kroco.riAvatar border
TS
kroco.ri
WADUH, Gereja di Papua Minta TNI-Polri Tarik Pasukan dari Nduga, Ada Apa?
Oleh: Ahmad ZR

Indonesiainside.id, Jakarta – Koordinator Gereja Kingmi di Tanah Papua, Kabupaten Jayawijaya, Pdt Esmon Walilo, menilai ada dua akar utama persoalan yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua. Pertama, pada 24 November 2018, masyarakat Papua harus keluar dari wilayah Nduga karena setiap tanggal 1 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Nah, pada tanggal 1 Desember, masih ada beberapa tukang (karyawan PT Istaka Karya) yang bekerja di wilayah tersebut, inilah yang mengakibatkan mereka terkena serangan,” ungkap Esmon di Jakarta, Rabu (14/8).

Masalah kedua, kata dia, siapa pun orangnya, baik dari LSM, pendeta, ataupun tim kemanusiaan, dilarang mengambil gambar ketika OPM keluar dari hutan. Jika mereka tahu, akan terjadi masalah besar.

Pascaperistiwa pembantaian karyawan PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018, Esmon mengatakan, sejumlah personel gabungan dari TNI-Polri ditempatkan di sekitar Nduga di mana jumlahnya hampir seribu lebih. Angka tersebut termasuk pasukan organik dan nonorganik.

“Ketika kami di Kodim, mereka mengatakan tidak melakukan kejahatan. Kalau tidak melakukan kejahatan, kenapa harus ada orang yang keluar dari wilayah Nduga?” katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut juga diakui oleh Dinas Sosial Provinsi Papua yang menduga ada sekitar 8.000 korban pengungsi yang tersebar di Kabupaten Puncak, Jayawijaya, dan Lanijaya. Mereka bahkan mengaku sulit untuk melakukan pendataan terhadap para pengungsi itu.




TroLLepaS
tien212700
tien212700 dan TroLLepaS memberi reputasi
0
1.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.