Presiden Joko Widodo pernah berwacana akan merekrut sosok berusia muda untuk masuk ke dalam jajaran menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Para pengusaha pun mendukung dan menyambut baik rencana tersebut, namun dengan satu catatan tokoh berusia muda tersebut sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam jajaran menteri bidang ekonomi. Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia sedang bergejolak.

Sarman Simanjorang selaku Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta menyebut bahwa dibutuhkan orang berpengalaman yang mempunyai latar belakang organisasi yang kredibel dan kompeten untuk menyelesaikan masalah dengan tepat waktu.



Melansir dari CNN Indonesia, Sarman juga mendukung wacana Jokowi akan mengisi kabinetnya dengan tokoh berusia muda. Namun, ia hanya menyarankan tokoh tersebut lebih baik berada di bidang selain ekonomi, misalnya seperti sosial, kesehatan, ataupun olah raga.

Kalaupun Jokowi memang kekeuh menteri muda tersebut akan mengisi kabinet di bidang perekonomian, Sarman menyebut harus dilakukan proses penseleksian yang tepat. Proses tersebut harus melihat secara mendalama tentang rekam jejak, pengalaman organisasi, serta pengalaman usahanya.



Agar menteri dibidang perekonomian dijalankan oleh orang yang tepat, Sarman juga memberikan rekomendasi empat nama yang cocok untuk mengisi kabinet Jokowi tersebut. Diantaranya adalah Ketua Umum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia; Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani; mantan Kepala BKPM, Muhammad Lutfi dan Ketua Umum DPP HIPPI, Suryani Motik.

Agan Sista pasti bertanya kenapa sih sampai segitu was-wasnya kalau menteri di bidang perekonomian diisi oleh sosok muda? Ternyata para pengusaha menganggap jika penunjukan menteri sektor ekonomi yang tepat itu sangat penting agar pasar bisa merespon positif. Pengusaha tidak ingin ada sentimen negatif dari pasar karena menteri perekonomiannya tidak diisi oleh orang yang tidak relevan.

Maka dari itu -- mengutip dari Tempo-- Sarman sangat tidak menyarankan menteri ekonomi diisi oleh orang politik. Karena ia khawatir jika posisi tersebut diisi oleh politisi akan banyak kepentingan dari partai yang dibawanya selama menjalankan tugas.

Beda cerita kalau menteri tersebut dari kalangan non partai, pasti figur tersebut dapat menentukan arah kebijakan yang tepat tanpa ada tekanan dari manapun.

Harapan Sarman, Jokowi bisa memilih jajaran kabinetnya secara selektif agar terdapat figur yang mampu bekerjasama untuk mampu mengeksekusi permasalahan di pasar dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan harapan para pengusaha.

Kalau ane sih setuju aja dengan pandangan Sarman. Gimana kalau kalian? Ada rekomendasi nama menteri untuk bidang perekonomian gak nih?