• Beranda
  • ...
  • Games
  • Permainan Tradisional Banjar yang Sudah Punah

AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Permainan Tradisional Banjar yang Sudah Punah



Setiap daerah, tentu mempunyai permainan tradisional tersendiri, yang umumnya dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi keceriaan masa kecil mereka.

Permainan itu, sebagian mungkin masih bertahan hingga sekarang, dan kebanyakannya sudah punah karena ketinggalan zaman, dilindas oleh alat permainan digital, seperti gadget, dan sebagainya.

Sebagai anak Banjar, Kalsel, Ane masih ingat beberapa permainan di masa kecil dulu, yang sekarang sudah tidak pernah Ane lihat lagi anak-anak bermain dengan permainan itu.

Di antara permainan tersebut adalah:


1. Balugu


***
‘Balugu’ artinya main Lugu. Lugu sendiri adalah nama alat permainan yang terbuat dari tempurung (batok) kelapa. Dibentuk secara manual dengan parang, berbentuk menyerupai hati, dengan diameter sekitar 5 cm.

Batok kelapa dipilih yang tua dan tebal, agar kuat dan berat. Sebab yang kalau yang tidak kuat, mudah pecah saat dihantam Lugu lawan, dan yang ringan mudah melayang, sehingga susah mengenai Lugu lawan.


Source

Aturan mainnya, bisa beregu atau perorangan, dengan jumlah pemain minimal 2 orang, dan maksimal idealnya 5 orang. Kalau beregu, maksimal 2 regu, yang anggotanya juga berkisar dari 2-5 orang.

Alat bantunya adalah sebuah bilah mirip stik yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 30 cm, sebagai tuas pelempar lugu, dengan cara dipegang ujung atasnya, dan dipukul bagian bawahnya yang bersentuhan dengan Lugu. Yah sangat mirip dengan permainan Golf.


Source

Cara mainnya:

1. Bermain di tanah lapang dan rata (datar).

2. Menentukan garis Start sekitar 3 meter atau lebih dari posisi pemasangan Lugu lawan. Lugu lawan sendiri dipasang berdiri berjejer ke belakang dengan jarak sekitar 1 meter atau lebih, jika pesertanya lebih dari 2 orang.

3. Menentukan pihak yang duluan maju, entah dengan tos, humpimpah, dsb.

4. Pihak yang menang segera melemparkan Lugu-nya dengan stik, dengan jatah dua kali pukulan, kecuali jika setiap pukulannya dapat langsung menjatuhkan Lugu lawan, maka jatahnya tak terbatas, sampai semua Lugu lawan berhasil dijatuhkan. Pukulan pertama diupayakan supaya Lugu bisa jatuh dan berhenti dekat Lugu lawan. Pukulan kedua untuk menjatuhkannya, dan kalau bisa memecahkannya.

5. Pemain harus bisa menjatuhkan semua Lugu lawan. Jika tidak, maka ia dinyatakan kalah, dan gantian menjadi Pemasang Lugu. Tapi jika berhasil, maka ia akan terus maju sebagai penghantam Lugu lawan

6. Yang hebat itu, jika dengan satu pukulan saja dapat menjatuhkan semua Lugu lawan. Tapi ini sangat langka terjadi, dan hanya faktor kebetulan. Dan yang paling membanggakan itu, jika berhasil memecahkan Lugu lawan sebanyak-banyaknya. Itulah sebabnya Lugu harus dipilih dari batok kepala yang tebal dan tua.


2. Basiwah


Ilustrasi siwah

‘Basiwah’ artinya main siwah. Siwah sendiri adalah ranting-ranting kayu yang disusun berdiri mengerucut di bagian atasnya, yang jumlahnya antara 10-20 batang.

Basiwah ini sebenarnya mirip dengan ‘petak umpet’, sebab siwah itu hanyalah sebagai penghitung waktu. Artinya ketika siwah itu rubuh, maka pihak yang kalah harus menyusunnya. Nah selama penyusunan siwah itulah kesempatan pemain yang lain untuk ngumpet.

