co_engas45@yaho
TS
co_engas45@yaho
Bos Investasi Bodong Ini Diduga Manfaatkan Ustaz untuk Tipu Korban


Investasi bodong yang dijalankan PT RHS mengakibatkan 109 orang mengalami kerugian hingga Rp 7 miliar. Bos Investasi abal-abal ini disebut-sebut memanfaatkan sejumlah tokoh agama untuk meyakinkan para korban agar mau menanamkan modalnya.

Detikcom mendapatkan informasi tersebut dari Ricky Wijaya (36), salah seorang korban Investasi bodong PT RHS. Pria asal Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ini ditunjuk para korban lainnya untuk memberi keterangan kepada wartawan.

Ricky mengaku pertama kali ditawari untuk berivestasi di PT RHS oleh pria berinisial ISN, warga Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto pada akhir 2016. Dia mengenal ISN sebagai sosok guru agama dan ustaz yang biasa ceramah agama. Menurut dia, ISN menjadi salah satu bendahara di Bisham, komunitas bagi para investor PT RHS.

Baca juga: Pengakuan Bos Investasi Bodong Mojokerto yang Rugikan Korban Hingga Rp 7 M

"Dia bilang ke saya kalau punya teman namanya AR (Direktur PT RHS) teman kuliahnya dulu punya usaha di bidang suplier bahan bangunan. Dia meyakinkan saya kalau AR tidak mungkin mengecewakan karena sudah kenal lama," kata Ricky saat dihubungi detikcom, Rabu (11/9/2019).

Ricky pun percaya dengan tawaran dari ISN yang dia kenal sebagai ustaz. Di dalam benaknya kala itu, tidak mungkin seorang tokoh agama bakal menjerumuskan dirinya. Bagi hasil 5 persen tiap bulan juga membuatnya tergiur. Sehingga dia menanamkan uangnya Rp 25 juta ke PT RHS pada Desember 2017.

"Karena beneran ada bagi hasil, saya nambah lagi sampai Rp 45 juta. Dana saya transfer langsung ke rekening AR. Saya diberi sertifikat oleh AR melalui ISN. Bagi hasil 5 persen saya dapatkan sampai Februari 2018, setelah itu mandek," ujarnya.


Sertifikat dari AR juga membuat Ricky semakin yakin untuk menanamkan modalnya di PT RHS. Selain bertuliskan nilai uang yang dia tanamkan, sertifikat tersebut terdapat hologram layaknya surat berharga, nama PT RHS, serta tanda tangan AR selaku Direktur perusahaan.

Sementara ISN yang mengajaknya berinvestasi, kata Ricky, mendapatkan imbalan dari AR. "Pak ISN ngajak saya dapat 10 persen dari nilai investasi saya," ungkapnya.

Ricky menjelaskan, AR dan Kepala Cabang PT RHS Mojokerto berinisial DW juga memanfaatkan sosok tokoh agama lainnya untuk menggaet para korban. Bahkan sosok yang dipakai alat adalah Gus, atau anak kiai yang mempunyai jemaah pengajian.

Baca juga: Terbukti Menipu, Bos Investasi Bodong di Mojokerto Bakal Dijemput Paksa

"Ada Gus yang disebut AR sebagai gurunya. Saya pernah melihat saat pertemuan di Bypass Mojokerto. Gus itu disalami dianggap sebagai gurunya. Supaya kesannya di belakang ada para ulama. Yang meyakinkan itu pakai agama, kok agama dipakai kepentingan seperti gitu," terangnya.

Pengacara para korban Tuty Rahayu Laremba juga mengutarakan hal yang sama. Menurut dia, terdapat sosok Gus yang dijadikan Dewan Penasehat di PT RHS. Di hadapan para korban, AR menyebut Gus tersebut sebagai gurunya.

Selain itu, para tokoh agama juga dimasukkan ke dalam Tim 9 yang dibentuk AR. Tim ini menjalankan fungsi syiar agar para investor semakin yakin. Namun dia mengaku belum mempunyai bukti adanya aliran dana korban ke para tokoh agama.



"Saya dapat konfirmasi dari para korban, salah satu modusnya lewat pengajian,dengan modus-modus jemaah, memakai nama besar tokoh agama sehingga korban tertarik," tegasnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Julian Kamdo Waroka mengaku belum mendapatkan keterangan adanya modus memanfaatkan para tokoh agama dalam kasus investasi bodong yang dia tangani. Sejauh ini, para korban menyatakan datang langsung ke DW untuk berinvestasi.

Baca juga: Daftar Terbaru Fintech Ilegal dan Investasi Bodong, Waspadalah!

"Uang dari DW kemudian diserahkan ke AR," tandasnya.

Para korban investasi bodong ini beramai-ramai melapor ke Polres Mojokerto Kota, Selasa (3/9). Keseluruhan korban mencapai 109 orang dengan nilai kerugian Rp 7 miliar.

Mereka tertarik menanamkan modalnya ke PT RHS karena diiming-imingi bagi hasil 5 persen tiap bulan. Namun, bagi hasil tersebut hanya berjalan beberapa kali saja. Pihak perusahaan kabur bersama uang para korban.
Sumber :

https://m.detik.com/news/berita-jawa...rom=wpm_nhl_21

Jangan mau dibohongin pakai sendok emoticon-Ngakak (S)
samradlermamatsapienimba.ruiner
imba.ruiner dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.3K
53
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.