moviegangstaAvatar border
TS
moviegangsta
5 Hal yang Gue Suka dari 'It Chapter Two' [IMAX]



Penantian panjang gue akhirnya terbayarkan nih! 'It Chapter Two' mulai tayang di bioskop Indonesia mulai 4 September 2019. Awalnya gue nggak ngeh sama sekali kalau Indonesia kebagian tayang duluan dibandingkan Amerika Serikat. Beruntung banget sih kita! Makanya pagi-pagi kemarin ketika baru sampai kantor, buru-buru buka aplikasi ticket bioskop yang lagi promo dan langsung beli satu tiket 'It Chapter Two' di IMAX.

Lagi-lagi gue nonton di IMAX sendiri nih karena temen-temen kantor kalau diajak ke Gandaria City buat nonton IMAX suka pada gamau. Jadi yaudah karena sekalian jalan pulang dari kantor, gue ambil jam termalam. Sial banget gue lupa kalau film ini kan nggak kalah panjang dari 'Avengers: Endgame'. Tiket gue jam 21:30 WIB dan selesai filmnya udah deket-deket 00:30 WIB di hari berikutnya HAHAHAHAHAHAHAHA.

Tapi jujur aja gue puas banget. Gue nggak ada ekspektasi apapun sama filmnya. Maksudnya, sejak film pertama memang gue sudah suka nih (gue penyuka film-film adaptasi novel Stephen King). Jadi gue bisa pastikan film kedua ini pasti deh baik atau buruknya akan kuterima dan akan kutelan mentah-mentah. Cuma beneran aja nggak nyangka kalau ternyata hasilnya sememuaskan itu!



Durasi yang lama jadi nggak masalah karena cerita dari masing-masing karakter lebih tereksplor ketika adegan flashback ke masa lalu. Nggak ada satu cerita dari satu karakter yang dibuat nanggung. Anak-anak The Losers Club harus kembali menghadapi ketakutan-ketakutan yang sudah mereka tinggalkan selama 27 tahun di Derry, Maine. Tapi mereka dipaksa kembali karena 27 tahun kemudian setelah kemunculan Pennywise yang berhasil mereka kalahkan, kejadian-kejadian aneh kembali menyelimuti Derry. Pennywise kembali muncul dan orang-orang mati dibunuh dengan cara mengenaskan terjadi berkali-kali.

Mike Hanlon (diperankan oleh Isaiah Mustafa), satu-satunya anggota The Losers Club yang menetap di Derry mencium sesuatu yang tidak wajar dari kasus-kasus pembunuhan itu. Sampai di suatu hari dia mendatangi tempat kejadian perkara dan melihat Pennywise dengan sangat jelas sampai akhirnya dia memutuskan untuk menelepon satu per satu anggota The Losers Club, meminta mereka untuk kembali ke Derry.



Bill Denbrough (diperankan oleh James McAvoy) kini tinggal di Hollywood dan bekerja sebagai penulis skenario film, dia sudah menikah dengan seorang aktris yang memerankan film yang ditulisnya. Beverly Marsh (diperankan oleh Jessica Chastain) juga sudah menikah dan tinggal di rumah mewah. Richie Tozier (diperankan oleh Bill Hader) menjalani kariernya sebagai stand up comedian dan langsung muntah-muntah waktu menerima telepon dari Mike. Ben Hanscom (diperankan oleh Jay Ryan) berubah 180 derajat dengan penampilan masa kanak-kanaknya dan kini jadi arsitek bujangan kaya raya nan ganteng. Eddie Kaspbrak (diperankan oleh James Ransone) tetap dengan kepribadiannya yang bawel dan parno terhadap penyakit menjalani pekerjaan sebagai penganalisa krisis. Dan Stanley Uris (diperankan oleh Andy Bean) pun sudah menikah dan seperti halnya anak-anak yang lain, dia hidup jauh dari Derry.



Di trailer bisa kita lihat bahwa The Losers Club melakukan reuni di sebuah restauran China di Derry. Awalnya mungkin baik-baik saja sampai akhirnya Mike menjelaskan kenapa dia menelepon dan meminta mereka pulang ke rumah. Pertemuan The Losers Club ini pun langsung terendus oleh Pennywise dan teror pun terjadi langsung di awal-awal film.

Selama 2 jam 50 menit film ini gue benar-benar fokus dan sama sekali nggak mengantuk meski nonton malam-malam. Padahal orang di sebelah gue udah kayak nguap beberapa kali dan bisik-bisik ke temennya kalau ini film kok ya lama banget. Mungkin ini karena gue udah suka banget kali ya sama film pertamanya dan memang nungguin film kedua banget. Untungnya sih gue nggak kecewa sama sekali! Nah ini beberapa hal yang bikin gue suka banget sama 'It Chapter Two':



Pemilihan cast dewasa yang pas

Pemeran Bill, Beverly, Eddie, Richie, Mike, Ben dan Stanley dewasa di 'It Chapter Two' bener-bener pas banget sama versi anak-anaknya. Semuanya adalah aktor yang sudah berpengalaman. Ya siapa yang nggak tahu james McAvoy sama Jessica Chastain sih?

