• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Berita Yang Tidak Berimbang & Menyesatkan Tentang Potensi Bisnis Racun Kalajengking.

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Berita Yang Tidak Berimbang & Menyesatkan Tentang Potensi Bisnis Racun Kalajengking.

Gbr diambil dr : www.thetimes.co.uk

Sebagai seorang yang suka skeptis tiap kali baca satu berita, sewaktu saya membaca tentang kesempatan bisnis ternak kalajengking, yang pertama saya lakukan adalah googling.

Artikel-artikel yang saya temukan tentang topik itu cukup memprihatinkan.

Memprihatinkan karena ternyata meskipun benar bahwa racun kalajengking itu memiliki berbagai macam kegunaan, namun tidak benar kalau dikatakan memiliki potensi bisnis yang menjanjikan.

Mungkin benar bila agan memiliki modal besar, sehingga agan bisa membangun laboratorium modern, memilah, menganalisa jenis kalajengking yang akan diambil racunnya, kemudian meng-ekstrak zat kimia yang berharga tadi dari racun tersebut.

Mengapa demikian? Karena menurut ilmuwan yang bekerja dengan zat ekstrasi dari racun kalajengking tersebut, tidak sembarang kalajengking berguna racunnya.

Perlakuan terhadap racun kalajengking yang sesuai pun harus mengikuti standart yang ketat.

Akibat booming berita tentang mahalnya racun kalajengking tersebut, banyak penduduk dari beberapa negara yang akhirnya mengalami kerugian besar.

Setelah mereka menghabiskan modal untuk beternak dan membeli peralatan yang dibutuhkan untuk mengambil racun dari kalajengking peliharaan mereka, ternyata tidak ada satu perusahaan pun yang mau membeli ekstrak racun kalajengking hasil peternakan mereka.

Dua perusahaan obat-obatan terbesar yang memanfaatkan ekstrak racun kalajengking tersebut, world: Latoxan di Perancis dan Venomtech di Inggris, memilih untuk mengembang-biakkan kalajengking sendiri, demi menjaga standart mutu yang mereka butuhkan.

Seorang pegawai dari Latoxan, Hughes Baeza bercerita, sejak beredarnya kabar tentang mahalnya harga ekstrak racun kalajengking, mereka menerima banyak sekali email penawaran dari beberapa negara, yang terbanyak dari Iran. Namun mereka harus menolak semua penawaran, karena tidak ada dari penawaran tersebut yang bisa menjelaskan spesifikasi dari ekstrak yang mereka tawarkan.

Dan memang hal itu tidak dimungkinkan, tanpa sebuah laboratorium modern dengan peralatan analisa yang memadai.

Itu baru satu masalah, menurut Steven Trim, Managing Director dari Venomtech, permintaan untuk ekstrak racun kalajengking itu sendiri tidaklah banyak.

Perusahaan mereka sendiri, per tahunnya hanya berhasil menjual kurang dari 1 gram. Besaran penjualan itu, tidak lebih dari setengah kapasitas produksi mereka.

Akibat kabar berita yang tidak bertanggung jawab itu, bukan hanya banyak orang yang dirugikan.

Menurut seorang ahli biologi, Alireza Shahrdari, dari Tehran, Iran, negara di mana paling banyak orang termakan berita ini, populasi kalajengking di alam bebas menurun dengan drastis, sampai pada taraf yang membahayakan keseimbangan ekosistem.

Semoga agan-agan belum ada yang beternak kalajengking ya.

Kalau sudah ada yang terlanjur beternak, ada baiknya agan-agan lepaskan kembali ke habitat-nya.

Salam Indonesia maju. Mari lebih kritis dan cerdas lagi dalam mengikuti berita.

Jangan langsung percaya dengan tulisan saya gan, belajarlah dari pengalaman, selalu periksa dan pastikan agan memeriksa dari beberapa sumber yang kredible.


Sumber referensi :
1. https://observers.france24.com/en/20...on-venom-farms
2. https://www.thetimes.co.uk/article/s...buck-lqm90dgnb
3. https://www.tehrantimes.com/news/426...gering-species
Diubah oleh lonelylontong 30-08-2019 14:23
yukinura
pandelengi86
nowbitool
nowbitool dan 5 lainnya memberi reputasi
6
7.8K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.