Pemadaman aliran listrik di beberapa Kota Besar di Pulau Jawa pada Minggu, Agustus 2019 siang, banyak dikeluhkan oleh warganet melalui media sosial. Bukan karena cuaca gerah karena tak berfungsinya AC atau kipas angin, melainkan kegerahan karena susahnya mengakses media sosial, akibat lelet bahkan hilangnya jaringan seluler dari hampir semua operator.

Ane sendiri sempat ganti-ganti kartu, mencari operator yang bisa bekerja dengan normal, hingga membuang kartu yang sejak kemarin sore selalu No Signal.
***
Sejak dulu Ane selalu mengingat, bahwa setiap kali listrik padam, jaringan seluler selalu terganggu. Ane bertanya-tanya, apa hubungan energi listrik dengan jaringan operator seluler?



Meski Ane mengerti bahwa setiap Base Trasnceiver Station(BTS) sebagai sarana transmisi data seluler itu memerlukan pasokan energi listrik untuk beroperasi. Namun Ane heran, apakah BTS itu tak punya Power Supply cadangan semacam UPS pada perangkat elektronik, atau generator pembangkit listrik yang otomatis aktif jika listrik padam?

Ane perhatikan pada setiap BTS, tak pernah Ane lihat adanya Power Supply cadangan tersebut. Artinya BTS hanya mengandalkan pasokan listrik dari PLN.

Namun menurut Vice President Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin, pihaknya terus memonitor kondisi perangkat jaringan yang terkena gangguan karena mati listrik, dan akan mengoperasikan Power Supply cadangan seperti baterai dan genset untuk mengatasi problem yang terjadi akibat pemadaman listrik.



Pihak XL juga mengakui bahwa pemadaman listrik akan mempengaruhi kualitas jaringan, dan akan mengontrol back up power berfungsi pada perangkat jaringan mereka.

Tapi pada kenyataannya, tetap dan selalu saja jaringan seluler operator terganggu setiap kali listrik padam, seolah perangkat back up power itu tidak berfungsi, atau memang mereka tidak punya perangkat itu sama sekali? Entahlah!

Sebagai gambaran, begini cara kerja BTS dalam melakukan transmisi data:

BTS adalah suatu perangkat yang berfungsi menerima dan memancarkan kembali gelombang frekuensi / sinyal, yang biasanya berbentuk menara-menara yang tinggi, layaknya antena.

Sistem komunikasi yang dipancarkannya bersifat dua arah. Artinya bisa menerima dan mengirim data sekaligus dalam satu waktu yang bersamaan.

Ketika telepon seluler terhubung ke jaringan, data ditangkap oleh BTS untuk diteruskan ke operator pusat, lalu disambungkan ke alamat yang dituju.

Sistem kerjanya adalah pertama-tama telepon seluler harus meminta akses kepada BTS untuk memulai percakapan. Selanjutnya akan diproses oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi.



Jalur frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi dengan telepon seluler disebut dengan kanal frekuensi downlink. Jalur frekuensi yang dipakai oleh telepon seluler disebut kanal frekuensi uplink.

Nah, seluruh perangkat transmisi data itu memerlukan energi listrik untuk bisa beroperasi. Maka tidak mengherankan jika listrik padam, mengakibatkan jaringan seluler jadi terganggu, kecuali ada power supply cadangan yang memback up.(*)
***
Ref 1 Ref 2