Terus kenapa gue bilang pas banget karena kalau lo nonton lo akan bisa melihat ada kemiripan antara aktor anak-anaknya dengan aktor dewasanya.  Seolah-olah memang Jaeden Martell yang beneran mendewasa dan masuk ke dalam tubuh James McAvoy. Begitu pula dengan Jeremy Ray Taylor yang memerankan Ben. Waktu anak-anak kan dia masih gendut terus pas udah dewasa jadi six pack gitu tapi kita masih bisa ngeliat image Ben yang gendut itu ketika Jay Ryan memerankan versi dewasanya.



Uniknya lagi, pemeran-pemeran dewasa ini adalah aktor dan aktris yang memang jadi wishlist si pemeran-pemeran anak-anak di 'It Chapter One'. Jadi sebelum pemilihan aktor, anak-anaknya disuruh pilih siapa yang mereka inginkan untuk memerankan versi dewasa dari karakter mereka. Nama-nama yang main di 'It Chapter Two' adalah nama-nama yang mereka pilih dan semuanya lolos casting.

Becandaan yang masih bisa bikin tertawa

Di film 'It' ada karakter Eddie dan Richie yang memang mood maker banget. Mereka berdua paling deket dan paling sering berantem. Eddie pas anak-anak kan berisik dan bawel banget apalagi kalau udah urusan kotor-kotoran, sakit-sakitan, dia paling nggak suka yang kayak gitu. Sementara Richie anaknya iseng dan yang paling kasar omongannya di antara semuanya. Karakter itu tetap bertahan sampai mereka dewasa jadi ada sense of nostalgic gitu di film ini.



Becandaan-becandaan Eddie dan Richie bikin film kedua ini juga makin seru. Kita nggak hanya dipertontonkan ketegangan dan teror dari Pennywise tapi juga jokes-jokes yang masih bisa bikin tertawa dari karakter-karakternya. Selain itu, komedinya juga muncul dari dialog-dialog sindiran yang ditujukan untuk Bill Denbrough. Jadi kan ceritanya si Bill ini nulis buku juga dan orang-orang memuji bukunya bagus, tapi mencela endingnya karena jelek. Sebenarnya ini adalah sindiran buat Stephen King untuk buku 'It' sendiri.

Oh iya, di film ini kita juga akan dijelaskan dari mana sebenarnya Pennywise berasal.

Porsi pemeran anak-anak yang banyak

Salah satu hal yang bikin gue bertanya-tanya setelah film pertama selesai dan film kedua masuk proses produksi adalah apakah pemeran anak-anaknya akan tetap muncul di film kedua meski karakternya sudah dewasa? Dan itu langsung dijawab oleh sutradara dan produser yang bilang kalau mereka tetap akan muncul di film kedua. Nah yang nggak gue sangka sebenarnya adalah porsi kemunculan mereka yang ternyata banyak banget! Nggak cuma yang sekedar di awal, flashback sedikit, lalu beralih ke mereka yang dewasa, terus anak-anaknya nggak muncul lagi.



Penampilan cast anak-anak dari masing-masing karakter sangat sepadan dengan cast dewasanya. Jadi nggak terkesan cuma nyampah. Karena inti dari ceritanya adalah napak tilas ke masa lalu, wajar rasanya kalau pemeran anak-anaknya juga muncul. Flashback dalam film ini bukan mengulang adegan lama tapi benar-benar menampilkan adegan baru yang nggak ada di film pertamanya. Ya ada sih yang ngulang (ada juga adegan di versi extended cut yang dimasukin ke film kedua), tapi lebih banyak adegan baru yang bikin kita makin ngerti bagaimana kedekatan anak-anak itu sebelum 27 tahun kemudian.

Peralihan present day ke masa lalu yang keren

Opening filmnya, ketika karakter-karakter dewasa diperkenalkan itu keren banget menurut gue peralihan dari satu karakter ke karakter lainnya. Yang nggak kalah keren adalah editing peralihan dari present day ke masa lalunya. Smooth banget dan aduh memanjakan mata deh! Selain itu, film ini juga punya scoring yang nyaman banget di kuping. Setiap adegan menegangkan bener-bener bikin kaget dan setiap adegan yang agak-agak melankolis bikin gue pengen ber-AWWW keras-keras. Mungkin ini karena efek nonton di IMAX juga kali ya.



Yang lucu sih ketika akhirnya The Losers Club yang sudah dewasa dipaksa untuk kembali menghadapi ketakutan masa kecil mereka. Kocak aja gitu ngeliat orang yang udah bapak-bapak gitu tapi jerit pas ngeliat badut. Ya tapi memang sih badut yang ini bukan badut biasa.

Horor, suspense, thriller, dan adventure jadi satu!

'It Chapter Two' menyajikan horor yang bener-bener ada di level berbeda kalau gue bilang. Iya memang ada jumpscare-nya seperti film horor yang lainnya, tapi bukan di situ kelebihan film ini. Film ini tuh kayak menyatukan banyak keseruan film dalam 2 jam 50 menitnya. Horornya ada, suspense dan thriller-nya ada, misteri dan kepercayaan kunonya ada, bahkan adventure-nya pun dapet banget di akhir!



Dari awal kita udah dibuat tegang karena teror Pennywise yang kembali setelah 27 tahun, lalu kita dibuat ikut merasakan ketakutan yang dirasakan para karakter karena hal-hal dari masa lalu mereka kembali ke permukaan, di saat yang sama kita juga diajak berpetualang di Derry dari atas sampai ke bawah tanahnya.

Ah, puas banget.



Spoiler for Reference:


srinami
kelayan00
softlysoftly
softlysoftly dan 7 lainnya memberi reputasi
8
8.7K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.