Nano teknologi berbicara tentang reka cipta pada dimensi yang sangat kecil, yaitu 10^-9 m. Ukuran sel makhluk hidup berada di kisaran mikro-meter 10^-6m, artinya ukuran nano material kira-kira adalah 1/1000 lebih kecil dari sel manusia.

Dengan perkembangan teknologi, maka manusia sekarang bisa merancang, membangun dan memproduksi materi/bahan, pada tingkatan yang amat kecil, jauh lebih kecil dari sel-sel tubuh manusia atau bahkan Virus dan Bakteri. Pada gambar di bawah, agan-agan bisa melihat perbandingan antara sel, bakteri, virus dan ukuran nano material.



Dengan ukuran obat-obatan di tingkat nano, maka kemampuan obat-obatan tersebut untuk bekerja di tubuh menjadi lebih efektif, karena dengan mudah diserap oleh tubuh. Tidak hanya sekedar mudah diserap, para ilmuwan sedang meneliti dan merekayasa, agar obat-obat itu mampu mendeteksi sel-sel yang sakit dan perlu dihancurkan, sehingga penggunaan obat tidak merusak sel-sel yang sehat.

Seperti umum diketahui, pengobatan kanker pada saat ini membuat penderita-nya semakin menderita, karena ketika sel-sel kanker dihancurkan lewat kemoterapi, sel-sel tubuh yang sehat pun ikut menjadi korban.

Apabila teknologi nano ini berhasil dikembangkan, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi. Obat-obatan dengan nano teknologi, akan cukup "pintar", untuk membedakan mana sel kanker yang harus dibunuh, dan mana sel-sel sehat yang tidak boleh diapa-apakan.

Selain dalam hal pembuatan obat-obatan, juga sedang diteliti penggunaan nano teknologi untuk sterilisasi dari bakteri dan virus. Jika saat ini kita masih bergantung pada anti-biotika dan terjadi perlombaan antara mutasi bakteri dan virus, dan kemampuan kita untuk mengembangkan anti-biotika baru, nano teknologi menawarkan cara lain untuk membunuh bakteri dan virus.

Penelitian di bidang ini, tidak kalah penting dengan penelitian nano teknologi di bidang obat-obatan, karena semakin lama penggunaan anti-biotika justru mendorong evolusi pada bakteri dan timbulnya bakteri super yang tahan terhadap berbagai macam anti biotika.

Penelitian yang mungkin paling ambisius di bidang nano teknologi dan kesehatan, mungkin adalah penelitian untuk menciptakan nano-bot. Robot-robot kecil dalam ukuran yang lebih kecil dari sel, dan nantinya bukan hanya digunakan untuk membunuh bakteri atau sel-sel jahat. Robot-robot dalam ukuran nano ini bahkan diharapkan mampu memperbaiki sel-sel yang rusak.

Jika nano-bot berhasil dibuat, impian manusia untuk hidup abadi, bisa jadi bukan hanya khayalan belaka. Ray Kurzweil, seorang penulis dan futurist dalam wawancaranya dengan ComputerWorld melontarkan ide tersebut.

Kehadiran nano-bot yang bisa memperbaiki sel-sel tubuh, akan mengubah paradigma kedokteran saat ini. Selama ini di bidang ilmu kedokteran, ketika sampai pada titik pemulihan, maka dokter hanya bisa melakukan tindakan-tindakan yang membantu tubuh untuk memulihkan diri-nya sendiri. Seberapa cepat seorang pasien pulih dan seberapa jauh dia akan pulih, semuanya bergantung pada proses oleh tubuh itu sendiri.

Itu sebabnya, semakin lanjut usia seorang pasien, semakin sulit pekerjaan seorang dokter.

Dengan nanobot, apabila teknologi ini berhasil, artinya pemulihan tubuh seseorang tidak lagi bergantung pada tubuh itu sendiri, tetapi bisa dilakukan oleh nanobot-nanobot ini. Artinya, tanpa memandang usia seseorang, tubuh akan bisa terus diperbaiki pada tingkat sel, agar tetap pada kondisi optimal.

Apakah impian ini sekedar impian gila? Ataukah sebuah visi yang akan jadi kenyataan?

Waktu-lah yang nanti memberikan jawaban-nya.


Sumber referensi :
1. https://www.omicsonline.org/open-acc....php?aid=41535
2. https://www.understandingnano.com/medicine.html
3. https://www.express.co.uk/news/scien...l-live-forever