Aturan dan cara mainnya:

1. Pihak yang kalah duluan ditentukan oleh humpimpah.

2. Pihak yang kalah segera menyusun siwah, dan pemain lain segera bersembunyi.

3. Pihak yang kalah baru boleh mencari pemain lain setelah selesai menyusun siwah.

4. Pemain lain yang bersembunyi, berusaha menghancurkan siwah itu sebelum dirinya ditemukan. Jika ia berhasil, maka pihak yang kalah kembali menyusun siwah itu, dan pemain lain kembali bersembunyi.

5. Jika semua pemain berhasil ditemukan, maka pihak yang kalah tadi mendapat giliran pertama untuk melempar siwah itu dengan kayu atau batu dari garis Start yang berjarak sekitar 4-5 meter. Jika lemparan ia berhasil meruntuhkannya, maka pemain yang ditemukan paling dulu, dialah yang kalah yang harus menyusun siwah tersebut. Jika lemparannya melesit, maka giliran melempar berikutnya adalah yang paling terakhir ditemukan. Begitu seterusnya hingga giliran pemain yang pertama ditemukan. Pada putaran kedua ini, jika pelempar berhasil meruntuhkan siwah, maka pihak yang kalah adalah pelempar giliran berikutnya.


3. Bapantuk


Bapantuk artinya main pantuk. Pantuk sendiri artinya meluncurkan sesuatu pada papan.

Bapantuk ini adalah sebuah permainan kelereng, yang jumlah pemainnya dari 2 orang hingga 10 orang.

Aturan dan cara mainnya:

1. Dimainkan di tanah lapang yang rata.

2. Para pemain bikin ‘pantuk’ yang terdiri dari sebuah kayu balok sebagai penghalang, dan sebuah papan sebagai peluncur kelereng yang dipasang miring. Balok dan papan dipasang sejajar dengan jarak sekitar 1 meter. Pada kedua sisi diberi garis pembatas.



3. Pada bagian tengah dekat balok penghalang diberi sebuah lubang.

4. Semua pemain mulai meluncurkan kelerengnya melalui papan peluncur. Siapa yang kelerengnya paling dekat dengan lubang, itulah urutan para pemain. Pemain pertama meluncurkan kelerengnya untuk membidik kelereng lawan. Jika kena, maka kelereng yang dikenai itu jadi miliknya, dan ia berhak untuk meluncurkan kelereng lagi sampai kelereng lawan habis jika ia terus mengenainya.

5. Jika kelereng keluar garis, maka dinyatakan mati, sehingga kelerengnya harus dimasukkan ke dalam lubang.


4. Bulan-Bulanan



Bulan-bulanan adalah permainan dengan membuat garis melingkar seperti bulan, dengan diameter sekitar 1,5 – 3 meter, tergantung banyaknya jumlah pemainnya.

Pihak yang kalah pertama ditentukan oleh humpimpah. Selanjutnya pihak yang kalah berada di luar garis bulan, dan yang lain berada di dalam.

Pemain yang kalah harus bisa menyentuh salah seorang pemain dengan catatan kaki tidak boleh melewati garis lingkaran. Maka ia boleh tiarap, asal ujung kaki tetap di luar lingkaran. Pemain lain juga tidak boleh kakinya keluar dari lingkaran.

Nah, siapa yang pertama dapat disentuh, atau kakinya keluar dari lingkaran, maka dialah yang kalah berikutnya.

Permainan ini menjadi seru saat berusaha untuk menghindar, sehingga ada yang mendorong teman keluar lingkaran, atau mendekatkannya kepada pihak yang kalah agar dapat disentuh.(*) Ref
Diubah oleh Aboeyy 03-08-2019 04:57
TaraAnggara
ardiansyahbatol
tata604
tata604 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
7.3K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
Games
icon
38.8KThread15.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.