Ngomongin di mana menariknya Indonesia dan apa yang membuat gw bangga dengan Indonesia itu sulit. Serius, sulit banget! Lho kenapa? Karena saking banyaknya hal menarik dan membuat bangga lahir di tanah Indonesia. Tapi jika harus menuliskan alasan kenapa gw bangga negara ini, akan coba gw rangkum beberapa hal, mengapa lu semua yang lahir di Indonesia, bukan hanya harus bangga, tapi juga bersyukur dilahirkan di sini.



Pertama, masyarakatnya ramah-ramah. Modal senyum saja lu akan punya teman baru di Indonesia. Ini serius, coba saja lu datang ke tempat baru, berikan senyum, salam, dan sapa. Gw yakin lu akan mendapat respon yang baik. Lu kesulitan di tempat yang "asing" di negeri ini, asal lu nanya baik-baik pasti akan mendapatkan bantuan. Gw sudah membuktikannya kok. Hampir di semua tempat di negeri ini, masyarakatnya ramah-ramah.

Gw rasa, ini adalah sesuatu yang membanggakan dari negeri ini. Kita ini bangsa yang memang siap bersahabat dengan siapapun asal tahu adab dan adat. Apakah di negara lain seperti itu? Gw harus mengatakan tidak. Dalam artian tidak seramah di Indonesia. Harapan gw sih, yang seperti ini tetap dilestarikan.



Kedua, Indonesia itu negeri paling bahagia. Jika lu pandai bersyukur, harusnya tidak ada alasan buat lu bersedih lahir dan hidup di Indonesia. Lu ga akan mendapat kesusahan karena faktor alam yang berlangsung musiman. Coba lu hidup di eropa, dan lu ga punya cukup uang untuk beli pemanas ruangan saat musim dingin. Jadi apa lu? Daging beku? Di sini? Lu tidur di bawah langit aja, maksimal masuk angin. Kalau sudah terbiasa, lu ga akan sakit malah.

Lu ga punya duit buat makan, kehabisan uang karena belum gajian. Warteg dan angkringan siap menampung kesusahan lu, kasbon gan! Coba lu di eropa, mau kasbon di mana? Angkringan Makde? atau kasbon di resto? Ga bisa boss! Ngarep bantuan sosial? Harga diri di mana? Hehhe.. Contoh lagi, lu pengen motor. Coba di eropa, betapa ribetnya proses untuk punya motor. Di Indonesia? Modal KTP saja motor diantar ke rumah!



Kebanyakan motor bikin macet boss! Halah, semua kan bisa disiasati. Manfaat dan kesenangan yang lu dapat dari motor, jauh lebih besar dari omelan lu saat macet. Coba kalau lu hidup model di negara maju, gw yakin lu akan bosan. Karena monoton, itu lagi itu lagi. Tapi kalau kita terbiasa hidup di jalanan, kita akan lihat kehidupan yang wow.

Mulai dari yang mengharukan, misal kita melihat perjuangan saudara kita yang (maaf) difabel berjuang keras mencari rezeki halal. kisah haru (halah!) orang pacaran yang bisa tiba-tiba berantem di jalanan sampai nagis-nangisan. Sampai kisah lucu pengendari menghindari cegatan dari pak polisi. Akui saja, hal itu bisa bikin sisi kemanusian lu tersentuh kan? Bisa lu dapatkan kalau hidup lu terlalu datur dengan ketat? Kalau gw jabarin lagi, 20.000 ga akan cukup menulis bahagianya hidup di sini.



Terakhir yang membuat gw bangga kepada Indonesia adalah, kita orang Indonesia mewarisi jiwa patriot dari para leluhur kita. Kita merdeka bukan karena pemberian, kita merdeka karena perjuangan para pendahulu kita. Tidak terhitung berapa kisah heroik dari setiap jengkal negeri ini, bagaimana pejuang dulu melawan penjajah.

Jiwa itulah yang gw yakin masih kita warisi. Boleh saja kita berdebat di dalam negeri soal hal-hal paling remeh sekalipun, tapi saat negara memanggil, gw yakin kita akan bersatu. Ga usah jauh-jauh soal panggilan perang, saat timnas main saja, kalau cuma memenuhi isi stadion itu hal sepele bagi orang Indonesia. Apalagi kok ada gangguan nyata, gw yakin siapapun dia, siap angkat apa saja demi membela Indonesia.

Itulah alasan, mengapa gw yakin, paham apapun yang ingin mengganti dasar negara yang digali oleh para leluhur kita akan mati pada saatnya. Kalau mau coba-coba uji nyali dengan pariotisme Warga Negara Indonesia, ya monggo saja. Tapi kalau hancur dan tersakiti, ya jangan mewek dengan dalih yang aneh-aneh.

Well, masih masih banyak hal lain yang bisa menjadi alasan mengapa gw bangga dengan Indonesia. Namun tiga hal di atas, gw kira bisa lah dikedepankan. Jayalah Indonesia ku. Salam Damai.



Merdeka!


Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini