brina313Avatar border
TS
brina313
Aku Ingin Merasakan Pendidikan Zaman Dahulu


Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala, sebab sampai detik ini kita masih diberi kesempatan untuk bernafas dan menikmati anugerah lainnya.


Gambar Disini

Sebagai seorang pelajar yang bisa merasakan pendidikan di negeri tercinta ini, merupakan nikmat yang tiada duanya. Sebab tidak semua orang bisa merasakannya.

Menyikapi adanya pendidikan di zaman sekarang yang kata orang tuaku, sangat jauh berbeda. Ketika aku mengeluh dengan banyaknya tugas, mereka hanya berkata, "bersyukurlah, pendidikan zaman sekarang sudah serba canggih, tidak seperti zaman ayah dan ibu".

Mendengar perkataan itu, tentu dalam hati banyak sekali pertanyaan. Memangnya seperti apa pendidikan di zaman dulu? Apa yang membedakannya? Bukankah sama-sama belajar?

Dulu, sumber materi hanyalah dari guru itu sendiri. Sekarang, sumber pelajaran sudah ada di genggaman tangan. Bahkan jika tidak memiliki buku paket pun tak masalah, sebab materi bisa didapatkan dari internet.

Pernyataan 'dunia berada dalam genggamanmu' sudah tidak diragukan lagi. Jelas-jelas terbukti.

Jangan jauh-jauh ke zaman dulu. Sekarang saja, cara mendidik guru pada muridnya pun sudah terlihat berbeda. Aku rindu belajar dengan mendapatkan penerangan langsung dari guruku. Di mana sang guru menerangkan di depan kelas, berharap semua murid dapat memahami materi dengan baik secara merata.

Sedangkan sekarang? Sudah jarang guru yang seperti itu. SMA rasa perkuliahan, di mana guru hanya datang ke kelas memberikan tugas tanpa menerangkan terlebih dahulu.

Bukan aku tak ingin mandiri. Tapi aku akan merasa yakin dan percaya pada diriku sendiri jika orang yang aku percaya menerangkan di depan kelas. Tak peduli apa kata orang.

Di zaman yang serba canggih, belajarku menjadi kurang, karena lebih tergoda dengan fitur-fitur lain di gawaiku. Sungguh, aku lebih senang menulis daripada belajar yang sesungguhnya.

Kata ayah, zaman dulu, jika tidak hafal perkalian atau pembagian, tidak segan-segan guru memukul atau menghukum agar muridnya mau berusaha menghafal dengan benar. Hasilnya? Meski sudah tua, perkalian dan pembagian itu masih menetap di kepala.

Nah sekarang, ditegur sedikit malah laporan, habis itu diajukan dan guru dianggap telah melanggar aturan. Untuk sekarang tidak bisa seenaknya menghukum anak didik.

Sekalinya nulis, nulis di satu buku sampai penuh, tidak ada kata lupa untuk menghafal. Bahkan, ke kamar mandi pun membawa kertas materinya. Luar biasa!

Sekarang? Malas nulis, tinggal ambil Handphone lalu foto materinya, sampai di rumah malas nyalin ke buku. Kadang aku juga seperti itu. Tapi kini aku sadar bahwa itu tidak baik.

Mengingat anak zaman sekarang yang kebanyakan kritis, hal itu menyebabkan para pendidik harus menjadi figur yang baik untuk anak didiknya. Jika sudah diberikan contoh yang baik, insyaAllah akan berbuah baik juga.

Quote:


Dari Brina untuk event Pendidikan ini, Brina berharap Pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Bisa membimbing, memberi contoh dan menciptakan generasi yang kreatif dan inovatif terutama dalam bidang pendidikan.



Salam Satu Pelajar
Salam Pendidikan Indonesia

15 Agustus 2019


Sumber tulisan : Opini Pribadi
emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Indonesia
DeYudi69
istijabah
ceuhetty
ceuhetty dan 22 lainnya memberi reputasi
23
1.8K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
Education
icon
22.4KThread13.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.