- Beranda
- Stories from the Heart
Perjalanan Pulang Part 3 - Dan Mereka Menyambut (True STORY)
...
TS
vikron
Perjalanan Pulang Part 3 - Dan Mereka Menyambut (True STORY)
Perjalan Pulang Part 3
Dan Mereka Menyambut
Selamat Malam Jumat agan sista semua.
Namanya malam jumat pasti bisa jadi enak bisa jadi serem, dan saya akan melanjutkan cerita ini berhubung suasananya mendukung yes
Ok, tidak perlu berlama-lama, monggo dibaca ya genks
Spoiler for :
maaf sebelumnya, karna ini part terakhir saya buat lebih panjang dari sebelumnya, jadi jangan cape kalo bacanya bakal panjang ya agan sista semua ππ€£itung-itung biar makin greget gan sis bacanya
gas poll
Lanjoooooot
Quote:
Dan Mereka Menyambut
Quote:
"Hiiiii...hiii..hiiii"
Terdengar jelas suara tawa itu ditelinga kanan saya, benar, itu adalah Mbak Kunthi yang berada dijok belakang alias SAYA BONCENG.
Terdengar jelas suara tawa itu ditelinga kanan saya, benar, itu adalah Mbak Kunthi yang berada dijok belakang alias SAYA BONCENG.
Jam menunjukan pukul 10 lebih, saya harus kembali melanjutkan perjalanan, mau tak mau, bernyali ciut ataupun trauma saya mencoba mengenyampingkan hal itu. Memantapkan tujuan untuk melaju kembali dengan badan menggigil tangan tremor saya melaju pelan pelan dan pelan. Semoga di sepertiga perjalanan terakhir menuju rumah ini tak ada lagi kejadian yang membuat saya kembali tak berdaya.
Dan bersama motor supra X 2000an warna merah ini saya pelan, amat pelan melaju kembali
Dalam malam yang semakin mencekam, saya melaju pelan namun pasti, dengan sisa tenaga yang ada saya tancap gas melewati jalan didepan. Akibat banyaknya kejadian demi kejadian yang saya alami, tenaga juga nyali saya mulai runtuh habis. Lemas rasanya sekujur tubuh seperti jeruk yang sudah diperas habis tinggal ampas yang siap dibuang begitu saja. Namun saya tetap melaju demi menuju Rumah
Tibalah saya dipersimpangan jalan, dimana sekali lagi ada dua rute yang bisa saya pilih untuk menuju kampung halaman saya. Satu saya bisa lurus mengikuti jalan namun saya akan bertemu kembali dengan lebatnya hutan setelah saya melewati sub terminal Gen***** didekat persimpangan ini. Rute tersebut juga banyak menyimpan cerita tentang banyaknya kecelakaan yang terjadi disana. Atau, yang kedua saya ambil pilihan untuk berbelok menuju arah Gunung yang lumayan Terkenal diperbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur, sebut saja Gunung La**. Rute tersebut akan sedikit menanjak bila saya ambil lurus menuju anakan gunung tersebut agar lebih mudah melaju karna jalan yang masih bagus. Namun rute itu juga punya kelemahan yaitu lebih jauh karna harus memutar dengan jalan yang naik turun dulu baru bisa sampai di desa saya. Atau masuk lewat desa Wal****** yang jalannya tak begitu layak karna banyaknya lubang juga beberapa pinggiran jalan yang rusak.
Setelah berfikir sambil nyetir dengan mata yang meronta meminta untuk terpejam, juga tubuh yang sudah berontak menggigil kesakitan karna kedinginan dan juga belum diistirahatkan. Saya memilih untuk berbelok menuju arah anakan gunung tersebut, satu hal yang terlintas dibenakku adalah lebih baik melaju dipemukiman sepi karna malam yang semakin larut daripada harus melintasi hutan yang gelap memaksa mata untuk bekerja ekstra menatap kelamnya hutan tersebut (bikoz motor saya lampunya tak begitu terang layaknya motor lain ya gansis. Mohon maklum sekali lagi ini motor sudah dimakan umur, dan memang saya tak begitu bisa berbuat banyak untuk perawatan motor ini terkendala biaya ππ).
Tidak ada halangan berarti selama saya melalui rute ini, saya melewati pasar yang berganti menjadi warung-warung makan dikala malam, melewati rell kereta dekat staisun Wal****** pun tidak ada lagi sesuatu yang mencekam menghampiri.
