• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sukses ? Apakah Ditentukan Nilai Sekolah Atau Bakat Dan Skill ? Ini Pendapat Ane

pcjamesAvatar border
TS
pcjames
Sukses ? Apakah Ditentukan Nilai Sekolah Atau Bakat Dan Skill ? Ini Pendapat Ane

Hai agan agan, balik lagi dengan ane PCJAMES. Hari ini ane kembali menulis thread nih. Kali ini ane akan menulis thread dengan topik bahasan yang mirip dengan beberapa thread ane sebelumnya. Tapi kali ini ane akan menulis dengan format opini pribadi ane yang berbentuk narasi, bukan listicle. Yap, sudah cukup lama ane enggak nulis thread berupa opini narasi di KASKUS. Dan kali ini ane akan ber-opini soal hal yang sedang ane alami dan sering kepikiran sama ane akhir akhir ini.





Sebagai seorang siswa, tentunya "nilai" menjadi hal yang sangat penting untuk di raih. Tepatnya nilai yang tinggi. Begitulah kebanyakan mindset anak anak di negara ini soal tujuan sekolah. Yap nilai, bukan ilmu. Padahal sebenarnya, sekolah itu adalah tempat dimana kita mencari ilmu. Lalu kenapa kebanyakan anak masih memprioritaskan nilai ketimbang ilmu ?




Kalau menurut pengamatan pribadi ane, ada beberapa alasan mengapa di pendidikan kita ini kebanyakan orang sangat menomor satukan "nilai". Pertama karena memang orang tua sangat menginginkan anaknya mendapat nilai yang bagus. Hal itu tidak bisa dikatakan salah. Wajar, orang tua sudah banting tulang untuk mencerdaskan anaknya melalui sekolah dan harapan mereka, anak anak dapat meraih nilai terbaik.




Namun, apakah nilai itu benar benar menandakan bahwa sang anak benar benar ber-ilmu dan memiliki pengetahuan luas. Lalu apakah nilai diatas kertas yang didapatkan di sekolah itu merupakan penentu utama kesuksesan ? Untuk konteks pendidikan di negara kita menurut ane pribadi Jelas Tidak Gan. Kenapa ?




Pertama, sedihnya dari pengalaman tepatnya pengamatan ane pribadi selama ane berada di masa sekolah tepatnya SMP dan SMA kebanyakan murid bahkan hampir semua murid memang bisa dan berhasil meraih nilai yang bagus, bahkan masuk 10 Besar di Kelas tapi bukan karena mereka berilmu melainkan karena cara yang kurang "baik" untuk mendapatkan nilai bagus. Maksudnya gimana ? Yap, kasarnya hampir diseluruh pelajaran banyak sekali murid murid yang berlomba untuk mendapatkan nilai bagus bahkan untuk masuk 10 Besar dengan cara curang saat ulangan, bahkan untuk UN dan UKK. Yap, contohnya seperti bekerja sama, mencontek, bahkan mencuri Kunci Jawaban. Dan seiring berjalannya waktu ane SMP sampai SMA hal itu tetap ane temui.




Dari paparan singkat ane diatas mungkin sudah jelas mengapa ane berpendapat bahwa Nilai Bagus yang didapat bukanlah penentu kesuksesan. Ya karena yang didapat bukanlah ilmu melainkan nilai. Dan hasilnya, banyak sekali orang memiliki nilai bagus tapi tak berilmu, dan mungkin hal itu menjadi salah satu faktor tingginya tingkat penangguran di Indonesia, bahkan untuk kalangan sarjana.




Karena menurut ane pribadi, untuk dapat sukses di masa depan atau saat kita dewasa yang lebih diperlukan adalah Skill dan Ilmu bukan nilai pelajaran. Karena, jika kita hanya bermodal nilai bagus semasa sekolah dan kita sudah yakin bahwa kita akan sukses, namun kita tak punya skill dan ilmu yang bisa kita kembangkan, ya artinya kita enggak bisa berbuat apa apa dan gak bisa apa apa. Tentunya perusahaan tempat kita mencari kerja akan mengetes kemampuan kita secara langsung bukan hanya secara nilai terlampir. Karena yang akan diperlukan banyak di dunia kerja adalah kemampuan kita yang sesungguhnya.




Jadi, Kenapa TS membahas dan menulis soal ini. Mmm, jadi gini. Sebagai seorang siswa, dulu pun ane terjebak dengan mindset tersebut. Yap, dulu ane adalah seorang yang sangat mengejar nilai namun dengan jalur yang benar. Yap, sejak awal jujur adalah prinsip utama yang ane pegang. Hal itu terjadi karena menurut ane hal itulah yang sudah langka di negara ini dan tentunya akan sangat berguna untuk hidup kita. Dan semasa SMP, ane yang sangat konsen akan nilai pun memang menuai hasil. Selama SMP ane selalu masuk 5 Besar di Kelas, gak pernah keluar. Dan sebagai siswa jelas ane puas dengan hal itu.



Image For : Nilai Rapor Ane

Namun, orang tua ane sempat menegaskan kepada ane. Mereka berkata, mengejar nilai diatas kertas memang penting, tapi jangan sampai hal itu membuat kamu lupa sama hal lain. Gak ada gunanya jika orang punya nilai bagus tapi gak punya skill atau gak mengembangkan bakat secara praktek. Karena di masa depan yang akan menentukan sukses bukan nilai diatas kertas tapi apa yang bisa kamu lakukan. Yap, orang tua ane memang orang tua yang juga menargetkan nilai bagus untuk ane. Tapi untungnya mereka bukan orang yang 100% menuntut dan menitikberatkan soal itu. Apakah saat itu ane langsung setuju dengan orang tua ane ? Enggak lah.




