Kabar tewasnya seorang asisten rumah tangga akibat gigitan anjing sedang ramai diperbincangkan. Anjing berjenis Belgian Malinois yang menjadi ‘pelaku’, diketahui  merupakan milik presenter My Trip My Adventure,  Bima Aryo. Sang asisten rumah tangga, Yayan, diduga meninggal dunia karena luka robek yang dialaminya, yang menyebabkannya kehabisan darah.

Peristiwa digigit anjing memang dapat mematikan, apabila nggak ditangani dengan cepat. Gigitan anjing nggak hanya menyebabkan luka cedera, tapi juga bisa menyebarkan kuman yang kadang mematikan. Lebih berbahaya lagi jika si anjing terinfeksi rabies, atau merupakan jenis yang sensitif serta ganas, seperti anjing milik Bima.

Bila nggak ditangani dengan segera, gigitan anjing bisa menimbulkan penyakit berikut :

1. Rabies
Rabies adalah virus yang tersebar melalui gigitan dan air liur hewan yang terinfeksi. Rabies dapat mempengaruhi otak dan hampir selalu berakibat fatal. Virus rabies dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi anjing.



2. Bakteri Capnocytophaga
Bakteri ini berasal dari mulut anjing dan kucing, dan bisa menular ke manusia melalui gigitan dan goresan anjing maupun kucing. Yang punya kucing juga harus hati-hati nih.

3. Pasteurella
Pasteurella adalah infeksi merah yang menyakitkan di tempat gigitan. Infeksi ini bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius pada orang yang punya sistem kekebalan yang lemah. Dalam beberapa kasus, infeksi ini bisa menimbulkan kesulitan bergerak dan pembengkakan pada sendi.

4. MRSA
MRSA merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi kulit, paru-paru, dan saluran kemih. MRSA dapat mengancam nyawa bila sudah menyebar ke aliran darah atau paru-paru.

5. Tetanus
Dilansir dari Alodokter, tetanus adalah kondisi kaku dan tegang di seluruh tubuh akibat infeksi kuman. Kondisi ini terasa menyakitkan, dan bisa menyebabkan kematian. Gejala tetanus nggak muncul secara langsung, melainkan 4-21 hari setelah terkena infeksi.



Dalam beberapa kasus, gigitan anjing memang nggak parah dan bisa diobati sendiri. Namun, dalam kasus yang parah,  gigitan anjing harus ditangani dengan perawatan medis agar terhindar dari bahaya di atas. 

Ikuti langkah-langkah ini untuk penanganan pertama yang benar :

1. Menjauh



Setelah digigit anjing, hal yang paling pertama harus dilakukan adalah menjauh dari anjing tersebut  sesegera mungkin, agar terhindar dari kemungkinan digigit lagi. Gigitan anjing yang kedua kali bisa memperparah luka dan infeksi yang ditimbulkan.

2. Cari tahu apakah anjing terinfeksi rabies
Setelah terhindar dari ancaman anjing tersebut, cari tahu apakah anjing tersebut punya kemungkinan terinfeksi rabies atau tidak. Hal ini bisa diketahui dari si pemilik anjing dengan menanyakan riwayat vaksinasinya. Bila si anjing belum divaksinasi rabies, segera kunjungi dokter.

3. Lakukan pertolongan pertama
Dilansir dari situs Healthline, jenis pertolongan yang harus dilkukan tergantung oleh tingkat keparahan gigitan. Jika kulit nggak sobek, penanganan cukup dilakukan dengan membersihkan area gigitan dengan air hangat dan losion antibakteri.

Jika kulit sobek, bersihkan area gigitan dengan air hangat, lalu tekan luka secara perlahan untuk menghilangkan kuman. Jika luka gigitan menimbulkan darah, letakkan kain bersih dan tekan area tersebut untuk menghentikan aliran darah, oleskan losion antibakteri, dan tutup luka dengan perban steril.

4. Ke dokter



Segera ke dokter bila anjing yang menggigit nggak diketahui riwayat vaksin rabiesnya.  Selain itu, saat luka gigitan berubah menjadi kemerahan, bengkak, serta terasa hangat dan lunak saat disentuh, bahkan muncul demam, segera hubungi dokter atau unit gawat darurat agar segera ditangani.