• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mau Berkurban Tapi Gaji Belum 8 Juta? Ini Kisah Nyata dari ‘Rejeki Kurban’

abbecedeAvatar border
TS
abbecede
Mau Berkurban Tapi Gaji Belum 8 Juta? Ini Kisah Nyata dari ‘Rejeki Kurban’
Belakangan ini, warganet banyak membicarakan tentang curhatan seseorang di Instagram yang menolak digaji 8 juta hanya karena dia adalah lulusan kampus negeri ternama, Universitas Indonesia. Mulai dari karyawan reremahan rengginang kayak gue, sampai youtuber sekelas Raditya Dika yang juga alumni UI ramai-ramai membahas topik ini.

Seperti sebuah mata uang logam, tentu saja curhatan ini menuai pro dan kontra. Ada yang membela netizen itu, ada juga yang mencibir. Terlepas dari itu semua, membaca berita-berita dan komentar yang muncul, jujur aja ya, malah membuat jiwa missqueen-ku bergetar hebat. Apa kabar gue yang gaji awalnya cuma 2 jutaan sekitar 6 tahun lalu?


Ngomong-ngomong soal gaji 8 juta dan berkurban, sebenernya itu ada kaitannya loh. Dengan pendapatan per bulan segitu, berarti kita termasuk orang yang mampu untuk melaksanakan kurban. Kalau nggak kurban? Wallahualam. Lah terus, kalo gaji gue masih pas-pasan? Ya, jangan takut buat berkurban. Karena gue yakin, pasti ada yang namanya ‘rejeki kurban’.

Contohnya, 7 bocah viral di bogor yang menabung selama setahun cuma untuk berkurban. Dengan niat yang mulia, mereka akhirnya bisa kok beli satu ekor sapi untuk Idul Adha 1440 H ini. Terus, pedagang hewan kurban di Jalan Sabeni Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sering kedatangan pembeli dari mereka yang berprofesi sebagai pemulung. Malah nggak jarang, para pemulung ini membeli hewan kurban dengan uang recehan.


Dokumentasi: Merdeka.com

Ada pernyataan terbaik dari salah satu pemulung ketika mereka ditanya kenapa ingin berkurban. Jawabannya, “saya malu setiap tahun mengantre daging kurban”. Gue pun merasa malu setelah mendengar jawaban pemulung bernama Yati yang tinggal di sekitar Tebet tersebut. Bayangin loh, tiga tahun dia berkorban dengan menabung, demi bisa melaksanakan ibadah kurban.

Jadi, beneran ada kan ‘rejeki kurban’ itu? Tapi sekali lagi gue percaya, apapun yang dilakukan dengan niat yang mulia, pasti ada aja jalannya. Cara gampangnya cuma satu: menabung. Ya nggak sih?

‘Rejeki kurban’ ternyata nggak cuma buat orang yang berkurban. Mereka yang menerima daging kurban saat Idul Adha bisa dibilang juga merasakan rejekinya. Salah satunya Pak Uba dan istri, yang tinggal di pelosok Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dengan jujur mereka berkata, kalau kedua pasangan ini bisa makan daging hanya setahun sekali saat ada yang memberi daging kurban. Masya Allah, mbrebes air mata ini.



Bahkan, ternyata jangkauan ‘rejeki kurban’ lebih luas lagi. Peternak lokal yang menyediakan hewan ternak seperti kambing, domba, dan sapi pun juga ikut merasakan rejeki dari ibadah yang dilakukan setahun sekali ini. Contohnya Pak Osin, peternak di Paguyububan Ternak Al-Awwaliyah Garut yang mendapat bantuan pendampingan dari Program Pemberdayaan KTN (Kampung Ternak Nusantara) Dompet Dhuafa.

“Awalnya kami diberi bibit hewan domba sebanyak 3 induk dari KTN. Sekarang bertambah dan berkembang hingga hingga 50 ekor. Alhamdulillah, dengan bantuan ini dan berkembang hingga sekarang, kami para peternak jadi bisa membiayai sekolah anak, membeli motor, renovasi rumah, bahkan cukup untuk membeli tanah untuk membuat kandang ternak.” Cerita Pak Osin.


Sumber: Instagram dompet_dhuafa

Pak Osin menambahkan dengan adanya pemberdayaan dan pendampingan yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa, mereka jadi lebih bertanggung jawab kepada kelompok ternak dan asset yang mereka miliki. Tidak seperti sebelumnya yang berternak hanya sampingan dan ada kalanya mereka menganggur. Bener-bener kerasa ya ‘rejeki kurban’ ini. Gak cuma buat si pekurban, si penerima dan si penyedia hewan kurban juga merasakan rejekinya.

Ibadah kurban yang dianjurkan Allah SWT ini ternyata tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang banyak. Nah, kalau ‘rejeki kurban’ Agan dan Sista ingin membahagiakan lebih banyak orang lagi, Gansis bisa ikuti program THK alias Tebar Hewan Kurban yang diberikan oleh Dompet Dhuafa.


Melalui Dompet Dhuafa, Gansis dibantu untuk membeli hewan dari peternak lokal binaan mereka dan kemudian disalurkan ke daerah-daerah miskin, tertinggal, dan pedalaman yang belum pernah menikmati daging hewan kurban. Termasuk ke wilayah bencana atau rentan konflik. Negara-negara seperti Kamboja, Filipina, Bangladesh, Timor Leste hingga Palestina, juga ikut merasakan nikmatnya daging kurban dari Indonesia.

Jadi mau mikir apa lagi?
Jangan takut berkurban ya Gansis, karena pasti ada rejekinya!

Diubah oleh abbecede 30-07-2019 04:47
trifatoyah
enam.kehendak
sevenfiveseven
sevenfiveseven dan 9 lainnya memberi reputasi
10
10.9K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.