• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Perlunya Belajar Dari Kesalahan dan Memiliki Budaya Malu, Apa Pendapatmu?

Ikrom.lestariAvatar border
TS
Ikrom.lestari
Perlunya Belajar Dari Kesalahan dan Memiliki Budaya Malu, Apa Pendapatmu?
Ilustrasi gambar google.com

"Welcome back to my thread"

Selamat siang Agan and sista kaskuser tercinta yang pastinya selalu kece 😎😎. Setelah sekian waktu tidak menulis dan berinteraksi dengan teman-teman kaskuser rasanya ada sesuatu yang hilang.

:nulisah :nulisah :nulisah





Alhamdulillah...! Akhirnya bisa kembali menyapa Agan and sista kaskuser yang sudah lama tidak bersua karena kesibukan di dunia nyata. Meskipun pada thread kali ini hanya ulasan kisah dari pengalaman awal saya mengenal kaskus, semoga ada sedikit pelajaran di dalamnya.

Kejadian ini bermula saat salah satu thread saya tergembok sehingga saya jadi berfikir lebih dan mulai berhati-hati sebelum memposting sebuah thread. Sekali atau dua kali salah seharusnya masih wajar, karena tak ada manusia yang terlahir sempurna.

Akan tetapi jika sudah salah tapi tetap melakukannya lagi dan lagi itu namanya bebel, bandel alias susah dikasih tahu. Jika sudah begini harus ekstra sabar menasehatinya, jangan sampai tersulut emosi. Berdoa saja semoga orang model begini mendapat hidayah.

Spoiler for berfikir:

Terlahir sebagai manusia sejatinya kita dibekali dengan otak untuk berfikir. Dan ajaibnya otak manusia memiliki kapasitas memory yang super duper fantastis meskipun ukurannya hanya separuh dari buah kelapa.

Namun, terkadang kebanyakan orang tidak serta merta menggunakan otaknya dengan baik. Entah karena mereka malas berfikir atau memang tidak tahu cara menggunakan otaknya untuk berfikir.

Belajar dari sebuah kesalahan sebenarnya sangat bagus untuk dilakukan, namun terkadang seseorang justru enggan untuk melakukannya. Jangan meremehkan kesalahan walaupun sekecil apapun. Terkadang kerikil yang dianggap kecil dan jarang terlihat justru akan jadi penghalang dibanding batu besar yang sudah jelas terlihat.

Quote:


Sudahkah kita memiliki budaya malu saat berbuat salah/dosa?

Pertanyaan diatas mungkin sangat mudah diucapkan, namun akan sangat sulit untuk direalisasikan. Seandainya saja setiap orang memiliki budaya malu bukan malah budaya malu-maluin.

Tentunya setiap orang akan berfikir lagi saat akan melakukan perbuatan tidak terpuji dan berpura-pura tidak bersalah. Namun akan mencegah perbuatan salah, dan akan berani mengakui dan menghentikan kesalahannya.

Namun, seiring berkembangnya tekhnologi dan pesatnya kemajuan zaman, tradisi dari leluhur entah itu berupa petuah atau larangan seolah perlahan-lahan luntur dan kemudian menghilang ditelan zaman.

Jika sudah begini, maka sikap-sikap terpuji yang melekat pada budaya ketimuran, seperti: ramah-tamah, sopan-santun, saling perduli terhadap sesama, toleransi, menghargai satu sama lain dan masih banyak lagi yang lainakan turut menghilang ditelan zaman.

Spoiler for toleransi:


Miris sekali mendengarnya!!

emoticon-Cape d...emoticon-Cape d... emoticon-Cape d...

Quote:


Sekian dulu cuap-cuapnya, semoga ada sedikit manfaat dari apa yang sudah saya sampaikan diatas.

"See you next thread!!"





yukinura
abellacitra
delia.adel
delia.adel dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThreadβ€’81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Β© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.