Selamat malam Gansis, apa kabar hari ini? Semoga selalu bahagia di manapun berada.

Dari dulu cerita horor di Indonesia selalu memiliki penggemar yang luar biasa banyak dari berbagai kalangan, baik remaja maupun dewasa. Kisah seram tentang hantu ini selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan, apalagi jika berdasar dari kisah nyata. Semua orang seolah berlomba menceritakannya kembali kemudian menyebarkannya di media sosial. Bukan hanya dalam bentuk tulisan atau cerita saja sih, sebenarnya. Namun juga dalam bentuk film. Dan topik dhemit pun viral deh.

Gansis pasti sudah tahu dong, cerita horor tentang KKN Desa Penari yang viral di media sosial beberapa waktu lalu. Beberapa di antara kalian pasti sudah tamat membaca cerita tersebut dalam berbagai versi. Bagi yang belum, bisa dicari deh di beberapa website.

Gimana? Berasa nggak, horornya?

Viralnya cerita KKN Desa Penari ini, rupanya menarik beberapa penulis untuk menceritakannya kembali dalam versi mereka. Nah, beberapa hari lalu ane tanpa sengaja melihat sebuah postingan yang lewat di timeline tentang cerita horor ini, Gansis. Jika versi Widya dan Nur identik dengan nuansa seram, berbeda dengan versi Badarawuhiyang ane baca ini. Badarawuhi adalah ratu ular atau si penari yang digambarkan antagonis dalam kisah ini. Dalam versinya, si ular menuliskan curhat panjang yang bukannya horor tapi malah bikin ngakak.

Penasaran seperti apa gaya bercerita Badarawuhi? Berikut ane lampirkan beberapa cuplikan yang kocak abis. Diposting sendiri oleh akun yang bernama sama.


Cerita selanjutnya bisa dibaca di sumbernya


Membaca ceritanya yang kocak, mau tak mau membuat netijen menebarkan tanggapan-tanggapan yang tak kalah menggelitik. Mereka mulai menuntut versi-versi lain yang justeru bikin geleng-geleng kepala. Ah, kalian pasti hafal kan dengan kreatifitas netijen kita yang nggak ada duanya dan cuma ada di Indonesia?

Berikut ane sertakan pula beberapa komentar kocak netijen.




Gimana? Cukup menghibur kan. Cerita yang awalnya bernuansa gelap dan seram berubah seratus delapan puluh derajat dalam versi ini. Memang nggak mirip aslinya sih, tapi lumayan menghibur lah. Bagi Gansis sekalian yang takut membaca cerita aslinya, bisa jadi versi ini menjadi solusi biar nggak dihantui rasa penasaran. Atau bisa jadi Gansis sudah punya versi sendiri? Share dong!


Entah nyata, entah rekayasa, sejatinya kisah ini hanyalah hiburan semata. Sebagai pembaca, baiknya kita mengambil hikmahnya saja. Karena negatif atau tidaknya suatu hal, tergantung bagaimana sudut pandang kita masing-masing.




Terima 2C(Cendol dan Cinta)


Penulis : Tikus Kecil, Member of BBB
Referensi dan Ilustrasi