Maraknya pembangunan yang menggunakan baja dan beton menjadi salah satu sumber penghasil karbon di atmosfer. Hal ini diperparah dengan dibangunnya gedung-gedung besar yang komposisinya menggunakan baja dan beton. Hal ini tanpa disadari justru menjadi salah satu aktivitas penghasil karbon terbesar karena dari baja dan beton ini diproduksi sendiri menghasilkan jutaan emisi karbon tiap harinya.

Apakah alam kita masih dapat menampung karbon-karbon yang bertebaran ini? Ya tentunya masih, namun dalam waktu dekat bila kegiatan ini masih terus dilakukan maka adakalanya atmosfer di bumi ini masuk kedalam fase stasioner dimana atmosfer sudah tidak mampu lagi memurnikan dirinya kembali dan lapisan ozon semakin berlubang.

Nah fenomena tersebut rupanya sangat diperhatikan oleh arsitek-arsitek di Australia. pada tahun ini mereka akhirnya memutuskan untuk mencoba konsep baru yang mana bisa mengurangi karbon hasil pembangunan gedung dengan menciptakan gedung yang tidak menggunakan beton ataupun baja yakni gedung dengan kayu. Terlihat aneh bukan? Tapi faktanya gedung ini sudah dibangun dan sukses menjadi gedung perkantoran berbahan dasar kayu pertama di dunia. Sebut saja nama gedung ini 25 King, gedung 25 King dibangun dengan dasar peduli lingkungan dan melestarikan alam. Gedung ini juga merupakan gedung kayu tertinggi di dunia (45 m).

Yups gedung ini dibangun dengan rangka kayu sehingga bisa meminimalisir penggunaan kerangka baja. Kayu juga membutuhkan sedikit semen untuk menempelkannya sehingga terciptanya emisi karbon semakin ditekan. Secara khusus, bangunan ini menggunakan kayu laminasi-silang, sejenis kayu lapis yang dibuat menggunakan perekat canggih dengan kekuatan struktural yang sebanding dengan baja.

Kekuatan tersebut memungkinkan desainer dan perusahaan konstruksi mulai merangkul kayu sebagai bahan yang ramah lingkungan untuk konstruksi bangunan besar. Kayu laminasi silang memiliki emisi karbon yang jauh lebih rendah daripada kayu konstruksi tradisional ataupun baja, yang padat sumber daya untuk membuatnya. Atas dasar ini maka ditetapkanlah kayu laminasj silang sebagai sumberdaya terbarukan yang dapat memerangkap karbondioksida.

Bagian interior bangunan ini pun terasa makin stylish karena perpaduan balok kayu yang indah dan penuh estetika membuat kegiatan perkantoran di gedung ini tidak membosankan. Selain itu keuntungan utama kayu sebagai bahan konstruksi adalah ringan — sekitar seperempat berat bangunan beton yang setara ukurannya yang berarti fondasinya bisa lebih kecil, dengan begitu akan dibutuhkan lebih sedikit beton dan juga lebih sedikit waktu untuk menggali dan menuangkan semen. Karena mudahnya membangun bangunan dengan kerangka kayu, tercatat gedung ini hanya perlu waktu 15 bulan untuk membangunnya, waw pencapaian yang luar biasa fantastis mengingat gedung ini tergolong besar. Berikut ini potret-potret interior didalamnya :

Wah indah sekali ya perpaduan kayu ditiap-tiap kerangka bangunan. Kalau begini jadinya gedung makin stylish dan ramah lingkungan — Jadi kekinian gitu kayak model-model cafe yang bertebaran di Indonesia hehe. Ane sih setuju banget dengan implementasi ini! Gimana komentarnya gan?, tulis aja di kolom komentar!