Seperti yang kita tahu, baru-baru ini, kota Jakarta ditetapkan sebagai kota dengan polusi udara terparah di dunia. Kabar ini pun membuat geger, hingga masyarakat pun kini berlomba-lomba memberikan solusi atas fenomena polusi udara ini. Seharusnya, nggak cuma polusi udara aja yang jadi perhatian kita, gan. Jenis polusi lain yang sering terjadi di kota besar, yaitu polusi suara, juga nggak kalah bahayanya bagi kesehatan kita.

Apa itu polusi suara?


Polusi suara diartikan sebagai suara yang mengganggu dan tidak diinginkan yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Menurut pendiri Quiet Mark, produk penguji tingkat kebisingan di Inggris, suara adalah polutan yang nggak terlihat, yang dapat mempengaruhi pernapasan, gelombang otak, dan kenyamanan.
Suara bising lalu lintas, suara mesin, musik yang keras, gonggongan anjing, bahkan suara aktivitas orang-orang di sekeliling kita dapat menjadi penyumbang polusi suara.  Hidup kita memang dikelilingi oleh suara, dan memang sebagian besar suara itu nggak berbahaya. Tapi, nggak bisa dipungkiri, suara, terutama yang nggak kita inginkan, memang bisa berpengaruh terhadap kesehatan kita.

Berapa desibel yang tergolong polusi suara?



Dikutip dari HealthLink, suara diatas 85 desibel adalah suara yang berbahaya, tergantung seberapa lama dan sering paparannya pada telinga kita.  Sementara itu, paparan suara di atas 120 desibel dalam waktu singkat sekalipun sudah dapat memberikan dampak buruk.

Sebagai gambaran, suara bisikan memiliki 30 dB, suara percakapan normal 60dB, suara lalu lintas sekitar 80-89 dB, suara dengkuran 95dB, kereta api yang lewat 100 dB, dan sirine ambulans bisa mencapai 140 dB.
Telinga kita bisa terpapar suara-suara tadi, bahkan ketika kita tidur, gan. Telinga manusia sangat sensitif dan nggak pernah istirahat. Jadi, walaupun kita nggak sadar, saat tidur telinga kita tetap menangkap suara dan kemudian mengirimkannya ke otak untuk diinterpretasi.

Apa bahayanya bagi kesehatan?



Polusi suara tentunya berbahaya bagi kesehatan telinga kita. Terlalu sering terpapar polusi suara dapat menyebabkan penurunan kemampuan pendengaran, serta menyebabkan telinga berdenging.

Nggak hanya berdampak bagi pendengaran, gan,  Menurut World Health Organization (WHO), polusi suara yang nggak diinginkan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan peningkatan detak jantung yang berujung pada resiko penyakit jantung. Suara-suara ini juga dapat dikaitkan dengan peningkatan hormon stress dalam tubuh. Paparan suara bising yang mengganggu juga bisa mengurangi daya ingat, kreativitas, serta mengurangi kemampuan kognitif dan psikomotorik seseorang.

Polusi suara dapat dihindari dengan memakai penutup telinga saat tidur atau saat dalam keadaan bising, menutup rapat pintu dan jendela, serta mengecilkan volume lagu saat sedang memakai headphone.
 

Sumber : 1 , 2, 3