Lalu saya berbelok memilih melewati pedesaan, sebab, badan sudah tidak mendukung untuk berjalan lebih jauh. Mau itu jalanan rusak atau berlubang saya tak hiraukan, yang penting shorcut ini lebih cepat sampai tanah kelahiran. Mau tak mau sudah tidak ada pilihan daripada saya tepar ditengah jalan.
Satu dua desa terlewati, dengan letih yang sudah membebani, saya masih menegangkan tangan yang tremor untuk tetap menarik gas motor ini. Sampailah saya didepan jembatan yang lumayan menikung tajam, cukup ekstream buat malam hari jika mata tak awas. Melaju pelan motor ini melewatinya dengan mulus tanpa aral berarti. Tapi....
Hiii.. Hiii.. Hiii.. Hiii
Suara itu terdengar Lagi
nampak jauh...
menurut orang, bila suaranya jauh, mbak Kunthi ini berarti Dekat.
bulu kuduk ini berdiri. Saya melihat-melihat disekitar tak nampak apapun selain kebun mahoni dipandangan mata, saya teruskan melaju mencoba menghiraukan suara itu.
Dan....
hiks.. Hiks.. Heuuuumm.. Heuuummmm
Suara itu berganti dengan seruan tangisan sambil sesenggukan, wah Mbak Kunthi ini semakin membuat saya tak bisa berfikir jernih. Saya tancap gas kabur sejadi-jadinya, semoga cepat berlalu dalam hati saya berucap, tanpa sadar saya melewati jembatan itu begitu saja.
Laju motor ini semakin kencang tak sesantai sebelumnya karna suara-suara itu. Hamparan sawah terlihat luas sampai mataku tak mampu memandang ujungnya. Dengan nyali yang sudah kocar kacir saya gas poll motor ini melaju terus tanpa henti.
Brrmm.. Ngeeeenggg... Ngeeeenng
Terdengar jelas ada motor melintas dari belakang....
"Alhamdulillah, gak sido dewean (alhamdulillah ngga jadi sendirian)"
Saya kejar motor itu dari belakang, itung-itung ada temen dijalan, saya buntuti terus motor shogun biru itu. Melintasi persawahan luas, saya anteng melaju dibelakang motor itu.
Melaju membuntuti si shogun ini, melewati persawahan dengan nyaman, masuk pedesaan dengan lancar, tak ada kejanggalan ataupun suara-suara mencekam lagi. Fiuuuuuh legaaaa rasanya
Saya kembali melewati persawahan luas...
Tak lama..
Tibalah saya dipersimpangan...
"lho kok ga enek, menggok neng ndi kae motore mau (kok ngga ada, belok kemana tadi motornya)"
Motor Shogun itu tiba-tiba hilang begitu saja, kalaupun berbelok setidaknya masih terlihat sorot lampu belakang dari pandanganku yang sedari tadi membuntutinya dari belakang.
Saya tengok belokan kiri tak nampak ada motor yang berhenti, saya tengok sebelah kananpun juga tak ada sorot lampu yang menjauh tanda motor itu melaju. ANEH...
Memang sangat aneh, seolah-olah motor itu membimbing saya sampai dipersimpangan jalan ini, dari tadi kejadian yang saya terima benar-benar membuat saya tercengang merontokkan nyali juga membuat payah. Tapi, untuk yang satu ini kok baik ya mau menemani dan Mengantar
Saya berbelok ke kanan menuju rute desaku, melaju lurus melewati pedesaan yang sepi sunyi karna malam yang semakin berkuasa, melewati pos kampling pun tak ada nyawa yang terlihat menjaga pos tersebut. Jalan demi jalan saya lalui,desa demi desa pun juga saya lewati. Dan kembalilah saya bertemu dengan persawahan lapang
Kalau bicara persawahan saya kembali terbayang hal-hal diluar nalar, takut mulai menjangkit diri. Nyali yang sedari tadi mulai terisi, kembali tergerogoti oleh sakitnya takut. Lalu, dengan pelan saya melaju melintasi persawahan.
Mendung mulai memudar menampakkan sang rembulan, membuatku merasa sedikit nyaman karna sinarnya yang redup terhalang awan. Membantuku mendapatkan remang-remang penerangan.
