Pastinya agan dan sista suka kesal bukan kalau ada tindakan aparat polantas yang berbuat pungli, bahkan tak jarang ada yang dibawa ke dalam pos dan pastinya agan sendiri yang minta "Damai". Tindakan agan tersebut bisa dibilang adalah hal yang menyuburkan pungli di tubuh kepolisian khususnya dibagian Lalu Lintas.



Dari tindakan agan yang tidak tertib hukum berlalu lintas inilah muncul oknum polisi yang memanfaatkan keberadaan agan lalu dikenal dengan nama pungli, jadi disini bukan salah sepenuhnya dari pihak kepolisian. Tapi agan dan sista yang memberikan kesempatan para oknum aparat ini menarik pungli.



Bila masyarakat tertib berlalu lintas baik itu kondisi kendaraan, surat dan prasarana ketika hendak berkendara bisa saja oknum aparat pun tak akan melakukan razia, untuk apa wong kesasadaran masyarakatnya sudah tinggi kok. Lah kalo sekarang ? Jalan trotoar saja di hantam, apalagi kalau lihat razia langsung balik badan tak jarang malah terjadi kecelakaan.

Efek anak-anak kecil di perbolehkan mengendarai motor maka yang terjadi banyaknya aksi sok jagoan bagi pembalap liar apalagi genk motor yang di isi bocah ingusan yang arogan. Dimana orang tuanya..? Seperti biasa sibuk dengan kehidupan yang sebenarnya hanyalah kesenangan yang semu.



Bagaimana dengan oknum polantas yang mencari kesalahan pengendara ? Nah inilah pungli di tubuh Bhayangkara, bahkan tak jarang sudah tertangkap basah pun masih dibela atasannya jadi praktek seperti ini memang susah di berantas kuncinya di kita sebagai pengendara harus lebih dulu tertib dan patuhi hukum yang berlaku. Memang beberapa oknum juga memiliki kendaraan dengan pajak yang mati, bahkan tak jarang yang menyalahi rambu-rambu seperti masuk TOL tak membayar apalagi kendaraan roda dua dan tak urgent sifatnya. Terlihat juga terkadang seperti raja jalanan bahkan ada puisi yang menyatakan "Oh Polisi Kau Memang Pahlawan Kalau Ada Di TV"



Budaya pungli, korup dan sebagainya memang seakan di pelihara jadi jangan kaget bila polisi di Indonesia banyak melakukan hal seperti itu tidak diatas atau dibawah sama saja mereka seakan melegalkan cara-cara kotor seperti itu. Walau saat ini ada e-tilang untuk meminimalisir pungli tapi jumlahnya terbatas, bukan tak mungkin nantinya akan merambah hingga ke seluruh nusantara.



Bila agan melihat oknum polantas yang melakukan pungli harusnya lapor propam, tapi tanpa bukti bisa bikin kasus berbalik tapi dengan adanya smartphone bisa saja di rekam tapi pastinya barang bukti biasanya langsung di hapus, belum lagi bogem mentah para oknum yang seperti preman jalanan pun akan menghampiri agan untuk itu setidaknya agan ada bekingan minimal Berigadir Jendral Polisi alias ada pangkat Bintang satu dibahu 🙄.



Untuk itu mari biasakan tertib untuk berlalu lintas itulah sumber dari pungli oknum para polisi, bagaimana masih mau tidak tertib ?



Opini Pribadi

Referensi Klikdan Klik