• Beranda
  • ...
  • Tanaman
  • Mengenal Gulinggang, Tanaman Obat Khas Kalimantan yang Diekspor ke Jepang

Aboeyy
TS
Aboeyy
Mengenal Gulinggang, Tanaman Obat Khas Kalimantan yang Diekspor ke Jepang


Gulinggang

Gulinggang, begitulah Urang Banjar menyebutnya. Saya tidak tahu nama Indonesianya, buat tumbuhan yang punya nama Latin Senna Alata Lini. Tanaman yang mirip Ketepeng China ini sudah saya kenal sejak kecil, sebagai tanaman liar yang tumbuh di semak-semak kering atau basah, yang berkhasiat sebagai obat panu atau penyakit kulit lainnya.


Ketepeng China

Waktu kecil saya sering disuruh kakak saya mencarikan daun gulinggang ini, yang digunakan untuk menggosok kulit yang ada panunya, yang katanya ampuh untuk itu.

Dan beberapa waktu lalu, ponakan saya yang tinggal di kampung mengirim pesan, “Man, di Martapura banyak ngga daun gulinggang?”


Gulinggang

Saya jadi bingung dengan pertanyaan tersebut. Bukankah di kampung adalah gudangnya tanaman gulinggang? Lagian, kalau hanya buat obat penyakit kulit, mengapa harus repot cari daun gulinggang, tuh obat kimia sudah banyak dijual?

Saya tidak menjawab pesannya itu, hingga beberapa minggu kemudian saya pulang kampung. Begitu tiba, saya kaget karena saya lihat di halaman rumah ponakan saya itu penuh dengan daun gulinggang yang masih bertangkai sedang dijemur.

Dari sana saya mengerti apa maksud pesannya yang lalu. Ternyata ponakan saya mengumpulkan daun gulinggang untuk dijual. Harganya di tingkat pengumpul berkisar antara 18-25 ribu per kilo daun kering. Dalam sehari, ia bisa mengumpulkan antara 10-15 kilogram, sebelum banyak warga lain yang berburu daun ini. Kendala lainnya, setelah daunnya dipetik, memerlukan waktu 4-6 bulan untuk berdaun kembali.

Di wilayah Kalsel, memang ada sebuah perusahaan eksportir daun gulinggang ini ke Jepang. Katanya, permintaan cukup tinggi.

Saya tertarik untuk mengetahui mengapa daun ini begitu diminati Jepang. Dan ternyata menurut BP2LHK Banjarbaru, Gulinggang adalah hasil hutan bukan kayu yang potensial karena bermanfaat sebagai tanaman obat. Budidaya gulinggang memang banyak tersebar di Kalimantan Selatan.


Hasil kajian BP2LHK Banjarbaru menyatakan bahwa dengan menanam gulinggang, total pendapatan petani selama satu tahun lebih dari 25 juta rupiah dengan Revenue Cost Ratio sebesar 2,47 atau R/C>1. Dengan demikian, usaha budidaya gulinggang layak untuk dilaksanakan.

Menurut BP2LHK Banjarbaru, daun gulinggang berkhasiat sebagai obat sembelit, sakit perut, liver, penyakit kulit (panu dan kurap), malaria dan flu. Karena itu, perusahaan farmasi Jepang membutuhkan bahan ini untuk meracik obat berbahan herbal alami.

Hasil riset dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menyebutkan bahwa daun gulinggang khasiatnya sudah dibuktikan sejak nenek moyang sebagai obat tradisional.

Daun ini mengandung metabolit sekunder yang berfungsi sebagai zat anti jamur, glikosida, alkaloid, flavonoid, dan berbagai bahan vitamin.

Karena itu, saat ini beberapa daerah di Kalsel sedang giat membudidayakan tanaman yang satu ini. [☆] {No.439}
*****
Baca juga:

Catatan Seorang Odapus: Pasrah


Kisah Lucu Orang yang Mau Beli SIM Polisi

Mantan Pencuri Bikin Perusahaan Anti Maling
*****
Ref 1, Ref 2.
Diubah oleh Aboeyy 02-09-2019 15:31
tien212700ZC.InCbromocool
bromocool dan 23 lainnya memberi reputasi
24
17.8K
194
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tanaman
Tanaman
icon
3.9KThread2.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.