Bu.VeroAvatar border
TS
Bu.Vero
Orang Tua Anak Peserta Audisi PB Djarum: KPAI Survei Ke Anak Yang Mana??


REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Polemik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoal Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarumber dampak pada orang tua peserta audisi. Salah satu orang tua peserta, Suyudi mengaku kehilangan motivasi jika audisi umum dihentikan.

Hal ini karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan orang tua dalam memfasilitasi anaknya ke tingkat yang lebih tinggi. Menurutnya, audisi umum adalah jawaban bagi orang tua untuk mempermudah biaya orang tua.

"Kalau PB Djarum kan difasilitasi semua, pembinaannya juga sudah tahu bagaimana kualitas pelatihnya," kata Suyudi saat ditemui Republika.co.id, Senin (9/9).

Suyudi sadar betul bagaimana ketergantungan perkumpulan badminton (PB) di daerah pada klub sebesar PB Djarum. Ia khawatir hal ini akan berdampak pada turnamen dan kompetisi tingkat daerah. "Kalau di daerah kompetisi juga kan yang sponsorin PB Djarum, takutnya audisi hilang, kompetisi hilang juga," katanya.

Menurut Suyudi, KPAI harus bisa lebih bijak dalam memberikan tuntutannya. Dia mengakui brand Djarum yang dikenal sebagai brand rokok kini lebih dikenal dengan Djarum Foundation, sebuah jalan untuk bakat anak. "Saya orang tua tidak merasa Djarum (brand rokok) mengeksploitasi anak kami dalam penjualan rokok. Sudah jelas dari audisi hingga asrama pun sama sekali tidak ada rokok,"katanya.

Ayah dari tiga anak ini menyadari kesulitannya jika PB Djarum menghentikan audisinya di Purwokerto. Karena untuk mengikuti audisi umum pun Suyudi harus membawa putranya, Vaskal Umay Wilmar sejauh 50 kilometer dari rumahnya di Bumi Ayu, Brebes.

"Kemarin saat tes screening kami berangkat Subuh, pulang setelah Magrib, kira-kira jam delapan pagi. Ini tidak masalah daripada kami harus pergi ke Kudus atau ke Jakarta untuk audisi," kata Suyudi.

Bukan mau hitungan, lanjut Suyudi, dia tidak ingin anaknya bernasib sama dengannya. Dia percaya bahwa PB Djarum bisa menjadi secercah cahaya bagi anaknya untuk bisa hidup lebih baik darinya. "Kebanggaan ya, kalau juara dunia itu kan bukan cuma buat keluarga bangga, bukan klub juga, tapi sudah jadi kebanggaan bangsa," katanya.


Sumber

Sudah sangat jelas, bahwa yang namanya audisi pastilah diikuti oleh anak yang sudah jadi atlit atau calon atlit yang setidaknya sudah ikut berlatih di klub klub kecil bulutangkis di daerahnya, atau anak yang benar benar punya cita cita jadi pemain bulutangkis dan sudah berada dalam komunitas bulutangkis di daerahnya, yang mana semua komunitas bulutngkis Indonesia sudah sangat PAHAM bahwa rokok sangat berbahaya bagi cita-cita dan karir mereka. Dan dalam mimpi sertaotak anak-anak yang telah tergabung dalam komunitas bulutangkis itu mereka taunya mau masuk ke Persatuan Bulutangkis Djarum bukan PT Djarum.

Di dalam nama PB DJARUM itu mengandung nilai HISTORY, Nilai PRESTASI, Nilai dan Semangat PERJUANGAN, Nilai dan semangat PANTANG MENYERAH oleh para atlit yang telah diukir selama PULUHAN TAHUN, nilai KEBANGGAN atas prestasi Atlit pendahulu, yang membuat nama PB DJARUM telah melegenda di seluruh DUNIA. Itu yang ingin diperjuangkan dan disalurkan oleh PB Djarum keada generasi selanjutnya, jadi bukan nilai ROKOK nya yang ingin diperjuangkan. KPAI ngak punya OTAK !!!

Jadi patut dipertanyakan kepada siapa KPAI melayangkan survey, apakah kepada anak anak calon atlit yang memang sudah berlatih di klub klub kecil badminton peserta audisi ? Ataukah kepada anak-anak karywan KPAI itu sendiri yang tidak pernah bermain badminton ??
Diubah oleh KASKUS.HQ 12-09-2019 04:24
chelsib2545
SpiritOfZoro
darwinsilb
darwinsilb dan 39 lainnya memberi reputasi
40
13.2K
169
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.