brina313Avatar border
TS
brina313
Memakai Kebaya Termasuk Memperkenalkan Budaya Lokal


Pakaian Adat



Kebaya, mendengar kata itu, bayanganku langsung tertuju pada seorang ibu yang sudah tua. Entah kenapa identik dengan ibu-ibu. Selain itu juga bayanganku berkeliaran pada sosok pengantin perempuan. Waah, betapa cantiknya jika dipakai oleh pengantin.

Aku tak pernah mau memakai kebaya. Pikiranku, siapa pun itu yang memakai kebaya, dia berarti sudah tua. Hal itu terpaku pada jenis kain yang digunakan. Yang memang terkesan seperti wanita dewasa. Aku tidak pernah mau. Kecuali kebaya dalam pesta pernikahan.

Padahal, kebaya itu identik dengan keanggunan seorang wanita. Dia dipaksa untuk bisa berjalan dengan baik. Tidak neko-neko.

Dari rasa tidak suka itu, ternyata malah muncul sebuah peraturan yang isinya : Setiap hari Rabu atau Kamis, wajib memakai seragam kebaya bagi perempuan dan laki-laki baju pangsi. Sebuah aturan yang disebut Rebo Nyunda atau Kamis Nyunda

Jadi, mau tidak mau harus memakainya. Seperti pada gambar di bawah ini.


dokpri


Gambar di atas adalah kebaya yang digunakan oleh anak TK. Mereka sekolah setiap hari Kamis memakai kebaya salah satu bentuk pelestarian budaya lokal. Untuk anak usia Paud/TK, mereka masih diberi kebebasan memakai kebaya model apapun.

Beda lagi dengan anak SD. Mereka diwajibkan memakai seragam kebaya dengan atasan berwarna putih ada rendanya warna merah dan bawahan berwarna merah ada corak-coraknya.

Mereka tidak bisa sembarang memakai kebaya. Pun, biasanya di sekolah disediakan agar bisa terlihat kompak semuanya. Bahannya pun terbuat dari katun, tidak bikin panas. Bisa dilihat di gambar di bawah ini.





Terlihat begitu anggun. Sebab sebuah aturan, akhirnya yang tadinya tidak suka memakai kebaya, jadi suka karena tuntutan dari sekolah.



Gambar di atas adalah kebaya untuk anak SMP. Atasnya sama berwarna putih ada renda-rendanya warna biru di sisi kainnya. Lalu, bawahnya pun memakai rok warna biru. Ada yang polos dan ada yang bercorak pula hampir sama dengan seragam SD.

Tidak hanya muridnya, gurunya pun diwajibkan memakai kebaya. Ada hari khusus budaya lokal di lingkungan sekolah.


seragam guru


Pengalamanku yang paling sulit kulupakan adalah saat acara perpisahan sekolah. Memakai kebaya memang harus anggun, jalannya pun tak bisa buru-buru. Lalu, apa kabar aku yang petakilan?

Saat aku menjadi MC di acara perpisahan kelas dua belas, rok yang kupakai saat berjalan malah sobek. Dan tahu apa yang terjadi setelah itu? Aku tidak mau lagi memakai kebaya.

Namun, seiring perkembangan zaman, karena betapa cintanya Doi saat perempuan yang ia sayangi memakai kebaya. Maka atas nama cinta Indonesia dan cinta Doi, aku memakai kebaya meski untuk hari-hari teretentu.

Perlu diingat, kebaya tidak hanya untuk hari Kartini. Kapan pun kita bisa memakai kebaya. Dengan memakai kebaya, berarti kita mencintai pakaian adat kita.

Cukup sekian dari Brina. Mau intip boleh, komentar, cendol dan rate dipersilakan.

Dari Brina untuk Fashionista
Aku Cinta Indonesia


Kamarku, 22 Agustus 2019

Tulisan : opini pribadi
Gambar : 12 3 4

Diubah oleh brina313 22-08-2019 14:12
YenieSue0101
tata604
sahelina
sahelina dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fashionista
FashionistaKASKUS Official
2.2KThread4.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.