• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bakar Suami Di Mobil Sendiri, Bukti Bahwa Kejahatan Selalu Meninggalkan Jejak?

powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Bakar Suami Di Mobil Sendiri, Bukti Bahwa Kejahatan Selalu Meninggalkan Jejak?

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Jawa Barat kembali menjadi bahan perbincangan. Setelah heboh dengan kasus video mesum "Vina Garut", kali ini giliran Kota Sukabumi yang gempar dengan penemuan dua jenazah yang terbakar di dalam mobil. Bukan karena kecelakaan, tapi karena memang sengaja "dilenyapkan" oleh sang istri bersama anak tirinya.

Miris memang, bagaimana bisa seorang istri tega menghabisi dan bahkan coba untuk "melenyapkan" jasad suami dan anak tirinya dengan cara dibakar didalam mobil. Selidik punya selidik, ternyata motif sang istri muda tega menghabisi suaminya yaitu motif ekonomi yang dilatarbelakangi hutang - piutang. Menurut keterangan dari pihak petugas kepolisian yang menangani kasus ini, pelaku yang juga merupakan otak pelaku pembunuhan dan pembakaran jasad korban mempunyai sejumlah hutang di bank, yang awalnya digunakannya untuk berbisnis namun gagal.

Untuk menutupi hutang - hutangnya tersebut, pelaku sudah coba membujuk suaminya agar menjual salah satu aset miliknya namun suami tak bergeming. Aset rumah yang merupakan kepunyaan korban tetap tak diijinkan dijual. Bahkan menurut pengakuan tersangka, korban pernah mengancam akan membunuhnya jika nekat menjual rumah yang terletak di Lebak Bulus tersebut. Geram dengan ancaman sang suami, tersangka akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya. Ia kemudian menghubungi suami dari mantan asisten rumah tangganya untuk mencarikannya pembunuh bayaran.


Akhirnya mereka bertemu pembunuh bayaran dan melakukan "eksekusi" di rumah korban. Dikutip dari Tribunnews,keduanya dibunuh dengan cara berbeda. Korban Edi yang merupakan suami tersangka dibunuh dengan cara diracun, sedangkan Dana yang merupakan anak tiri tersangka dibunuh dengan di beri minuman keras, lalu setelah mabuk kemudian dibekap oleh pembunuh bayaran hingga tewas. Keduanya lalu dibawa menggunakan mobil ke daerah Sukabumi lalu mayatnya dibakar didalamnya. Oleh tersangka, kedua pembunuh bayaran tersebut dijanjikan uang jasa sebesar Rp. 500 juta.

Dilihat dari kronologi kejadian mulai dari motif, perencanaan, eksekusi, hingga pasca eksekusi jelas sekali bahwa ini adalah pembunuhan berencana yang tak terencana. Memang ada istilah bahwa kejahatan akan selalu meninggalkan jejak, tapi menyimak kasus ini menurut saya terlalu banyak jejak yang ditinggalkan, kalau tidak mau disebut sebagai sebuah kebodohan. Bayangkan saja, bagaimana bisa pelaku membakar korban didalam mobilnya sendiri. Alibi apa yang akan ia gunakan untuk menghilangkan barang bukti?


Apa ia merasa kalau mayat sudah dibakar dan tinggal tulang belulang bakalan tidak bisa dikenali? Apa selama ini tersangka tak pernah melihat berita kecelakaan pesawat yang bahkan hanya dari potongan jari yang sudah terbakar saja kita bisa mengenali siapa pemilik jari tersebut melalui penyelidikan forensik? Apakah tersangka juga tak pernah berpikir bahwa polisi untuk pertama kali akan mencari siapa pemilik mobil tersebut dari nomor rangka dan nomor mesin yang tercetak pada mobil tersebut? Apakah dipikir kalau mobil terbakar lalu bakal tak bisa diketahui pemiliknya?

Sebagai penyuka film - film detektif saya jadi gemas dengan apa yang dilakukan oleh tersangka. Bukan bermaksud mendukung tindakan kejahatan yang dilakukan oleh tersangka atau membandingkannya dengan film yang jelas fiksi, tapi menurut saya untuk sebuah pembunuhan terencana yang melibatkan pembunuh bayaran dengan tarif Rp. 500 juta ini adalah pembunuhan yang failed. Berhasil membunuh korban tapi tak berhasil membuat alibi untuk menyembunyikan kejahatannya.

Kenapa saya membandingkannya dengan film? Karena tersangka sendiri menurut saya setidaknya juga terinsipirasi dari sinetron. Ingin menguasai harta suami, lalu membunuh suami dan anaknya, kemudian ia berpikir bisa langsung menjual aset - aset milik suaminya, karena secara otomatis ia akan menjadi ahli warisnya. Semudah di sinetron azab kah? Tak semudah itu Ferguso.. Andikan saja ia berhasil membunuh tanpa meninggalkan jejak sekalipun tetap ia akan lebih dulu berhadapan dengan polisi. Ia akan di interogasi terkait kehilangan suaminya dan seterusnya.

Apalagi untuk kasus yang kemarin ini, ia hanya beralibi bahwa suaminya sedang keluar kota lalu ia lost contact dan menunjukkan bahwa ia sudah coba menghubungi suaminya melalui chat WhatsApp namun tak berbalas. Tak mungkin petugas percaya begitu saja. Apalagi banyak saksi ditempat kejadian yang melihat ada mobil disekitar tempat kejadian sebelum mobil terbakar. Posisi korban yang duduk di baris kedua dan ketiga mobil juga menunjukkan bahwa korban bukanlah korban kecelakaan. Sebuah "jejak" lagi yang luput dari analisa tersangka. Memang, kejahatan akan selalu meninggalkan jejak, maka janganlah berbuat jahat jika tak ingin jejakmu terendus petugas.






Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Dok. Pribadi
Referensi : Opini Pribadi TS, Ini, dan Ini




Spoiler for Jangan di scan:





Diubah oleh powerpunk 31-08-2019 03:15
kaduruk
ssalfad
tien212700
tien212700 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
12K
162
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.