× "Maaf Sher, motor gw ngadat. Ini lagi di bengkel."
- "Gw udah dirumah! Tadi gw udah naik ojek."
× "Lu marah?"
- "Bodo!"
× "Tadi naik ojeknya gimana?"
- "Ya duduklah. Masa terbang!"

Derita jadi cowok kadang hanya dipandang sebelah mata oleh seorang cewek. Banyak cewek merasa jika seorang cowok yang jadi pacarnya harus selalu bisa menemani kemanapun juga, kecuali tidur dan mandi.

Sudah menjadi rahasia umum jika seorang cewek meminta cowoknya untuk menjemputnya, entah pulang sekolah, kuliah, ataupun kerja. Tak peduli si cowok tengah sakit, ada keperluan lain atau kendaraannya bermasalah, pokoknya jemput, titik!

Dan nampaknya penyakit itu juga hinggap di anak ane yang kedua. Kebetulan dia tengah PKL di salah satu hotel bintang 5 di kawasan Sudirman. Meskipun rute yang dilaluinya bisa dilewati dengan Trans Jakarta, namun dia nampaknya lebih nyaman naik Ojek Online. Ya sudah, toh nantinya seluruh gaji PKLnya disita ibunya untuk pengganti transportnya. Nah, yang jadi masalah, kadang 2 hari dalam seminggu, dia inginnya sang pacar bisa menjemputnya untuk sekedar bercerita diperjalanan tentang hari-harinya kepada cowoknya yang memang ane kenal baik anaknya. Sopan dan santun juga. Celakanya, sang cowok tak selalu bisa menjemputnya. Lumayan juga perjalanan dari rumah sang cowok ke Sudirman, dari wilayah Jagakarsa. Dan hal ini selalu jadi bahan keributan mereka berdua. Imbasnya, kekesalan anak ane selalu berujung dirumah. Bikin bete.

Dan ane rasa, penyakit ini bukan hanya menghinggapi anak ane. Pastinya banyak cewek yang seperti ini. Lumrah sebenarnya. Tapi kadang menyebalkan. Karena ane juga mengalami hal seperti itu dulu sebelum menikah dengan ibunya. Tentunya dengan pacar-pacar ane yang lain.

Yang lebih menyebalkan, alasan yang membuat cowok tak bisa berkutik adalah rasa sayang, menjaga, dan pengertian. Halooo....

Kalau rasa sayang hanya ditunjukan dengan antar jemput, mungkin para tukang ojek bisa lebih sayang dan lebih setia. Bicara menjaga, ane rasa semua cowok juga pasti menjaga pacarnya dengan sepenuh hati. Apalagi jujur aja, bekal bela diri Karate Sabuk Coklat minimal cukuplah buat menjaga anak ane yang malah lebih tinggi tingkatannya dari cowoknya. Bicara pengertian, nah ini. Siapa yang harus lebih mengerti? Cowoknya, atau ceweknya?



Mungkin bebarapa cowok menganggap hal ini sangat keterlaluan, sebab bisa saja si cowok ada keperluan keluarga, motornya rusak, helmnya hilang, motornya hilang, harga dirinya hilang, atau apalah. Tapi tetap saja si cewek tak mau mengerti.
Kenapa? Karena kadang sang cowok lebay juga.
Untuk membuat si cewek merasa diperhatikan, kadang cowok suka menulis "Aku kan selalu ada untukmu, kapanpun, dimanapun." Asli lebay!

Kadang juga si cewek kesal karena si cowok selalu mengingatkan, "Sudah makan belum? Jangan lupa makan. Nanti kurus, kamu gak cakep lagi."
Nah karena si cewek pelupa, dia merasa belum makan, akhirnya dia makan, makan dan makan. Ketika berat badannya naik, si cowok nanya, "Kamu kayaknya gemukan deh. Kurangin dong makan dan ngemil kamu." Berasa pengen digetok helm tuh pala si cowok sama ceweknya.

Ini cuma cerita sepintas lalu. Dan pastinya banyak yang mengalami hal seperti ini. Entah sekarang, entah dulu. Dan ketika si cewek akhirnya menikah dengan orang lain, si cowok cuma bisa termangu.

"Dulu gw antar lu kemanapun lu mau. Dulu gw selalu setia menjemput lu meskipun hujan besar. Tapi gw gak menyesal. Gw udah ngebuktiin bahwa gw bukan cowok yang gak pengertian. Bagi gw, dengan bersandarnya diri lu di punggung gw saat kita melaju dengan motor gw, gw merasa damai, bahagia, karena bisa melihat lu tersenyum dan tertawa dari kaca spion. Gw senang bisa mendengar cerita lu yang selalu diganggu setan di hotel itu. Dan gw merasa beruntung pernah bersama lu, meskipun sekarang gak bisa memiliki lu....."

Ah,..... Cewek memang aneh.