sumber gambar : www.netralnews.com

Tak bisa dipungkiri di Indonesia, daerah-daerah tertentu masih sangat kental hal mistisnya. Pesugihan, tumbal masih tetap ada di era teknologi tinggi seperti ini. Namun apakah benar "bisikan gaib" itu nyata?  Atau itu hanya dijadikan alasan oleh tersangka, untuk menutupi alasan sebenarnya dibalik keji nya pembunuhan yang telah ia lakukan?

Dibalik nyata atau tidaknya "bisikan gaib" tersebut, menghilangkan nyawa manusia dengan sengaja tidak dapat dibenarkan dari segi apapun. Apalagi jika itu adalah anggota keluarga  sendiri? Apakah pelakunya waras? atau psikopat level dewa?

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa kasus pembunuhan keji lainnya yang mengatasnamakan "Bisikan Gaib" sebagai pendorongnya, kasus apa sajakah? mari kita lihat

1. Kasus AS bunuh ibu dan istri
Kasus ini terjadi 2 tahun lalu, tepatnya tanggal 2 september 2017. Pembunuhan terjadi di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Dari laporan beberapa saksi yang diperiksa. Sebelum terciduk melakukan pembunuhan, saksi melihat perilaku dan tingkah aneh, pelaku sering komat-kamit seolah mengucapkan mantra-mantra. Ini berlangsung beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi. Korban meninggal dalam kasus ini adalah Ibu dan Istri dari pelaku, sedangkan korban lainnya mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit, korban luka serius masih anggota keluarga pelaku, diantaranya kedua anaknya Guntur (3) dan Eka Galuh Saputra (5) serta kakak kandung Reni(35) dan ipar Lili(35) . Pelakupun mengaku mendengar bisikan halus untuk membunuh keluarganya. Ngeri yaaa

2.Kasus Brigadir Petrus mutilasi Kedua anaknya
Brigadir Petrus mengaku mendapatkan bisikan gaib, dan mengorbankan kedua anaknya untuk di persembahkan kepada Tuhan .

Ini sihh udah bener-bener gila ga punya hati, orang dilur sana banyak yang bermimpi bisa mempunyai momongan. Anda yang sudah dikarunia 2 malaikat kecil. Tega-teganya membunuh dan memutilasi.

Kejadian ini terjadi tahun 2016. Petrus merupakan angota satuan Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat. Setelah memutilasi kedua anaknya, diketahui bahwa Petrus ini berniat membunuh istrinya (Windri). Windri sempat meminta waktu kepada Petrus untuk melihat kedua anaknya, dan ternyata kedua anaknya telah tewas mengenaskan, Windri sempat berteriak. WIndri sempat mencari cara agar bisa kabur, yaitu dengan menyuruh pelaku mengambilkan air terlebihh dahulu, ketika pelaku pergi mengambil air, Windri pun lari dan meminta pertolongan kepada warga asrama.
Diketahui dari pengakuan pelaku, setelah memutilasi kedua anaknya, pelaku sempat memandikan potongan-potongan tubuh anaknya sebelum dia "nongkrong" di teras rumahnya.

3. Kasus MR yang bunuh adiknya sendiri
 MR mengaku mendapatkan bisikan jin " ini saatnya..... ini saatnya. Kamu bunuh adikmu sekarang, kalau tidak kamu dan keluargamu akan mati". Mendengar bisikan ini lantas MR menghabisi nyawa adiknya pada tanggal 7 Juni 2015. Padahal waktu itu umur tersangka MR baru berusia 15 th dan adiknya Mariska Putri berumur 13 th.  Tersangka tidak bisa mengelak, dia mengaku bahwa ketika tersangka pulang dari masjid, dia mendapati adiknya sendirian dirumah, usai mandi dengan masih menggunakan handuk yang masih melekat di tubuhnya. Tanpa pikir panjang Tersangka langsung menyambar pisau dapur yang ada di depan matanya, lalu menusukan pisau tersebut ke leher adiknya. Korban memberontak namun karena kalah tenaga korban akhirnya ambruk.
setelah menggorok leher adiknya, tersangka mengaku mendapatkan bisikan lagi untuk melukai diri sendiri, akhirnya ia menghunuskan pisau tersebut ke lehernya. namun karena tidak tahan sakit, akhirnya dia berteriak meminta tolong. Dan berdatanganlah para warga.


Sumber :https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3627389/bunuh-ibu-dan-istri-as-mengaku-dengar-bisikan-halus?_ga=2.259501704.340646807.1568165052-2003185638.1567823310&_ga=2.259501704.340646807.1568165052-2003185638.1567823310