powerpunk
TS
powerpunk
Esemka, Bukan Lagi Kendaraan Politik?


Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Bertempat di Gedung Balai Kota Solo, pada 2012 yang lalu, Joko Widodo memamerkan mobil yang kala itu diklaim sebagai rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mobil berjenis sport utility vehicle (SUV)dengan plat nomor AD 1 A itu merupakan mobil dinas yang ia gunakan sebagai Wali Kota Solo.

Sejak pemberitaan mengenai penggunaan mobil buatan dalam negeri sebagai mobil dinas inilah, nama Jokowi mencuat ke permukaan dan bahkan menjadi pemberitaan nasional. Banyak media meliput mobil ini, termasuk juga meliput Jokowi sebagai penggunanya. Bak seorang selebritis, namanya dielu - elukan. Pada saat yang sama, Jakarta sedang mencari pemimpin. Di situasi yang tepat inilah, ia di tunjuk oleh partai yang menaunginya untuk maju sebagai kandidat Gubernur ibukota bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama, dan hasilnya sungguh diluar dugaan. Pasangan ini mampu keluar sebagai pemenang, mengalahkan gubernur petahana Fauzi Bowo.


Tak cukup sampai disitu, kepopuleran nama Jokowi disertai elektabilitas yang tinggi membawanya kembali diusung sejumlah partai untuk bertarung di level yang lebih tinggi. Tak main - main, belum genap 5 tahun memipin ibukota, ia mencoba peruntungan untuk mencalonkan diri sebagai calon Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan Jusuf Kalla yang merupakan mantan Wakil Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono periode pertama. Hasilnya, seperti dugaan banyak orang, Jokowi layaknya rising star yang selalu menang jika berkompetisi dalam kancah perpolitikan.

Lima tahun berlalu, di tahun 2019 ini lagi - lagi ia mencalonkan diri sebagai calon presiden untuk kali kedua. Kali ini ia berpasangan dengan KH. Ma'ruf Amin. Ditengah gempuran berita hoax, tuduhan kecurangan, dan isu - isu SARA yang terus mengikis elektabilitasnya, ia tetap keluar sebagai pemenang meski selisih perolehan suaranya tak terlalu signifikan. Lagi, Jokowi harus berterima kasih berkat nama Esemka yang sudah melambungkan namanya ia akhirnya mampu menduduki kursi orang nomor satu dinegeri ini.


Namun, moncernya karir Joko Widodo berbanding lurus dengan rencana produksi massal mobil Esemka? Ternyata tidak. Mobil Kiat Esemka yang digadang - gadang di gunakan sebagai mobil dinas wali kota tersebut ternyata hanya ia pakai tak lebih dari 2 hari saja. Setelahnya, mobil tersebut dikandangkan sebab surat - suratnya belum lengkap. Rencana mengembangkan mobil ini sebagai mobil nasional karya anak bangsa juga mandeg sejak ia meninggalkan Solo. Tak ayal, situasi ini kerap menjadi bahan serangan lawan politiknya. Menurut mereka, Esemka tak lebih dari kendaraan politik belaka.

Dua kali kontestasi pemilihan presiden, dua kali pula serangan Esemka digulirkan. Meski sebagian besar pendukungnya tetap membela dengan kalimat - kalimat normatif yang tak secara spesifik dan jelas serta tak menjawab pertanyaan. Joko Widodo sendiri pada suatu kesempatan pernah mengatakan bahwa Esemka bukanlah urusan pemerintah, karena mobil ini pengerjaannya dilakukan oleh industri swasta. Pemerintah hanya mendorong agar mobil ini mampu melalui uji emisi serta kelaikan jalan sebelum akhirnya dilempar ke pasar.


Kini, tujuh tahun paska Jokowi mengenalkan mobil Esemka ke hadapan publik, mobil ini telah siap dipasarkan, meski dengan tipe yang berbeda. Kendaraan berjenis niaga dengan type Bima telah siap mengaspal di jalanana. Jokowi yang kini sudah tak lagi butuh dukungan politik, karena tahapan pemilu telah selesai, meresmikan sendiri peluncuran mobil Esemka ini. Dalam unggahan di akun media sosialnya, Jokowi mengatakan bahwa ini bukanlah mobil nasional. Meski begitu tetap saja sebagai produk dalam negeri, kehadirannya akan membawa pengaruh bagi pergerakan ekonomi nasional.


Meski banyak pihak yang mencibir dan mengatakan bahwa mobil jenis pikap ini hanyalah mobil rebadgedari mobil pikap serupa yang ada di China. Ada pula yang mengatakan bahwa mobil ini hanya dirakit di Indonesia sementara komponennya masih impor dari luar negeri. Terlepas dari komentar - komentar miring tersebut hanya waktu yang akan menjawab, apakah mobil ini mampu bersaing dengan ATPM yang telah lebih dulu ada, yang jelas telah teruji kualitasnya. Waktu pula yang akan menjawab apakah mobil ini memang murni dibuat dengan kandungan mayoritas lokal ataukah hanya rebadge dari mobil yang sudah ada. Kita layak memberi apresiasi meski kini tak lagi butuh dukungan politik, Jokowi tetap tak lupa dan mendukung industri mobil Esemka ini.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Ini dan Ini




Spoiler for Jangan Di Scan..:



Spoiler for :


sriwijayapuisisannaladoctorkelinci
doctorkelinci dan 5 lainnya memberi reputasi
6
5.5K
85
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.