Tibalah saya melihat rute didepan, ya, jalan didepan terlihat samar-samar, itu adalah "Kuburan" yang berada ditengah persawahan dekat jembatan juga dekat dengan hutan jati (atau kebun jati entahlah saya juga lupa, tapi yang jelas disitu banyak pohon jati membentang dari utara ke selatan) . Semoga takkan ada apa-apa disana, tapi..
Saat Motor ini melaju mendekati pekuburan itu,
Tercium wangi semerbak terbawa angin..
Membuatku merinding sekujur tubuh ..
Lalu
Berganti dengan bau anyir yang menusuk...
Seakan ingin muntah, namun kutahan-tahan
Semakin mendekati kuburan itu
Wush.. Wush
Angin kencang yang dingin serasa menerjang tubuh, merasuk hingga ke tulang membuatku semakin menggigil...
Mendekat dan mendekat
Saya mulai membaca basmalah untuk sedikit meredam ketakutan..
Tapi
percaya tidak percaya
"Dan***..
Astagfirullah..
MasaAllah...
Allahu Akbar..
Gusti Paringono Kuat Gustiiiiii ya Allah (Gusti berilah saya kekuatan Ya Allah)
Terdengar
Hiiiii.. Hii.. Hiii
Hikz.. Hiks.. Hmmmmhnnn
Saya disambut diatas pohon Jati yang batangnya agak melengkung mengarah ke jalan, ada mbak Kunthi duduk dibatang pohon tersebut menggelengkan kepalanya yg hitam matanya tinggal satu tapi hampir Keluar, juga menggoyangkan kakinya seolah-seolah senang Menyambutku datang.
Saya melaju tancap gas dengan tangan mengejang, perlahan melintasi pohon itu, karna banyaknya tembelan aspal juga jalan yang berlubang, mebuat lubang tersebut menjadi kubangan. Saya terjang begitu saja kubangan-kubangan air itu membuat celanaku basah kembali, dan itu bukan masalah berarti untuk saat ini. Saya lebih terfokus untuk melaju cepat melewati kuburan ini. belum selesai melintas saya menengok arah kuburan dan..
MasaAllah, opo meneh iki!!!????? (Apalagi ini!!!????)
Rumah-rumahan yang biasa digunakan untuk tempat keranda dan peralatan menggali kubur itu nampak sesosok Kakek Sepuh lengkap dengan cangkul dipundaknya dengan janggut panjang terurai sampai ke tanah, agak bungkuk dengan muka pucat tanpa ada mata (maaf gan matanya bolong ngga ada dua-duanya) juga samar-samar terlihat hanya bagian tubuh ke atas
Saya melongo menatap ke pekuburan
Astagfirullah hal adim, Astagfirullah hal adim, Astagfirullah, Astagfirullah
Belum selesai saya kaget dengan sosok tersebut, diatas rumah-rumahan tersebut muncul segerombolan Mr.Poc**g yang melayang beriringan. Dua terlihat agak besar satunya terlihat agak kecil, mungkinkah itu Poc**g sekelurga!????? Saya tidak mengerti tapi ini nyata adanya.
Dan lagi-lagi saya melongo sambil tetap mempertahankan kesadaran dan mengencangkan tangan untuk tetap menyetir motor ini dibelokan yang tajam
Hiiiii... Hiii.. Hiii
mas pinarak mas (mas mampir mas)
Bisikan-bisikan kecil terdengar lirih dikedua telinga ini
MassaAllah..
Allahu Akbar..
Ya Allah.. Ya Allah.. Ya Allah
Tuloooong tulooong
Terlihat samar-samar disetiap batu nisan ada Mbak-Mbak Peri menduduki batu nisan itu, sosoknya Real perempuan kisaran 20-25an tahun, amat sangat cantik rupawan. Tapi mereka semua itu bukan Manusia!!!!
ALLAHU AKBAR
Belum selesai saya terpana saya melihat lagi sebuah pohon besar hitam tinggi.
Saya berucap dan terus berucap sambil menatap pohon itu melihatnya dari ujung bawah sampai ujung atas...
La illa ha illallah...
Ladalah opo meneh kui ya Allah (apalagi itu ya Allah)
Mosok???!! (Masak????)
Tadinya yang saya kira pohon ternyata adalah Mr. GEN*****O/I], Sosok itu tinggi besar, saking tingginya saya sangka pohon. Dengan mata merahnya ia menyeringai dengan taringnya yang panjang.
