiasati anggaran agar tak terciduk, segera dibebastugaskan.

Sebab makin masuk akal, kenapa mantan KPK ada disana. Tahu sama tahu.

Itu.