Hai, selamat malam.
Maaf sebelumnya kalo tread saya salah kamar.
Saya wanita umur 25 tahun, menikah tanggal 19 agustus tahun lalu, ini genap 1 tahun pernikahan kami.
Tapi bukannya berita baik yang saya dapat, malah saya di beri talak oleh suami saya karena belum bisa memberinya momongan. Saya kecewa dengan keputusannya yang sepihak seperti itu, padahal saya sudah melakukan apapun untuk dapat memiliki anak, pijat dan lain lain. Tapi bagi suami saya masih kurang. Hingga akhirnya tepat 1 tahun kami menikah, suami saya benar benar menalak saya.
Marah, sedih, kecewa cuma bisa saya keluarkan lewat tangisan. Memang hubungan kami tak lagi romantis sejak beberapa bulan lalu karena kami tak kunjung di beri momongan.
Suami saya berulang kali marah kepada saya dan menyalahkan saya. Bahkan dia sudah tidak peduli kepada saya, saya sakit pun dia diamkan. Saya masih bersabar kala itu sampai sekarang.
Hingga dia benar benar mengucap pisah dan langsung bicara pada orang tuanya. Herannya saya, orang tuanya juga mendukung keputusannya itu, sungguh hati saya remuk mendapati tiada dukungan dari siapapun.
Saya kecewa benar benar kecewa.
Saya sekarang kalut, tidak dapat makan dan tidur, benar benar tertekan sedangkan suami saya masih bisa berbahagia, seolah saya ini tidak berharga baginya.
Saya tidak tahu harus bagaimana sekarang, depresi jelas saja, pernikahan kami baru 1 tahun.
Memang sih, banyak orang yang melihat hubungan kami berdua aneh, katanya seperti bukan suami istri. Kesannya seperti atasan dan bawahan, tp bagaimanapun juga dia suami saya, saya menyanyanginya walau orang tuanya kadang jg kejam kepada saya. Selama ini saya bertahan, tp dia tidak pernah melihat itu. Tetap saja, yang namanya perceraian berar bagi wanita. Suami saya menganggapnua remeh, dia menanggap wanita bisa dia buang seenaknya.
Apa saya termasuk bucin yaa ? Masih mau bertahan dan terluka sebegini parahnya karena dia ceraikan..
Beberapa chat sama suami saya.
Betapa dia ingin seorang anak sedangkan saya sudah berusaha jg berjuang.