Ane pun tetep mencoba teguh sama pendirian dan pikiran ane untuk fokus besar terhadap nilai pelajaran yang tentunya tetap jujur. Namun, seiring berjalannya waktu ane pun mulai menyadari hal itu. Ane pun masuk SMA dan disana lah ane mulai sadar. Yap ane mulai sadar ketika ane memang sudah tidak bisa lagi menaklukan kelas (menjadi 5 Besar) karena memang tingkatan pelajarannya lebih rumit serta persaingan yang semakin kotor. Yap, kotor yang berarti yang namanya kecurangan makin menjadi jadi.




Ada saja orang yang selalu alias gak pernah absen untuk mendapat nilai bagus dengan cara curang di setiap ujian. Dan hasilnya, yap ada yang berhasil nembus 10 Besar. Sementara ane gak mau ikut ikutan dan tetap bertahan dengan kejujuran meskipun ane harus puas berada di rank Belasan. Lalu kenapa TS bisa sebut beberapa anak 10 Besar itu "punya nilai tapi gak punya ilmu". Karena di banyak kesempatan ada guru yang sering mencoba menanyakan soal kepada mereka dikelas dan jelas mereka tidak mengerti apa apa.




Maka, sejak saat itu ane pun mulai mempercayai omongan orang tua ane. Mungkin, dengan cara bersih cukup sulit untuk ane kembali menaklukan kelas dari segi nilai. Tetapi ane melakukan hal lain yaitu mengembangkan skill dan bakat. Setiap orang diberi bakat yang berbeda beda dari Tuhan. Kalau ane sendiri memiliki beberapa seperti Kuat Dalam Pelajaran Hafalan (Biologi + Geografi), Bermain Gitar, Berbahasa Inggris, dan yang akan ane bahas "Menulis Artikel". Yap, sejak saat itu skill yang ane kembangkan secara fokus adalah menulis artikel.






Sejak awal 2018 ane mulai rajin menulis artikel dan tentunya KASKUS sangat banyak berperan dalam perjalanan pribadi ane. Ane pun memulai menulis artikel dari seorang pemula dan terus menerus menulis untuk meningkatkan skill. Saat memulai hal tersebut ane tak terlalu banyak memikirkan target uang karena yang terpenting menurut ane adalah konsistensi. Dan bersyukurnya, melalui KASKUS, skill ane sedikit demi sedikit terus berkembang. Kini ane sudah menulis lebih dari 500 Artikel, 242 Hot Threads dan mendapat sekitar 3,1 Juta Pembaca secara Total sejak Maret 2018 di KaskusSelain itu, masih ada beberapa hasil menyenangkan yang ane terima dari skill yang ane kembangkan. Memang, meskipun skill ane ini belum bisa dikatakan berkembang secara sangat besar tapi setidaknya ane sudah berhasil merubah mindset ane dan memulai melakukan hal yang benar untuk masa depan. Karena ane sadar, skill atau kemampuan yang kita miliki akan sangat berguna di masa depan untuk meraih kesuksesan. Sekecil apapun bakat atau skill yang kita miliki, pasti akan berkembang semakin besar jika kita konsisten untuk mengembangkan dan menekuninya. Mungkin kalau kata Gadgetin, Mulai Aja Dulu menjadi kata yang paling pas.




Ada banyak contoh Tokoh Sukses Dunia yang mungkin bisa dibilang kalah soal nilai akademis, bahkan tak memiliki gelar namun bukan karena mereka tidak pintar melainkan karena Kejeniusan mereka dapat mereka manfaatkan di berbagai hal yang lebih baik seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, Steve Jobs, dan Ibu Susi Pudjiastuti. Mereka memang bisa dibilang tak punya gelar resmi, tapi bukan mereka bodoh. Tapi karena mereka Sangat Jenius dan berhasil memanfaatkan kejeniusan mereka untuk mengasah skill dan bakat mereka sehingga kini mereka sangatlah sukses. Berkat ketekunan dalam mengembangkan bakat, bukan fokus dalam "mencari nilai diatas kertas".





Kesimpulannya, yang namanya nilai bagus diatas kertas ataupun rangking gak menjamin kesuksesan kita di masa depan. Karena realitanya, di negara kita masih banyak sekali orang tak ber ilmu namun berhasil mendapat nilai bagus karena kecurangan. Dan hasilnya ? Semua hal yang didapatkan dari kecurangan terutama nilai itu gak akan berguna di masa depan karena skill, kemampuan, dan ilmu yang kita miliki yang akan membantu kita dalam meraih sukses. Kan gak lucu kalau kita melamar dengan melampirkan nilai bagus namun ketika di tes atau di uji soal skill kita, ternyata kita enggak bisa apa apa.

Jadi, pesan ane disini adalah, terutama untuk para reader yang mungkin seusia atau lebih muda dari ane terutama pelajar, mengejar nilai itu bagus, namun kejarlah dengan cara yang benar dan jujur. Karena fungsi utama dari sekolah ialah memberikan ilmu bukan nilai. Karena ilmu dan skill lah yang akan membantu kita di masa depan. Karena, jika fokus kita hanya nilai tinggi, rangking, namun didapatkan dengan cara curang artinya tujuan kita sekolah sia sia karena kita tak mendapat ilmu. Dan tentu saja, jika kita gak punya ilmu apalagi skill karena terlena dengan hasil kecurangan maka siap siap saja akan masa depan yang mungkin akan susah untuk mereka, salah satu contoh konkritnya yaitu tingginya tingkat penganguran dari kalangan sarjana di Indonesia.

Sumber : OPINI + Pengalaman Pribadi + Google Images

Diubah oleh pcjames 15-08-2019 02:45
danQe
ulfsaarr
Doopler
Doopler dan 18 lainnya memberi reputasi
19
7.1K
107
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.