muttouAvatar border
TS
muttou
Berebut Surga, Lempar Api Neraka ke Muka Sesama



Efek paling beracun issue agama diseret ke kotak politik adalah “mabuk agama”.

Saat pilpres kemarin amat kentara orang dengan mudah menuduh saudara sebangsa dengan kata “kafir”, “munafik”, “zalim”, de el el. Predikat-predikat buruk itu gampang sekali muncrat dari lidah.

Tanpa pertimbangan potensi negatifnya, orang kok ya gampang sekali jarinya mengetik tuduhan rapuh argumen itu ke orang lain. Yang penting dia bukan sekubu, maka dia pasti “salah!”.

Agama dan politik dimix, diaduk-aduk dalam ember syahwat kekuasaan. Para pemuka agama terlanjur kecebur ke lumpur politik, ia sadar tak sadar menyesuaikan ayat suci dengan kepentingan politik jagoannya.

Agama yang sakral, diduniawikan sedemikian rupa. Yang penting si “bos” senang. Yang penting mampu mendulang “suara”.

Pertanyaan “siapa yang benar” inilah pemicu paling hot bagi potensi perpecahan. Sebab jawabannya pasti menyalahkan orang lain. Padahal, dari dulu tafsir atas Islam selalu beragam. Walau berangkat dari satu teks ayat yang sama.

Dan keberagaman tafsir adalah niscaya. Menyikapinya ya cukup dengan menghargai tafsir yang berbeda. Toh hanya Tuhan hakim paling adil. Hanya Tuhan yang tahu dan berkuasa atas sesiapa yang layak masuk surga.

Ekses atau resonansi polarisasi indentitas keislaman dalam pilpres kemarin rupanya tak kunjung mereda. Hingga sekarang pola-pola itu masih membikin kembang-kempis urat-jantung.

Khususnya di ruang publik bernama sosial media dalam jaringan internet.

Wajah Islam Medsoskerap bikin pesimis. Seolah agama memang layak jadi media saling caci-maki. Seolah agama itu sangat “pas” buat alat mencibir.

Masing-masing mengaku sebagai muslim pemegang kebenaran. Yang lain sama sekali keliru dan salah, layak masuk neraka. Muslim medsos saling berebut surga, sambil melemparkan batu panas neraka ke muka sesama.

Apa hal demikian mau diteruskan?

Jika iya, ya sudah mari kita teruskan budaya culun cum defisit nalar dan cingkrang nurani ini. Biar kita pamerkan kepandiran beragama ini ke dunia Internasional.

Bahwa di Indonesia yang mayoritas muslim, ternyata pemeluknya adalah hewan yang kebetulan beragama dan bisa otak-atik sosial media.

WKWKWKWK

Tabik,
@muttou

Diubah oleh muttou 31-08-2019 09:13
qisatria
arivarianz
arivarianz dan qisatria memberi reputasi
2
1.7K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.