Obet9718
TS
Obet9718
Heboh Enzo Radikal? Mending Nyimak Pernyataan BIN, TNI dan Institusi Terkait Lainnya
(Sumber)

Di era serba-serbi arus informasi yang serba melesat bak jet tempur melintasi peperangan ini, banyak kabar yang  membuat sesuatu meledak seketika. Ya, hal-hal yang memicu ledakan reaksi, ledakan emosional, dan ledakan permusuhan yang tak terbendung karena kebencian. Betapa banyak sekali kosakata sensitif yang beredar di media online dan media sosial.

Masyarakat yang setiap hari mengonsumsi informasi pun kesulitan memfilter kabar yang beredar. Tentunya kabar yang berkaitan tentang politik, ekonomi, keamanan dan ketahanan negara, terlebih hal yag berkaitan dengan ideologi. Berbagai reaksi pun memenuhi ruang publik dunia maya, sampai menjadi trending topic, hot topic, popular news dan most viewers.

Ketika menyangkut aspek ideologis inilah informasi dipenuhi berbagai reaksi penuh kepentingan, sentiment negative dan bahkan stereotip politis. Kosakata yang sering jadi perbincangan panas beberapa tahun akhir-akhir ini adalah Radikalisme, Ekstrimisme, Wahabisme, Komunisme, Marxisme, Leninisme, Liberalisme, khilafah dan zionisme.

Pembahasan diatas sangat mudah memicu perhatian publik, bahkan membuat ricuh kestabilan nasional apabila berbenturan dengan Pancasila yang menjadi landasan pemersatu bangsa Indonesia. Reaksi masyarakat pun bermacam-macam dan terpecah persepsi, dari mudah megecam, mengancam, menuduh dan mempertanyakan nasionalisme. Dalam konteks ini banyak sekali penyebabnya sehingga masyarakat memiliki respon reaktif, mudah kebakaran jenggot, kehilangan obyektifitas, fanatis sempit, mudah menghakimi, mudah memberikan label, provokatif dan rentan pecah belah.

Reaksi-reaksi yang bikin gaduh ini sangatlah butuh respon langsung pihak pemangku jabatan yang berkaitan dan bisa menjadi rujukan kebenaran informasi hingga meluruskan dengan berbagai penjelasan klarifikasi.

Dalam menjaga kemurnian Pancasila tentulah kewajiban bersama, namun masyarakat harus ingat bahwa ada pihak terkait langsung yang berperan khusus menangani pada keahlian bidangnya sesuai amanat konstitusi. Seperti halnya yangberperan penting dalam institusi pemerintahan yaitu dari pernyataan kemenkominfo, Kepolisian, Tentar Nasional Indonesia (TNI), Kementerian Pertahanan, Badan Inteljen Negara (BIN), Staff Khusus Kepresidenan atau lembaga negara lainnya.

(Sumber)
Salah satu contoh yang masih jadi perbincangan yang mulanya seolah sederhana dan kini menjalar menjadi persoalan ideologis, yaitu tentang Seorang Taruna Akademi Militer (Akmil) keturunan Perancis, Enzo Zenz Allie.

Sempat mencuat viral video wawancara Panglima TNI dengan Enzo Allie saat pantukhir calon Taruna Akmil, disitu Enzo menunjukkan kelebihan menguasai 4 bahasa, Inggris, Perancis, Jerman dan Indonesia. Saat video viral tersebut beredar, pada awalnya membanggakan banyak pihak dan masyarakat. Namun setelah berselang sehari sesudah viral, beredar beberapa kabar latar belakang dan foto profil media sosial Enzo, maka gaduh lah jagat nasional. Mencuat tuduhan terpapar radikalisme, entah dari mana dan siapa yang memulai kegaduhan ini.

Terkait Enzo yang sudah lulus dalam 9 tes seleksi Akmil, reaksi pernyataan dari berbagai pihak pun beragam, ada menuduh TNI dengan statmen kecolongan maupun kesusupan dan lain-lain. Agar lebih obyektif dan proaktif, lebih baik kita simak berbagai pernyataan dari pihak-pihak institusi negara yang lebih terpercaya dan terkait langsung dalam bidangnya. Yuk, mending nyimak pernyataan yang dikumpulkan dari berbagai sumber media berikut ini:

4 pernyataan dari Badan Intelijen Negara (BIN) tentang Enzo Allie

Spoiler for 4 Pernyataan BIN tentang Enzo:


 
Moeldoko Tak Setuju TNI disebut Kecolongan Soal Enzo Allie

Spoiler for Moeldoko tak Setuju TNI disebut Kecolongan:


 
Menhan Mempercayakan TNI Dalami Kasus Enzo

Spoiler for Menhan percayakan pada TNI:


 
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Kita Tak Boleh Berpretensi

Spoiler for KSAD Kita Tak Boleh Berpretensi:


Kapuspen TNI, Kami Memiliki Sistem Seleksi Mental Ideologi


Spoiler for Kapuspen TNI memiliki Sistem Seleksi Mental Ideologi:


Dari pernyataan-pernyataan diatas menjelaskan bahwa mereka yang menjadi pihak terkait langsung dengan keahlian dibidangnya pun tidak langsung gegabah dan enggan reaksioner merespon yang beredar di media sosial. Mereka berharap masyarakat obyektif dan tidak mudah menghakimi tanpa fakta ataupun tanpa keahlian dalam menelusurinya.

Jangan mudah klaim sesuatu dengan diidentikkan sama ideologi dan menyulut kegaduhan antar institusi atau masyarakat. Percayakan pada ahlinya baik dalam hal rekruitmen, identifikasi, investigasi data dan fakta hingga verifikasi yang valid atas indikator yang sudah teruji selama ini. Semua pihak juga perlu memiliki mental yang siap menghormati keputusan TNI terkait Enzo.
emoticon-Rate 5 Staremoticon-Cendol Ganemoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh Obet9718 12-08-2019 14:39
martindvidmanutdloyalisttien212700
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
7.5K
81
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.