KK Han GrijzenhoutVeteran Tentara Belanda
Source: Marjolein van Pagee

Tanggal 17 Agustus selalu diperingati sebagai hari proklmasi kemerdekaan Indonesia. Tentu jelas hari tersebut sangat penting sehingga tidak akan dilupakan sejarahnya. Pasti Agan dan Sista sudah tahu bukan mengenai sejarah tersebut? Ya, terbebasnya bangsa Indonesia dari penjajahan , bebas dari terkekangnya atas kekuasaan yang semena-mena dari para penjajah sehingga mempunyai kesempatan untuk menjunjung tinggi kesejahteraan dan martabat negerinya. 

Kisah tragis pun tidak akan luput dari perjuangan para pahlawan demi kemerdekaan negerinya. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus berterimakasih serta bersyukur atas perjuangan dan jasa-jasanya.

Tentunya masih banyak kisah haru pilu yang terjadi ketika Indonesia dijajah dan yang lebih jelasnya mereka mengerahkan segala tenaga, harta, nyawa dan raga untuk mengusir para penjajah.

Veteran tentara Makassar (Abdul Khalik) saat menghadiri upacara
Source: AFP Photo

Gambar diatas merupakan seorang veteran di Makassar saat menghadiri upacara untuk menghormati para korban Kapten Angkatan Darat Belanda Raymond Westerling yang memimpin pasukan di Sulawesi pada perang 1940an. Terlihat sangat jelas bahwa beliau menangis pilu. Dapat disimpulkan bahwa beliau masih mengingat jelas kejadian yang hampir 70 tahun lalu. Dan menurut saya secara tersirat peristiwa tersebut menimbulkan trauma tersendiri bukan? Seperti hal nya membuka luka yang telah lama terpendam.

Mendengar penjajah Indonesia mungkin bagi orang Indonesia dapat digambarkan sebagai tokoh antagonis. Ya karena, pada cerita sejarah mereka tidak segan-segan melakukan hal yang tidak lazim seperti tanam paksa dan kerja rodi (kerja tanpa upah) yang mengakibatkan banyak rakyat Indonesia yang menderita.

Source: Youtube.com

Namun, hal tersebut berbeda dengan Han Grijzenhout yang merupakan veteran perang pada masa mudanya dan seorang kadet militer yang turut menjajah negara Indonesia yang mengklaim bahwa dirinya menyesali telah melakukan penjajahan di Indonesia. Karena, dari sekian ribu tentara Belanda tidak semuanya sepakat menyanggupi tindakan pemerintahannya untuk melakukan penjajahan. Hal tersebut dapat Agan dan Sista lihat pada video berikut ini.

Pada awal pemutaran video tersebut, dapat Anda lihat bahwa ternyata Han juga menghafal lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. Di video tersebut, Han juga menjelaskan beberapa kronologi kejadian saat dia harus bertempur dengan rakyat Indonesia. Bahkan, Han juga mendapat teguran karena tidak ingin melakukannya. Tampak raut kesedihan atas kesalahan yang dilakukannya pada saat itu.

Dalam video tersebut Han bertutur kata “Tak seharusnya kami melakukan itu (terus berperang), terserah bila aku masuk penjara. Seharusnya aku tak ikut serta (menjajah).”
Han juga menjelaskan bahwa sebenarnya Belanda sudah tidak ada hubungan apa apa kembali dengan Indonesia semenjak rekapitulasi Jepang. Namun, dia menceritakan bahwa Belanda menginginkan Indonesia di bawah kaki atau hal lainnya yaitu menjadi budak.