AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Catatan ‘Merah Putih’ Paskibraka Dalam Lintasan Sejarah




Hari ini, 17 Agustus 2019, sudah 74 tahun gema Proklamasi menyelimuti bumi pertiwi. Itu berarti selama itu pula sang Saka Merah Putih bisa berkibar megah di bawah langit negeri Khatulistiwa. Dan tentunya semua itu tidak bisa lepas dari peran Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yang dibentuk oleh Presiden Soekarno di tahun 1946.

Paskibraka biasanya beranggotakan pelajar SMA yang berjumlah 10-11 orang, yang bertugas mengibarkan duplikat bendera pusaka, pada setiap tanggal 17 Agustus, saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Paskibraka mempunyai 3 tingkatan, yaitu tingkat Kabupaten di Kantor Bupati, tingkat Provinsi di kantor Gubernur, dan tingkat nasional di Istana Negara.

Banyak siswa khususnya yang aktif di kegiatan Pramuka, bercita-cita untuk menjadi anggota Paskibraka, minimal di tingkat Kabupaten, dan lebih bangga lagi jika bisa masuk ke tingkat nasional, mengibarkan bendera di depan Presiden, Pejabat Tinggi Negara dan orang-orang penting lainnya.

Karena itu, persaingan untuk menjadi Paskibraka sangat ketat, dan latihannya pun cukup berat. Maka tidak mengherankan jika dalam seleksi anggota Paskibraka ini telah menorehkan beberapa catatan ‘merah’ (kalau tak ingin disebut hitam) dalam lintasan sejarah Indonesia. Meski demikian, tentu catatan ‘putih’nya jauh lebih banyak.


Dan berikut sekelumit catatan ‘merah’ anggota Paskibraka di Indonesia:


1. Koko Ardiansyah (2019)



Koko Ardiansyah adalah seorang pelajar SMA dari Labuhan Batu, Sumatera Utara. Awalnya Koko sudah menjalani tahap seleksi anggota Paskibra Kabupaten, dan dinyatakan lolos. Tentu saja Koko sangat senang, karena cita-citanya selama ini bisa terwujud.

Namun alangkah kecewanya Koko, ketika menjelang 17 Agustus 2019 ini, ia digantikan oleh anggota lain, yang katanya ‘anak pejabat’ dan ‘tidak ikut seleksi’.

Meski pada akhirnya diklarifikasi bahwa Koko hanya lolos sebagai anggota Paskibra cadangan. Namun hal itu diberitahukan setelah Koko digantikan oleh yang lain, sehingga ia pun mencurahkan uneg-unegnya itu di medsos, yang ternyata mendapat tanggapan positif dari orang nomor 1 di Indonesia dan Menpora. Keduanya menjanjikan ‘sesuatu’ buat Koko, yang mungkin sebagai kompensasi atas kekecewaanya itu.


2. Gloria Natapradja Hamel (2016)



Ini terjadi 3 tahun lalu, yang dialami oleh Gloria Natapradja Hamel. Siswi SMA Islam Dian Didaktika, Jawa Barat ini awalnya sudah dinyatakan lolos seleksi di Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagai anggota Paskibraka HUT RI ke-71 di Istana Negara, pada 17 Agustus 2016.

Menjelang hari H, tiba-tiba Gloria digugurkan, karena ia diketahui memiliki paspor Francis. Memang, ayah Gloria adalah seorang yang berkebangsaan Francis. Tentu saja keputusan ini membuat Gloria sangat terpukul. Sebab ia telah mengikuti latihan yang ketat dan berat selama berbulan-bulan.

Gloria sudah lolos seleksi dari tingkat Kabupaten dan Provinsi dan Nasional, namun digugurkan menjelang pelaksanaan tugas, hanya karena masalah paspor, yang seharusnya hal itu sudah diperiksa di tingkat Kabupaten.

Kasus Gloria ini menjadi ‘catatan merah’ dari Ketua Satgas Perlindungan Anak, Muhammad Ihsan waktu itu. Menurutnya, harusnya pemerintah tak perlu mempermasalahkan status kewarganegaraan Gloria, apalagi kalau sudah lolos di tingkat nasional.


3. Aurellia Qurrota Ain (2019)



Anggota Paskibraka Kota Tangerang Selatan, bernama Aurellia Qurrota Ain ini meninggal dunia, Kamis awal Agustus 2019. Ia tiba-tiba jatuh saat akan berangkat latihan, dan wafat dalam perjalanan ke Rumah Sakit.

Kematian siswi kelas XI MIPA SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong ini diduga akibat mengalami perlakuan tak wajar dalam latihan, akibat tindak ploncoan dari seniornya. Dugaan itu didasarkan pada temuan beberapa lebam di tubuh gadis itu, serta beberapa catatan hariannya yang dirobek seniornya. Dalam catatan itu, Aurel menuliskan beberapa ‘kekerasan’ yang dialaminya selama latihan oleh seniornya.

Meski dugaan ini tak terbukti secara hukum, namun wafatnya Aurell dalam proses latihan Paskibraka ini tentu menjadi ‘catatan merah’ tersendiri dalam sejarah Paskibraka Indonesia.

Adapun catatan ‘putih’nya, rasanya tak perlu Ane uraikan di sini, karena cukup banyak orang yang sukses setelah menjadi anggota Paskibraka.(*) {No.423}
*****
Ref 1, Ref 2, Ref 3.
Diubah oleh Aboeyy 17-03-2020 16:33
adestiey
kudanil.la
kudanil.la dan adestiey memberi reputasi
2
753
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.