Sudah segila ini saya masih bisa melintasi pekuburan itu, dengan kekuatan yang payah saya memaksa terus melaju melewati jalan dengan belokan tajam, melintas begitu saja (untungnya ini motor ngga dimainin lagi π ) menerjang jembatan tanpa pandang bulu ngacir gas poll
Setelah jembatan terlewati, untungnya langsung ketemu pemukiman. Dengan muka pucat masih tak berdaya saya melaju kencang melewati pedesaan itu, melewati persawahan lagi, dan akhirnya, saya menemukan titik lega. Walaupun masih tercengang dengan kejadian luar biasa itu, nampaklah didepan ada perempatan yang amat familiar buat saya. Ya itulah perempatan Samb*****. Kampung saya tinggal lurus melewati beberapa kampung lagi lalu akan sampai.
Setelah melewati beberapa pemukiman, sampailah saya didepan rumah, kira-kira jam 11an.
[I]Alhamdulillah Gusti
Seruku, tanpa pandang bulu saya mendobrak pintu, masukan motor, melempar segala baju dan tas yang basah yang sudah agak kering dikamar mandi, mencari-cari selimut, dan langsung tepar memejamkan mata (terlihat tak sopan memang, namun sebenarnya ya ada salam sapa cium orang tua dan adik dulu gansis ππ, walaupun mereka cuma melihati saya sibuk sendiri, mungkin efek masih ngantuk dan kaget melihat saya datang tiba-tiba jadi mereka mapan tidur lagi π€£)
Pagipun datang,saya terbangun. Tapi, Ada yang tak beres, saya merasa tubuh ini panas dingin, dibagian organ dalam sebelah kanan serasa ditusuk-tusuk dengan sakit tak tertahankan, bibir pucat dengan keringat yang mengucur disekujur tubuh. Tak ada orang kala itu, untungnya, tak lama ada orang yang datang mau mencari sayuran untuk dibeli ( nah, ibu saya seorang pedagang segala sayur juga sembako lain yang siap sedia untuk dijual, kalau pagi pasti ibu saya sudah tidak dirumah, ider berjualan gan sis)
dia menolong saya dan akhirnya dilarikan ke klinik. Kabar yang saya dapat saat itu sangat mengecewakan (bikin shock terpukul), Saya divonis terkena gejala tipes dan harus diinapkan, yasudah mau apalagi, begitulah akhirnya saya dirawat kira-kira ada 12-13hari atau lebih saya agak lupa (sempat dipindahkan dari klinik ke Rumah Sakit Umum, entah kenapa banyak kejadian disitu. Dan yang lebih aneh lagi saya susah untuk mengingat kejadian apa pas disana juga seberapa lama sebenarnya saya dirawat?!kenapa bisa begitu? Sayapun juga bingung. mungkin lain waktu akan saya ceritakan )
Cukup menyakitkan karna imbas dari satu malam perjalanan dengan segala kejadian yang masih tak bisa dipercaya itu membuat saya harus terkapar lesu diklinik yang lumayan termasyur dikecamatanku, bahkan sampai dipindahkan k Rumah Sakit. Semoga setelah ini tak akan ada lagi kejadian ekstream yang melandaku, ampun-ampun sudah
SEKIAN
Nah sekian dulu cerita ini saya akhiri ya gan sis, bila memang menarik mungkin saya akan ceritakan sedikit kejadian after saya dirawat dan mau berangkat kembali menuju tempat saya menempuh sarjana. Atau pengalaman sebelum kejadian ini, yah lihat saja nanti ya gan sis
Jangan lupa koment juga masukannya ya gan sis, kalau bagus ya kasih cendol nya ya gan sis, kalau jelek ya mohon maklum baru mencoba menorehkan cerita gan sis, kalo banyak salah ketik alias typo juga penulisan ya maklum gan sis masih Newbie Rookie
Oke agan sista semua
Akhir kata dari saya
Salam telo dari saya, karna telo selalu enak saat hangat dan mengenyangkan pula, seperti salam telo ini,
Salam hangat dan bersahabat
Saya Vikron
See you next Time
See yaaaaa
Diubah oleh vikron 15-09-2019 09:47
argonz dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.7K
Kutip
20
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.4KThreadβ’41.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru