opabaniAvatar border
TS
opabani
Reuni




Dua puluh tahun sudah aku lepas dari SMA tempatku menimba ilmu, tiba-tiba pagi ini aku dapat pesan singkat dari Bela, teman sekelas.

"Halo! Ini benar nomermu, Bel?" tanyaku memastikan.

"Iya, tadi aku SMS, maaf lagi tak punya pulsa!" ujarnya.

"Ok, ini reuni mau diadakan kapan?" tanyaku perihal SMSnya tadi.

"Nanti aku kabari lagi, Han!" timpalnya lalu segera mematikan sambungan telepon.

Aneh, Bela tak seperti ini orangnya, dia sopan dalam segala hal, lalu? Nomerku dia dapat dari mana? Kan aku juga los kontek selepas SMA, ah sudahlah! Kutepis sahwa sangka itu.





Malam menjelang, aku tengah rebahan di depan pesawat televisi, ponselku berdering.

"Halo, Han!" ucap lelaki di seberang telpon.

"Iya! Siapa ini?" tukasku bingung.

"Ini aku, Ari! Teman sebangkumu!"

"Ari? Oh ... Eh, loh! Kau tahu darimana nomerku, Ar?" tanyaku bingung.

"Sudahlah, kita jadi reunian nanti? Apa Bela sudah menghubungimu?" tanya Ari.

"Oh, ya ... ya, sudah. Lantas kapan reuninya?" pet, telpon kembali terputus persis seperti kejadian pagi tadi.

Sehari berselang, aku dapat tiga pesan dari tiga nomer yang berbeda, anehnya setiap nomer yang masuk itu benar-benar asing buatku.

"Halo ... Halo!" Bela tak menjawab, padahal ia mengangkat panggilanku, aku segera mematikan, takutnya dia lagi sibuk.



Sumber gambar: PictArt


Senja ini, Ari mengirim pesan singkat ke ponselku. Dia mengabarkan bahwa reuni akan diadakan di puncak disalah satu penginapan yang katanya telah dipesan jauh-jauh hari, aku mengiyakan, malam itu aku meluncur ke puncak, tempat yang telah mereka sepakati, kebetulan jarak rumahku dengan tempat yang di maksud hanya sekitar 20 kilo.

Kujejakan kaki di halaman vila pesanan teman-temanku, namun keadaan begitu lengang, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan, bahkan mobil atau kendaraan lain pun nyaris tidak ada. Aku bingung, lalu coba kuhubungi satu persatu nomer kawan-kawanku dan anehnya tak satupun ada yang aktif.

"Maaf, Mas!"

"Eh! Ya!" aku kaget bukan kepalang.

"Maaf, cari siapa?"

"Oh, iya ...." aku ceritakan kronologinya pada pria itu yang ternyata penunggu vila tersebut.

Dan aku tercekat, setelah mendengar keterangan penjaga vila, bahwa calon penyewa vila itu yang kebetulan teman-temanku semuanya tewas, setelah mobil yang dikendarai mengalami kecelakaan hebat tiga hari lalu.

NB : ini hanya cerita fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.

29/09/2016
KnightDruid
anasabila
someshitness
someshitness dan 20 lainnya memberi reputasi
21
6.6K
77
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.