Bagi agan-agan pencinta bus, mungkin sudah tidak asing lagi dengan bus tingkat (double decker) dan juga bus tempel (articulated bus, bukan bus gandeng/trailer bus karena banyak orang salah kaprah mengenai bus tempel dan bus gandeng yang jelas berbeda definisinya). 

Bus tingkat adalah bus yang memiliki dua lantai yang dihubungkan dengan tangga. Pada dek bawah biasanya ruang penumpang hanya setengah dari panjang total bus karena setengahnya lagi diperuntukkan untuk bagasi dan mesin, berbeda dengan bus tingkat perkotaan yang tidak terdapat bagasi yang membuat ruang penumpang dek bawah hampir sama dengan panjang total bus. Bus ini pertama kali dikenalkan di London yang bernama Routemaster, yang kemudian negara lain mulai ikut juga mengoperasikan bus tingkat. Bus tingkat di Indonesia biasanya dijadikan sebagai bus AKAP, pariwisata, dan juga bus wisata keliling (bisa juga tanpa atap).

Selanjutnya bus tempel adalah bus yang terdiri dari dua segmen bus, yang dihubungkan dengan meja putar (turntable) secara permanen dan dilindungi oleh bahan fleksibel(berbeda dengan bus gandeng yang artinya bus yang menarik kereta gandengan, bisa berupa bus tunggal yang menarik kereta bagasi belakang tambahan atau dua bus yang saling disambung dengan coupler yang bisa dilepas pasang, mirip kayak truk gandeng tapi bodinya bus). Ada dua tipe dari bus tempel ini, yaitu tipe penarik/puller yang mesinnya berada di segmen depan dan tipe pendorong/pusher yang mesinnya berada di segmen belakang. Saat ini bus tempel lebih banyak yang bertipe pusher karena suara mesin tidak terlalu berisik ke ruang penumpang dan lebih efisien. Bus ini lebih panjang dan memakan lebih banyak ruang jalan, tapi bisa menurunkan/menaikkan penumpang dengan cepat karena memiliki lebih banyak pintu. Bus tempel biasanya digunakan untuk bus perkotaan padat atau BRT, namun jarang sekali ada juga yang dijadikan bus jarak jauh, salah satunya dioperasikan oleh perusahaan Megabus di Inggris. Di Indonesia, bus tempel hanya digunakan oleh BRT Transjakarta.

Tapi apakah bus seperti ini pernah ada dan dibuat? Jawabannya IYA , bus ini benar-benar ada dan pernah dibuat oleh perusahaan bus di Jerman yang bernama Neoplan Jumbocruiseryang pernah masuk Guinness World Record sebagai bus terbesar di dunia. Bus ini dirancang sebagai bus jarak jauh dengan kenyamanan tinggi yang mempu menampung sebanyak 120 PENUMPANG (semuanya duduk). Jadi, satu bus tingkat tempel setara dengan tiga bus biasa 12 meter yang berkapasitas sekitar 40 orang, WOW , bisa jadi solusi untuk mengurangi pencemaran udara. Bus ini sangat-sangat langka karena di DUNIA ini hanya 11 UNIT yang dibuat. 10 bus pertama adalah tipe puller (dengan posisi mesin di segmen depan dan tepat di bawah turntable sehingga akses penghubung segmen hanya berada di lantai atas), sedangkan tipe yang terakhir adalah tipe pusher (dengan posisi mesin paling belakang sehingga akses penghubung segmen ada di lantai bawah maupun di lantai atas, lebih kuat dan stabil). Semua varian bus ini memiliki ukuran  panjang 18 meter, tinggi 4 meter, dan lebar 2,5 meter. 

Bicara tentang regulasi bus di Indonesia, ukuran kendaraan bus terbesar (dengan konfigurasi bus tempel atau bus gandeng, bukan bus tunggal) adalah mencapai tinggi 4,2 meter, lebar 2,5 meter, dan panjang 18 meter (mentok banget, kecuali tingginya masih bisa 20 cm lagi). Itu artinya bus tingkat tempel ini mungkin sah-sah saja beroperasi di Indonesia karena ukurannya masih sesuai regulasi yang berlaku. Menurut UU, bus ini masuk katogeri bus tempel, bukan kategori bus tingkat karena bus tingkat dihitung sebagai bus tunggal yang panjangnya hanya boleh sampai 13,5 meter, bus tempel yang panjangnya 18 meter bisa sama tingginya dengan bus tingkat dengan tinggi maksimal 4,2 meter. Bus ini juga bakal menjadi kendaraan bermotor dengan ukuran dan volume terbesar (melebihi ukuran truk tempel/semitrailer 40 kaki ataupun truk gandeng sekalipun) yang boleh beroperasi di Indonesia tanpa harus dikawal. Lebih dari ukuran itu tentu harus izin dulu ke Dishub dan wajib dikawal, hanya berlaku untuk truk muatan oversize. 

· Semua zona dibuat ruang penumpang formasi 2-2 executiveyang mampu menampung 100  orang lebih

· Semua zona dibuat sleeperdengan kasur dua atau tiga tingkat

· Kombinasi dari super executive, executive, dan/atau sleeper

· Zona bawah depan untuk kafe/restoran, zona bawah belakang untuk dapur, dan selurah zona atas untuk sleeper

· Dan sebagainya

WOW , jadi banyak sekali konfigurasi ruang yang dapat dipilih dengan empat zonanya untuk memanjakan penumpangnya, apalagi dengan adanya ruang makan yang sampai saat ini belum pernah ada di bus Indonesia. Jadi gimana pendapat menurut agan-agan mengenai bus tingkat tempel ini? Kalau ada pendapat, usul, atau hal menarik silakan komen ya...