tuffinksAvatar border
TS
tuffinks
Nasib Olahraga Indonesia Semakin di Ambang Batas!


Assalamu’alaiku Wr. Wb.

Eh ketemu lagi sama saya. Penulis amatiran yang sedang ingin menanggapi tentang Nasib Olahraga Indonesia yang mungkin “Mulai diambang Batas”. Dalam kompetisi kali ini telah mewakili suara saya sebagai Supporter sepak bola dan pecinta Bulutangkis tanah air. Sebagai warga Indonesia, saya juga boleh dong memberikan tanggapan tentang beberapa kabar belakangan ini yang menghebohkan publik, khususnya di bidang Olahraga. Oke langsung saja.

Supporter Timnas Indonesia Rusuh!




Suporter Indonesia telah menjadi sorotan media setelah melakukan intimidasi, lalu dilanjutkan dengan upaya serangan kepada suporter Malaysia saat laga masih berlangsung di Stadiun Utama Gelora Bung Karno. Usut punya usut, beberapa supporter menyangkal hal tersebut. Pasalnya supporter timnas tidak akan melakukan hal demikian jika supporter mereka (Malaysia) tidak merusak dan menginjak-injak fasilitas dan tempat duduk di Gelora Bung Karno. Terbukti dari salah satu unggahan warganet di platform Youtube. Setiap kali pemain Malaysia mencetak gol, mereka (supporter Malaysia) melakukan tindakan yang menyulut api dan memprovokasi.



Mungkin itu salah satu alasan pemicu kerusuhan saat pertandingan Kamis lalu di Gelora Bung Karno. Namun tetap saja itu termasuk hal yang merugikan bagi pihak tuan rumah. Karena ini adalah pertandingan Internasional untuk kualifikasi Piala Dunia 2022. Bagi saya sangat memprihatinkan. Bukan hanya Supporternya, namun juga olahraga sepakbola kita yang akan semakin terancam. Terlebih banyak supporter Malaysia yang membanjiri akun medsos FIFA agar supporter Indonesia di tindak tegas. Banyak dari supporter mereka menyematkan Hashtag #BanIndonesia #BannedIndonesia sebagai bentuk kekecewaan atas perlakuan supporter Timnas terhadap supporter Malaysia.

Mau tak mau, kita hanya bisa menunggu keputusan FIFA atas kejadian ini. Hanya bisa pasrah dengan sanksi yang mereka berikan pada dunia sepak bola Indonesia, terlebih supporternya. Cobalah berfikir dewasa sedikit. Rivalitas hanya 90 menit di lapangan, selebihnya kita saudara dan berjabat tangan. emoticon-Shakehand2

KPAI menuding PB Djarum ada Indikasi Eksploitasi Anak




Kabar memprihatinkan yang kedua adalah berita ini. Jujur, ini benar-benar sangat merugikan banyak pihak atas tudingan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Pasalnya sudah lebih dari 10 tahun lamanya, sejak 2006 Bakti Olahraga Djarum Foundation tak pernah berhenti menyeleksi generasi muda yang berprestasi pada olahraga Bulutangkis melalui ajang Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis setiap tahunnya. Dan terbukti dengan adanya audisi umum ini banyak terlahir atlet-atlet baru yang membanggakan Indonesia di ranah dunia.

Baru saja ada kabar gembira dari pasangan Ganda putra ko Hendra dan pak Ahsan telah meraih juara 1 di kejuaraan dunia BWF 2019, Swiss bulan Agustus kemarin, ada berita tidak sedap dari dunia bulu tangkis. KPAI mendesak pihak PB Djarum untuk segera menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi. Alasan yang klise menurut saya.

Jika memang PB Djarum hanya memanfaatkan anak-anak sebagai promosi produk tembakaunya, tentu sekarang bulutangkis Indonesia tidak akan mendunia seperti saat ini dong? dan tidak banyak melahirkan atlet-atlet bertalenta dong, kan cari untung doang? Tapi coba deh di tilik sejenak, banyak ratusan prestasi yang telah mereka raih sampai detik ini.


Source: Yoppy Rosimin


Harusnya kita bersyukur ada perusahaan swasta yang mau membiayai dan membesarkan nama atlet-atlet muda bulu tangkis sampai mendunia. Bukan menuding bahwa PB Djarum hanya memanfaatkan anak-anak untuk produk rokok. Kalau memang KPAI mendesak agar audisi umum beasiswa bulu tangkis yang diadakan oleh PB Djarum ini dihentikan, harusnya ada solusi atau carikan sponsor lain minimal, yang mau membiayai mereka para calon atlet bertalenta. Bisa enggak? kalo anda mendesak PB Djarum, kami pecinta bulu tangkis juga boleh dong mendesak anda?

Daripada mencari kesalahan, cobalah KPAI untuk berfikir lebih jernih lagi. Di jalanan masih banyak anak terlantar dan tidak mempunyai rumah, makan pun susah. Bukankah itu juga tugas KPAI? Jika sudah melakukan itu, dan jalanan bersih dari anak-anak pengemis dan terlantar, saya acungi jempol KPAI sebagai lembaga paling berprestasi di Indonesia. Tapi sampai detik ini? emoticon-Bingung

Intinya:
Pertama, saya pasrah dengan keputusan FIFA nantinya atas perlakuan supporter timnas Indonesia terhadap timnas Malaysia. Yang kedua, saya tidak setuju dengan KPAI atas tudingan ajang Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis sebagai eksploitasi anak untuk brand tembakau. Tolong KPAI, apa kontribusi anda untuk anak muda bangsa?

Wassalamu'alaiku Wr.Wb



Sumber Referensi: PB Djarum
Diubah oleh tuffinks 10-09-2019 06:55
Rapunzel.icious
desoel
Richy211
Richy211 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.