TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Guru ngaji sudah sepantasnya memiliki akhlak yang baik. Sehingga bisa menjadi panutan para santri agar menjadi orang berguna dan berilmu.
Tetapi oknum guru ngaji di Kebumen ini justru menunjukkan perilaku sebaliknya. Ia malah melakukan perbuatan tak pantas kepada tetangga yang masih balita.

Guru ngaji dengan inisial MS (65) warga Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, tega mencabuli tetangganya, sebut saja Mawar (5).
Agar mau menuruti kehendak tersangka, oknum ustaz itu memberikan jajan dan meminjamkan handphone kepada sang anak.

Perbuatan keji itu dilakukan di rumah tersangka di Kecamatan Rowokele.
Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kapolsek Rowokele AKP Tamzil saat konferensi pers di Mapolres Kebumen, mengatakan, tersangka melakukan perbuatannya pada Jumat, 26 Juli 2019 sekira pukul 11.00 Wib silam.

Aksi bejat tersangka terbongkar setelah korban menceritakan peristiwa yang dialaminya ke orang tua.

"Modusnya memberikan jajan kue lapis dan meminjamkan Handphone untuk mainan" jelas AKP Tamzil Kamis (08/08) siang.

AKP Tamzil melanjutkan, tersangka ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Rowokele pada Minggu (28/7) sekira pukul 20.00 Wib di Rowokele.
Kepada penyidik, tersangka telah mengakui perbuatannya.

Ironisnya, aksinya itu telah dilakukan sebanyak 5 kali kepada korban yang sama.
Tersangka dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun 2016, tentang Perubahan Kedua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang, dan diancam 5 sampai 15 tahun penjara.

Tersangka, di lingkungan rumahnya ternyata dikenal berkepribadian baik.
Keterangan tersangka, ia melakukan aksi bejatnya itu karena istrinya tidak melayaninya dengan baik.

Tersangka mengaku telah lama pisah ranjang dengan sang istri.
AKP Tamzil mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama para orang tua untuk tetap mengawasi anaknya saat bermain.

sumur