sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Harga Tomat Jatuh,Petani di Bantul Bagikan Tomat Hasil Panennya Secara Gratis
Harga Tomat Jatuh, Petani di Padukuhan Srunggo Bantul Bagikan Tomat Hasil Panennya Secara Gratis

Kamis, 1 Agustus 2019 15:49


Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Sakiman, petani di Srunggo Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul menunjukkan tomat sayur siap panen. Ia menggratiskan tomat sayur miliknya karena harganya murah, Kamis (1/8/2019)


TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Petani di Padukuhan Srunggo, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, membagikan tomat sayur yang siap panen secara gratis ketimbang menjual ke pengepul.
Pasalnya, sayur yang mengandung antioksidan tinggi itu harganya sedang 'terjun bebas'.
Satu di antaranya adalah Sakiman.
"Harganya cuma Rp700 per kilogram. Dari pada saya jual, lebih baik saya sedekahkan," kata Sakiman saat ditemui di lahan pertanian tomat miliknya, Kamis (01/8/2019).
Menurut dia, seandainya dijualpun harganya tidak seberapa. Tidak menutup modal bibit dan pupuk yang telah dikeluarkan. Sebab itu, lebih baik digratiskan untuk ibadah.
"Silakan, siapapun yang butuh, ambil saja gratis," ucap lelaki 49 tahun itu.
Sebulan yang lalu, dikatakan dia, harga tomat sayur masih cukup baik, yaitu di kisaran harga Rp7.000 perkilogram dari tingkat petani ke pengepul.
Namun belakangan, harga tersebut terus mengalami penurunan. Bahkan terjun bebas.
Ia berharap segera ada upaya dari Pemerintah untuk menstabilkan harga, supaya harga tomat kembali membaik.
Biaya pertanian dimusim kemarau menurut dia tidak murah.

"Saya harus mengambil air dari sungai menggunakan pompa diesel. Bensinnya, tiap tiga hari sekali habis sekitar 10-15 liter,"terang dia.
Sakiman memiliki luas lahan pertanian sekitar 1.000 meter persegi.
Di lahan tersebut, selain tomat, ditanami juga sejumlah tanaman lain seperti cabai lalap, cabai hijau, hingga tembakau.
Musim kemarau ini, Sakiman mengaku masih cukup beruntung. Meskipun harga tomat sedang turun.
Ia masih punya harapan komoditas lain yang cukup bisa diandalkan untuk modal yakni tembakau, cabai lalap, dan cabai hijau.
"Kalau tidak ada modal. Petani tidak bisa tanam," ujar dia. (*)

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: ton
Sumber: Tribun Jogja

https://jogja.tribunnews.com/2019/08...-secara-gratis
nona212
nona212 memberi reputasi
1
1.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.