goldjempol
TS
goldjempol
Jadi Tersangka KPK, Eks Bos Petral Digaji Rp 572 Juta/Bulan!
Jakarta, CNBC Indonesia- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan bos Petral Bambang Irianto jadi tersangka kasus dugaan suap transaksi jual beli minyak saat ia jadi pejabat di cucu usaha PT Pertamina (Persero), yakni Pertamina Energy Services Ltd (PES).

"Bahwa pada periode tahun 2010 s.d. 2013, Tersangka BTO (Bambang Irianto) melalui rekening perusahaan SIAM diduga telah menerima uang sekurang-kurangnya US$2,9 juta atas bantuan yang diberikannya kepada pihak KERNEL OIL terkait dengan kegiatan perdagangan produk kilang dan minyak mentah kepada PES/PT PERTAMINA (Persero) di Singapura dan pengiriman kargo," papar Laode, Selasa (10/9/2019).


KPK menetapkan Bambang jadi tersangka sewaktu ia menjabat sebagai Managing Director PES di periode 2009 sampai 2013. Setelah selesai di PES, ternyata Pertamina memberikan kepercayaan lebih kepada Bambang dengan mendapuknya sebagai Direktur Utama Pertamina Trading Energy Limited (Petral), yang merupakan induk usaha PES.

Nah, sewaktu menjabat sebagai Dirut Petral di 2014 ini nama Bambang sering disebut-sebut. Mulai dari Faisal Basri yang juga Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas sampai Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pada periode 2014 dan 2015 lalu.

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said ini sempat gemas bukan main dengan Bambang, pasalnya bos Petral satu ini kerap sulit diajak berkoordinasi. Mulai dari sering mangkir hadir saat dipanggil, sampai alasan laptop hilang segala!


Sementara, ekonom Faisal Basri juga pernah mengungkap fakta mengejutkan soal Bambang Irianto dan pergantian Dirut Petral saat itu.



Pada awal tahun 2015, manajemen Pertamina mengganti Dirut Petral. Dirut Petral baru adalah Totok Nugroho, menggantikan Bambang Irianto.



Dikutip dari Detik Finance, Faisal mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan sebagai kompensasi mengganti Dirut Petral mencapai Rp 13 miliar lebih. "Tahu nggak yang buat kita lebih kaget lagi? Uang pisah Dirut Petral yang kemarin itu lebih dari US$ 1 juta (sekitar Rp 13 miliar)," kata Faisal.



Soal gaji, per bulan, Dirut Petral mendapatkan gaji US$ 44 ribu per bulannya, atau mencapai Rp 572 juta per bulan.


"Pak Dwi (Direktur SDM Pertamina) kan tahu semua gaji pegawai Pertamina, tapi dia tidak tahu gajinya Dirut Petral. Pas diperlihatkan kaget, gajinya Dirut Petral itu US$ 44.000 (Rp 572 juta) per bulan take home pay, kalau pokoknya US$ 41.000 (Rp 533 juta). Kalah jauh gajinya Dirut Pertamina yang hanya sekitar Rp 200 juta per bulan take home pay," jelas Faisal.


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...om=wp_wm_cnbc


yosefulkudanil.laSuperABLU
SuperABLU dan 4 lainnya memberi reputasi
5
15.6K
210
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.