syahrul.buluk
TS
syahrul.buluk
Sebut Indonesia Negara Miskin, Politisi Golkar Kecam Bos Taxi Malaysia
Politisi Muda Partai Golkar, Raja Yunika Putri mengecam Pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services Malaysia, Shamsubahrin Ismail yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara miskin.

"Apa tolak ukurnya dia menyatakan Indonesia negara miskin?, Kita (Indonesia) memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah," Katanya.

"Mengenai gojek beroperasi di indonesia, itu sukses menurunkan angka pengangguran ditujukan bagi pemuda atau kalangan yang putus sekolah dan ingin mencari biaya tambahan. Seperti di singapore, walaupun mereka bukan negara miskin tapi banyak dari warga singapore yang mengambil double job sebagai pengantar makanan Atau pun driver," Tambah Ketua DPP Hubugan Luar Negeri Bhaladika Karya itu.

Dirinya menyatakan ungkapan Bos Taxi Malaysia itu akan dapat merusak hubungan dua negara, Indonesia dan Malaysia.

"Janganlah keluarkan statement seperti itu hanya akan bikin memperkeruh keadaan dua negara yg sudah dlm keadaan baik - baik saja," tegasnya.

Dirinya mengungkapkan selama ini Indonesia sangat menerima baik kerja sama terhadap Malaysia. salah satunya aplikasi ride sharing Grab yang merupakan milik pengusaha kaya Malaysia Anthony Tan.

"Sekarang Grab telah merajai ride sharing di Indonesia dan hampir semua kota-kota besar di Indonesia sudah dimasuki oleh Grab. mereka kita terima baik dan berkembang di Indonesia.
Jika Indonesia sangat terbuka dengan kehadiran Grab dan perusahaan taksi seperti Blue Bird tidak memprotes atas kehadiran mereka, kenapa kedatangan Gojek di Malaysia harus ditolak oleh perusahaan taksi di sana? Jika mau fair seperti di Indonesia, Malaysia juga harus menerima kehadiran Gojek di sana," tuturnya.

Dirinya mengungkapkan dari hasil Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan di Indonesia hanya sekitar 9,41% dari total penduduk Indonesia. Tetapi Malaysia menurut PBB kemiskinan di Malaysia diduga mencapai 15%.

Lanjutnya, Kehadiran Indonesia di forum ekonomi G-20 juga mengisyaratkan bahwa ekonomi Indonesia diperhitungkan di kancah dunia. Bahkan Indonesia pertumbuhan ekonominya tertinggi kedua dibandingkan dengan anggota G-20 lainnya, dan hanya kalah dari China.

"Dibandingkan dengan Malaysia, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih baik. Jika di Indonesia pertumbuhan ekonomi sekitar 5,07%, di Malaysia hanya sekitar 4,3%," tegasnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq menyatakan bahwa kabinet Malaysia setuju untuk mengizinkan Gojek beroperasi di Malaysia. Namun, kabar tersebut ternyata disambut kurang mengenakkan dari seorang bos taksi di Malaysia.

Pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail itu mengungkapkan pemerintah Malaysia seharusnya lebih fokus menyelesaikan masalah taksi online.

"Syed Saddiq adalah menteri terpelajar, tetapi ketika menteri lain berbicara soal mobil terbang atau mobil nasional, ia justru menyuruh anak muda menjadi ojek," ujar Shamsubahrin.

Menurut dia, Gojek tidak memiliki masa depan dan anak-anak muda di Malaysia layak untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Selain itu, Shamsubahrin juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara miskin.

"Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujarnya.

Ia juga menyinggung soal budaya Malaysia dan Indonesia yang berbeda. "Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita ingin perempuan-perempuan kita memeluk ojek?" kata Shamsubahrin.

Jika Gojek diizinkan beroperasi di Malaysia, maka Shamsubahrin akan bergerak untuk memimpin unjuk rasa di rumah Syed Saddiq dan (Anthony) Loke (Menteri Transportasi Malaysia).
xnalandhikap0287
andhikap0287 dan xnal memberi reputasi
2
2.8K
52
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.