agungdar2494
TS
agungdar2494
Cinta Di Balik Kabut
Cerita ini merupakan sequel dari Matahari di Balik Awan.

Cinta di Balik Kabut





***

SINOPSIS


Ubus Ali adalah seorang pemuda dengan latar belakang keluarga kaya. Jatuh cinta pada pandangan pertama, kepada seorang gadis yang bernama Anyelir Jingga, seorang wanita yang kemudian membuatnya ingin belajar tentang agama.

Tujuh tahun berperang pada diri sendiri, lingkungan bahkan keluarga, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang muallaf.

Jatuh cinta, mungkin pemicu awal. Namun memilih untuk menjadi muallaf, sepenuhnya adalah keputusan yang berbeda.

Depresi, dimusuhi keluarga sendiri, karena ingin mempelajari ilmu agama orang lain membuatnya sempat tersesat.

Quote:



***

Part 1 : Awal dari Sebuah Perjalanan Panjang


Suara surgawi Andrea Bocelli memang paling nyaman didengarkan pakai headset ketimbang kuputar keras dalam mobil seperti ini. Lagipula, tak banyak orang yang paham begitu dalam makna yang tersirat dalam lagu Time To Say Goodbye. Lihat saja, sahabatku - Raihan malah tertidur setelah sempat protes dengan lagu-lagu Bocelli yang kuulang-ulang.

"Rai, hoi, udah sampai!" pekikku ke telinga Rai, sahabatku.

"Oke, finally," jawabnya seketika keluar mobil.

Hari ini adalah ospek terakhir kami sebagai Mahasiswa Baru (MABA). Akhirnya, tujuh hari sudah berlalu. Rasanya seperti sudah tujuh tahun. Boring and wasting the time, itulah kesanku atas perpeloncoan terselubung bertajuk pengenalan MABA ini.

"Ini baru musik, bikin gue melek," ujar Raihan bertepuk-tepuk seru, meledekku.

Hingar bingar, sungguh tak cocok di telingaku. Aku lebih menyukai musik klasik seperti lagu-lagunya Andrea Bocelli. Namun apa daya, aku yang seorang mahasiswa baru harus mengalah saja.

Nanti juga berakhir, gumamku dalam hati.

Pertunjukan musik usai, dilanjutkan dengan pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

Another boring activity, begin.

Tiba-tiba aku tertegun, melihat se-sosok perempuan yang begitu manis. Percayalah, bahwa aku juga awalnya tak percaya pada Love at the First Sight. Menurutku jatuh cinta itu adalah sebuah proses, dari tak kenal menjadi kenal, dari kenal menjadi nyaman, dari nyaman menjadi kecanduan. Begitulah awalnya cinta menurut versiku. 

"Rai, ini UKM apa?" tanyaku pada Rai.

"Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA)," sahutnya tanpa menolehku.

Oke, aku menemukan UKM-ku.

Setiap mahasiswa baru diwajibkan, untuk bergabung setidaknya pada 1 UKM. Aku bukanlah mahasiswa yang amat rajin, cukup MAPALA saja. Entah angin apa, rupanya Raihan juga memilih untuk bergabung ke UKM ini.

Perfect

Aku tentu senang ketika sahabat tengilku ini juga ikut bergabung, apapun alasannya. Dengan demikian aku tak perlu repot celingak-celinguk bingung berburu teman baru.

I'm not really a humble one.

Sedikit tentang Raihan. Ia adalah satu-satunya sahabatku. Tumbuh bersama sedari kecil, karena orangtua kami saling kenal. Membuatku dan Raihan sudah seperti kakak-adik. Kadang aku jadi kakak, kadang jadi adik. Aku bukanlah sosok yang ramah atau mudah bergaul. Raihan? 180° derajat berbeda denganku. Sosoknya yang karismatik dan easygoingmembuatnya selalu populer, di mana pun ia berada. Kami berdua seperti cahaya dan bayang-bayang.

Berbeda denganku, Raihan punya adik bernama Bumi. Masih kecil, terpaut sepuluh tahun di bawah kami. Aku? Anak semata wayang, yang ditinggal orangtuanya mengurus bisnis di Jepang.


***

Tak kusangka, ruangan ini dipadati banyak MABA, tanpa kuduga banyak yang mendaftar di UKM MAPALA. Semoga mereka bergabung memang karena mencintai alam. Jangan kau remehkan aku, betul bahwa aku bergabung karena Anyelir. Kendati, kecintaanku pada alam juga tak kalah dengan orang-orang lainnya.

Dunia berserta keindahan alamnya adalah cinta pertamaku. Aku begitu mencintai hingga aku benci jika melihat manusia bodoh, yang sadar ataupun tak sadar menyakitinya. Mirisnya, lebih dari sebagian manusia adalah manusia bodoh, oleh sebab itulah aku enggan bersikap ramah untuk. Temanku cukup tanaman dan binatang, manusia? Raihan, lebih dari cukup.

Aku begitu beruntung, diantara tujuh senior pendaftaran. Aku didampingi oleh Anyelir. Itulah nama kakak senior yang menghipnotisku tadi siang. Kuingat baik-baik namanya, Anyelir Jingga tertulis jelas di nametag kepanitiaannya.

Wajahnya ayu khas indonesia, kulit sawo matang, mata sipit tajam,  dan berhidung mungil. Serta rambut hitam mengkilau, tergerai rapi sampai ke pinggang. Membuat muka-ku panas, dan mataku enggan berhenti menatapinya yang sedang menulis.

"Siapa namanya?" tanya Anyelir kepadaku.

"A ... Ubus Ali," jawabku terbata.

"Unik juga ya, kenapa ingin bergabung di UKM MAPALA?" tanyanya lagi, suaranya halus kata-katanya lugas bak penyiar radio.

"Karena ... aku menyukai, dan ingin menjaganya ... maksudku, alam," jawabku terbata, hampir saja keceplosan.

Duhai hati tenang dulu, jangan kampungan, dan begitu menggebu-gebu.

"Baiklah, akan kuingat itu sebagai janji, Ubus Ali," pungkasnya tegas, menatapku tajam dengan mata hitam berbinarnya.
Diubah oleh agungdar2494 21-08-2019 02:30
nana81280bekticahyopurnoanasabila
anasabila dan 20 lainnya memberi reputasi
21
2.8K
59
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.