tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
Mengambil Jalan Tengah Antara Sikap Idealis dan Realistis
Idealis dan realistis dua hal yang berbeda namun saling berkaitan serta melengkapi satu sama lain. Sifat setiap orang tidaklah selalu sama dan yang pasti ada yang lebih bersikap idealis dan ada juga yang lebih bersikap realistis, semua itu kembali ke orangnya masing-masing. Namun pada umumnya di usia-usia remaja seringnya bersikap idealis dengan berbagai rencana yang ada dan bahkan saat usia remaja tak jarang mencoba mengukir banyak mimpi akan tetapi saat berada di usia dewasa semua itu berubah seiring banyaknya pengalaman yang di dapat dan seringkali berpikir realistis dalam menghadapi kehidupan yang dijalani.

Credit : liputan6.com

Idealis dan juga realistis seringkali menyertai kita, antara menerima kenyataan dan ambisi menembus batas yang ada seringkali berkecamuk dalam pikiran setiap orang. Dengan akal pikiran nya setiap orang ingin berusaha menjadi yang terbaik dalam kehidupan dengan berbagai rencana yang dibuatnya meskipun terkadang terbentur dengan realita kehidupan yang ada yang seringkali menjadi hambatan untuknya bisa menggapai keberhasilan. Tak sedikit rencana yang dibuat hanya menjadi rencana belaka karena seringkali susah untuk bisa direalisasikan menjadi sebuah kenyataan dalam hidup.

Tidak terlalu idealis dan juga tidak terlalu realistis, untuk itulah setiap orang harus bisa mengambil jalan tengah dalam menyikapinya. Sikap berlebih-lebihan tidaklah baik entah itu terlalu idealis ataupun terlalu realistis. Kita memang mudah dalam membuat rencana dan seringkali berambisi untuk merealisasikannya, akan tetapi pertimbangkan bila rencana yang dibuat terlalu idealis dan sulit untuk di realisasikan, hal ini karena segala sesuatu yang bersifat rencana butuh sebuah media atau perantara untuk bisa merealisasikannya menjadi nyata. Dalam hal apapun tentunya jangan terlalu idealis, seperti halnya pemimpin organisasi atau perusahaan tentunya dalam membuat kebijakan janganlah sembarang dan terlalu idealis, hal ini karena tak sedikit bawahan yang sulit mencerna kebijakan atau rencana yang dibuat yang ujungnya menyusahkan bawahannya sendiri. Untuk itulah rencana yang sifatnya terlalu idealis baiknya hindari dan imbangi dengan realita yang ada.

Begitu juga dengan sikap terlalu realistis baiknya harus dihindari karena hal itu belum tentu baik untuk diri kita. Sebagai contoh jika bersikap realistis menikah itu selalu menghabiskan biaya yang besar karena umumnya menikah selalu membutuhkan biaya besar, akan tetapi bagi orang yang berpikir sedikit idealis tentunya menikah tak selalu dengan menghabiskan uang banyak dan tak sedikit orang yang menikah tidak menghabiskan uang yang banyak untuk pernikahan. Untuk itulah bersikap terlalu realistis pun tidaklah baik untuk siapapun.

Credit : binakarir.com

Baik pikiran idealis maupun realistis sebaiknya dimiliki oleh setiap orang, akan tetapi jangan terlalu condong pada salah satunya. Ambillah jalan tengah agar kita tidak terlalu idealis namun juga tidak terlalu realistis. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya. emoticon-Big Grin

Sumber : Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images
anasabila
4iinch
ai.idrz
ai.idrz dan 25 lainnya memberi reputasi
26
7K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.