• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Berbagai Krisis Melanda Bayern Munchen, Ancam Dominasi Mereka Di Bundesliga

DragonAvatar border
TS
Dragon
Berbagai Krisis Melanda Bayern Munchen, Ancam Dominasi Mereka Di Bundesliga
Bayern Munchen adalah salah satu raksasa sepak bola di dunia yang mendominasi Bundesliga dalam beberapa dekade terakhir ini. Sebagai salah satu klub terbesar di Jerman, prestasi yang telah mereka rengkuh tidak main-main. Klub ini telah mencapai 10 kali final Liga Champions dan merebut 5 tropi juara kompetisi tersebut. 29 tropi juara Bundesliga telah menghiasi lemari mereka, ditambah 19 tropi DFB-Pokal ditambah 7 tropi juara DFB/DFL-Supercup, dan 6 tropi juara DFL-Ligapokal. Dalam 7 musim terakhir, mereka berturut-turut menjadi juara Bundesliga, sebuah hasil yang sangat mengesankan dan memperlihatkan dominasi di Jerman.

Baca Juga :
Klub EPL Pecahkan Rekor Belanja Pemain Sebesar 1,438 Milyar Poundsterling
10 Transfer Pesepak Bola Terkenal Eropa Yang Masih Bisa Terjadi
Setelah Menghadapi Perampok, Mesut Ozil & Sead Kolasinac Diincar Geng London Utara
David Luiz Jadi Pemain Ke 10 yang Pernah Berseragam Baju Chelsea dan Arsenal

Juara Bundesliga 7 musim berturut-turut (dailymail.co.uk)

Namun berbagai masalah melanda mereka musim ini, dan jika tidak diatasi dengan baik, akan menimbulkan krisis yang bisa menghapus dominasi tersebut. Beberapa hal ditunjuk oleh website dailymail.co.uk yang memperlihatkan masalah-masalah yang timbul. Apa saja hambatan mereka musim ini? Mari kita dalami satu persatu.

1. Kesulitan membeli pemain baru

Lucas Hernandez (Twitter @lucashernandez)

Musim ini Bayern hanya membeli Lucas Hernandez dari Atletico Madrid dengan harga £68 juta, Benjamin Pavard (VfB Stuttgart, £31 juta), serta Fiete Arp (Hamburg, £2,7 juta). Mereka kesulitan untuk mengganti pemain kawakan James Rodriguez (masa akhir selesai dari Real Madrid), serta dua orang pemain yang telah lama membela mereka yaitu Franck Ribery dan Arjen Robben.

Ribery & Robben (edayfm.com)

Dua pemain incaran mereka gagal didapatkan musim ini. Leroy Sane dari Manchester City menderita cedera ACL yang cukup parah sehingga tak dapat ditransfer, sedangkan Callum Hudson-Odoi memutuskan untuk bertahan di Chelsea. Akibatnya Bayern hanya mampu meminjam Ivan Perisic dari Inter Milan dengan nilai kontrak £4,6 juta. Gagalnya mendatangkan pemain baru berkualitas membuat penyerang Robert Lewandowski mengkritik kebijakan klub karena mengurangi kesempatan mereka untuk mempertahankan gelar.

Lewandowski ingin agar Bayern membeli 3 pemain bernaluri serang baru menggantikan 3 pemain yang pergi. Namun Bayern merasa bahwa pemain muda Kingsley Coman dan Serge Gnabry telah cukup untuk menggantikan Ribery dan Robben. Thomas Muller terpaksa bermain sebagai sayap kanan di pertandingan DFL Supercup melawan Dortmund, dan hasilnya tidak memuaskan.

