ceuhetty
TS
ceuhetty
Menulislah dengan Hati, Bukan dengan Obsesi!
pict.

Penulis dengan pembaca adalah satu paket yang saling ketergantungan dan mustahil dipisahkan. Ibarat aku dengan kamu, tidak dengan iya atau malam dengan siang, memang ditakdirkan untuk saling melengkapi.

Sejak dulu saya sangat mengagumi penulis. Menurut saya penulis itu sangat keren, bisa membuat imajinasi seseorang berkeliaran sesuai kehendak tulisannya tanpa harus melihat apalagi melakukannya secara langsung.

Sangat mengagumkan, penulis mampu menjabarkan sesuatu dengan banyak diksi, seperti tidak memiliki batas. Berkat tulisan dunia bisa dijelajahi sekali pun raga terpasung.

Seiring dengan kemutakhiran teknologi, kini semakin berjamur penulis di sosial media. Begitu pula saya, menulis kini sudah menjadi candu. Ibarat pepatah tiada hari tanpa menulis meski pun hanya sekadar menulis status.

Spoiler for Menulis :


Sejatinya semua orang memang berpotensi menjadi penulis, bahkan sedari kecil pun kita sudah terbiasa menulis bukan?

Asal nulis saja memang perkara biasa yang menjadi luar biasa adalah tulisan yang mampu menginspirasi banyak orang. Apalagi jika bisa memberi dampak positif pada pembacanya.

Sungguh pun demikian, tidak berarti menjadi penulis tidak berpotensi memiliki kesalahan. Justru belakangan ini banyak sekali penulis-penulis yang tidak bertanggung jawab.

Senang menyebarkan berita bohong alias hoaks demi sekadar mengejar popularitas atau demi menggendutkan pundi-pundi rupiah.

Penyebar berita hoaks tak ada bedanya dengan tukang fitnah. Sama-sama merugikan banyak orang. Mencederai yang difitnah dan mendustai khalayak. Mereka berperilaku seolah tulisannya tidak akan dimintai pertanggungjawaban.

Jika lisan lebih tajam daripada pedang, maka hal yang sama pun berlaku pada tulisan. Berkat kecanggihan teknologi, kini tulisan bahkan lebih cepat dari kilat dalam menyampaikan berita.

Oleh sebab itu para penulis hendaklah berlaku bijak dalam menggerakkan jemarinya ketika menguntai kata. Kalau kata saya mah, menulislah dengan hati bukan dengan obsesi.

Sebab jika menulis dengan hati niscaya akan menemukan kepuasan tersendiri. Beda dengan menulis karena terobsesi pengen terkenal misalnya, hati akan merasa tidak tentram bahkan cenderung tertekan.

Spoiler for Buku:


Menulis itu untuk menyampaikan inspirasi dan aspirasi. Maka hendaknya menjadi penulis yang memiliki jati diri. Menjadi diri sendiri, menulis sesuai dengan kata hati. Apa gunanya kepopuleran jika harus mendustai hati.

Bagi saya menulis adalah sebuah kesenangan, akan lebih menyenangkan lagi jika tulisan-tulisan saya bisa menularkan kesenangan tersebut pada pembaca.

Nah, setelah baca thread ini semoga Gansist semua menjadi senang yaa ....
Jangan bosan juga baca thread saya yang lainnya. Jika dirasa perlu silahkan share, subscribe, and follow me.

Selamat menikmati hari Gansist! dan jangan lupa bahagia. See you ....



















Sumber : Opini pribadi
Pict. : Pinterest
Diubah oleh ceuhetty 31-07-2019 21:41
aapuuswiitdebbyembunsuci
embunsuci dan 41 lainnya memberi reputasi
42
9.5K
244
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.