Leroy Sane (dailymail.co.uk)

Callum Hudson-Odoi (dailymail.co.uk)

Ivan Perisic (dailymail.co.uk)

2. Perebutan kekuasaan di belakang layar

Karl-Heinz Rummenigge (dailymail.co.uk)

Uli Hoeness (dailymail.co.uk)

Ada bentrokan yang terjadi antara dua orang yang paling berkuasa di klub ini. Chief Executive Karl-Heinz Rummenigge merupakan orang yang bertanggung jawab atas hampir semua operasional klub, sedangkan Presiden Uli Hoeness lebih banyak menentukan keputusan. Perselisihan mereka terjadi sejak musim lalu, Rummenigge menginginkan Thomas Tuchel untuk menangani tim ini, sedangkan Hoeness akhirnya menunjuk Niko Kovac sebagai manajer. Perbedaan kecil tersebut akhirnya menjadi semakin besar setelah Niko Kovac tidak memperlihatkan hasil yang cemerlang walaupun mampu mengantar dua gelar juara Bundesliga serta DFB-Pokal.

Uli Hoeness yang merupakan mantan pemain legendaris timnas Jerman Barat, telah mengumumkan akan turun tahta di tahun 2021, dan akan digantikan oleh mantan kiper mereka Oliver Kahn. Namun pergantian pucuk pimpinan tersebut membuat banyak orang menganggap akan terjadi kerapuhan di klub tersebut, sama seperti transisi yang terjadi di klub Manchester United saat Sir Alex Ferguson serta David Gill lengser di tahun 2013.

3. Keraguan atas kualitas Niko Kovac

Niko Kovac (dailymail.co.uk)

Seperti telah disebutkan di atas, Kovac mampu menjawab kritik dengan memberikan gelar ganda di musim debutnya sebagai manajer Bayern Munchen. Mantan pemain timnas Kroasia yang lahir di Jerman tersebut diserang oleh banyak orang karena di tengah musim tertinggal cukup jauh dari saingan terbesar mereka yaitu Borussia Dortmund. Bayern ngebut menjelang akhir musim dan akhirnya mampu menyalip pemimpin klasemen serta meraih gelar juara. Sayangnya di awal musim 2019-20, mereka kembali gagal dalam pertandingan melawan Dortmund setelah kalah 2-0 di DFL-Supercup pada tanggal 4 Agustus 2019. Kini Kovac harus membuktikan atas segala kritik yang diterimanya dengan hasil bagus di akhir musim.

Kovac telah memberi bukti, Bayern bukan tim lemah dan dia dapat menjamin minimal klub tersebut akan terus bermain di zona Eropa seperti Liga Champions dengan menduduki urutan 3 besar klasemen Bundesliga. Namun pola permainan Bayern tidak menarik, misalnya seperti strategi permainan Pep Guardiola, sehingga banyak yang tidak menyukainya. Kekalahan dari Dortmund tersebut telah membuat Kovac harus berpikir ekstra keras untuk menambal kelemahan mereka musim ini.

4. Strategi Bayern diadopsi saingannya.

Mats Hummel (dailymail.co.uk)

Klub ini mempunyai strategi transfer yang telah cukup dikenal, yaitu memboyong semua pemain yang berpotensi menjadi bintang besar, agar klub-klub lainnya di Bundesliga menjadi semakin lemah. Namun strategi tersebut akhirnya diadopsi oleh saingan mereka, terutama Borussia Dortmund. Runner Up Bundesliga musim 2018-19 tersebut membeli banyak pemain menonjol seperti Julian Brandt dari Bayer Leverkusen, Nico Schulz dari Hoffenheim dan Thorgan Hazard dari Borussia Monchengladbach. Bahkan bek tengah Bayern, Mats Hummel, ditarik kembali oleh klub yang pernah dibelanya.

Semua kursi penonton di stadion Allianz Arena yang berkapasitas 75 ribu kursi, telah terjual habis dalam 17 pertandingan kandang Bayern di Bundesliga musim ini. Walau ada keraguan dan beberapa masalah, fans Bayern tetap percaya bahwa mereka masih bisa mendominasi serta meraih gelar juara Bundesliga ke 8 berturut-turut. Tinggal kita tunggu saja apakah masalah di atas bisa menjadi krisis, ataukah hanya merupakan sinyal palsu belaka.

Referensi : dailymail.co.uk/sport/football/article-7348835/Is-season-Bayern-Munichs-dominance-Bundesliga-finally-ends.html
munich11111
diko.sgn
diko.sgn dan munich11111 memberi reputasi
2
5.9K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.